Penemuan Mayat di Selokan

Jenazah Ketut Ceko Dititip di RSUD Sanjiwani Gianyar, Keluarga Akan Lakukan Upacara Kremasi 4 April

Jenazah Ketut Ceko Dititip di RSUD Sanjiwani Gianyar, Keluarga Akan Lakukan Upacara Kremasi 4 April

Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Kartika Viktriani
Ist
Kolase foto proses evakuasi korban yang jatuh ke selokan di Blahbatuh Gianyar Bali pada 1 April 2024 - Jenazah Ketut Ceko Dititip di RSUD Sanjiwani Gianyar, Keluarga Akan Lakukan Upacara Kremasi 4 April 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Jenazah korban I Ketut Ceko (66) yang jatuh di saluran drainase di Jalan Goa Gadjah, Bedulu masih dititipkan di RSUD Sanjiwani.

Pihak keluarga telah mengikhlaskan kejadian yang menimpa Ketut Ceko.

Ketut Ceko merupakan warga asal Banjar Margabingung, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Diketahui pria paruh baya itu ditemukan tewas di proyek drainase di Jalan Raya Goa Gadjah, Desa Bedulu, pada Senin 1 April 2024.

Korban diketahui mengalami luka serius di kepala.

I Made Sutawa (43) sebagai perwakilan pihak keluarga menyatakan bahwa menerima dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai sebuah musibah.

 

Jenazah korban dititip di kamar jenazah RSUD Sanjiwani selama kurang lebih tiga hari.

Selanjutnya, keluarga akan melakukan upacara kremasi tanggal 4 April 2024.

Baca juga: Ketut Ceko Ditemukan Tak Bernyawa di Saluran Drainase, Korban Beserta Sepeda Motornya Terendam

Berdasarkan hasil pemeriksaan medis RSUD Sanjiwani Gianyar yang dilaporkan ke Mapolsek Blahbatuh, diketahui bahwa saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia 

Setelah diperiksa, pupil mata tidak berkedip dan denyut nadi sudah berhenti.

Kondisi jenazah diperkirakan sudah meninggal kurang lebih 2 jam sebelum ditemukan. 

Sementara untuk kondisi luka, disebutkan bahwa terdapat luka robek pada bagian kepala belakang.

Sehingga korban mengalami cidera kepala berat sebagai penyebab meninggalnya korban.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Tama mengatakan, korban diduga jatuh ke dalam drainase saat mengendarai  sepeda motor.

Sehingga mengalami benturan berat di kepala.

Sepeda motor yang dibawa saat itu berupa Vario DK 5954 LO.

I Ketut Ceko selama ini dikenal sebagai penjual jejaitan atau sarana upakara.

Sejumlah warga yang ditemui di kawasan Desa Bedulu, Senin 1 April 2024, awalnya menduga korban jatuh saat mencari klepan atau daun kelapa tua.

Lalu tubuhnya dihanyutkan air sungai.

Sebab keseharian Ceko memang kerap mencari klepan untuk kepentingan jualannya. 

"Biasanya nyari klepan untuk jualan, karena orangnya memang jualan jejaitan untuk menyambung hidup," ujar Pak Nyoman, saat ditemui di kawasan Desa Bedulu

Namun setelah dilakukan penyelidikan oleh Polsek Blahbatuh, ternyata diduga korban jatuh ke proyek drainase.

Seorang warga setempat, I Wayan Sana berharap dengan kejadian ini, pengerjaan proyek drainase yang dilakukan oleh Dinas PUPR Bali itu dievaluasi.

Sebab, dari pantauannya, tidak terdapat rambu atau penanda pada proyek ini, sehingga saat gelap sangat membahayakan.

"Tidak ada penanda dalam proyek tersebut, jadi kalau malam tidak terlihat. Semoga dievaluasi, supaya tidak terjadi hal yang tak diinginkan," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, masyarakat di Jalan Raya Goa Gadjah, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali digegerkan dengan temuan mayat di saluran drainase.

Lokasi tepatnya berada di Banjar Goa, Desa Bedulu, Blahbatuh, Gianyar, Bali.

Mayat ditemukan pada Senin 1 April 2024 sekira pukul 08.10 Wita.

Hal tersebut mengakibatkan lalu lintas setempat mengalami kemacetan parah.

Sebab banyak pengendara yang memelankan kendaraan maupun berhenti, untuk melihat mayat tersebut.

Awalnya, banyak yang mengira bahwa mayat tersebut korban pembunuhan.

Sebab, saat itu tubuh korban yang ada di saluran drainase terbungkus terpal.

Namun dalam penyelidikan Polsek Blahbatuh, diketahui bahwa jenazah tersebut merupakan korban kecelakaan tunggal.

Korban ialah I Ketut Ceko (66) asal Banjar Margabingung, Desa Bedulu.

Kapolsek Blahbatuh, Kompol I Made Tama menjelaskan, mayat tersebut pertama kali diketahui oleh Abraham Limahelu.

Kala itu, Abraham sedang berjalan kaki di Jalan Raya Goa Gadjah menuju tempatnya bekerja yaitu proyek Balai Banjar Goa.

Setelah melewati tempat proyek perbaikan drainase di sebelah utara Jalan Raya Goa Gadjah, tiba-tiba ia kaget melihat sebuah sepeda motor sedang terendam di genangan air di dalam got proyek drainase.

"Setelah diamati lebih jelas oleh saksi ternyata tampak sebuah telapak kaki manusia yg tenggelam di samping sepeda motor tersebut. Saksi lalu melaporkan temuannya tersebut ke warga sekitar, hingga sampai ke kami," ujar Kapolsek. 

Sekitar pukul 08.20 Wita, Piket Fungsi Polsek Blahbatuh dipimpin Pawas IPTU I Made Janji langsung mendatangi TKP bersinergi dengan 2 orang personil TNI dan 6 orang petugas BPBD Gianyar.

Pukul 09.50 wita, jenazah korban dievakuasi menggunakan mobil ambulance PMI ke Rumah Sakit Sanjiwani Daerah (RSUD) Gianyar

"Meninggalnya korban diduga akibat laka lantas OC (Out of Control ), dengan kondisi korban berada di dalam selokan proyek drainase berikut kendaraan yang digunakan."

"Pihak keluarga menyatakan menerima dan mengikhlaskan kejadian tersebut sebagai sebuah musibah," ujar Kapolsek.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved