Kecelakaan Hari Ini
Maut Datang 3 Hari Sepulang dari Pesiar, Gus Wisnu Tulang Punggung Keluarga, Biayai Sekolah Adiknya
Kecelakaan di Bali, Gus Wisnu dalam perjalanan pulang dari sembahyang di Pura Besakih.
Penulis: Saiful Rohim | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, AMLAPURA - Hanya tiga hari, Ida Bagus Wisnu Paramarta (26) merasakan waktu kebersamaan dengan keluarga dan pacar.
Hanya tiga hari ia melihat orang-orang terkasih.
Maut begitu cepat menjemputnya setelah pulang dari kapal pesiar.
Pemuda asal Griya Ulah, Banjar Punia, Desa Sinduwati, Kecamatan Sidemen, Karangasem ini adalah tulang punggung keluarga.
Baca juga: Kecelakaan Maut di Gianyar, Temuan Telapak Kaki di Drainase, Iptu Made Janji Langsung ke TKP
Ia rela berlayar meninggalkan rumah untuk membantu ekonomi keluarganya. Dialah sosok kakak yang menanggung biaya pendidikan adik-adiknya.
Perbekel Desa Sinduwati, Nengah Rumana merasa kehilangan Gus Wisnu.
Di matanya, korban adalah sosok sopan juga penyayang.
Peristiwa ini membuat keluarga, terutama orangtuanya begitu terpukul.
Suasana duka begitu terasa saat upacara penguburan almarhum, Senin 1 April 2024 sore.
Teman-teman Gus Wisnu melihatnya untuk terakhir kali.
Rumana mengungkapkan, Gus Wisnu berencana kembali berangkat ke kapal pesiar.
"Orangnya baik, polos, dan penyayang. Rencananya Gus Wisnu akan kembali berangkat ke kapal pesiar. Cuma waktu keberangkatannya belum diketahui. Dia sudah tiga kali berangkat ke kapal pesiar," kata Rumana, Selasa 2 April 2024.
Peristiwa ini terjadi Sabtu 30 Maret 2024.
Malam itu, Gus Wisnu dalam perjalanan pulang dari sembahyang di Pura Besakih.
Ia membonceng pacarnya bernama Ayu. Ia melaju mengendarai motor Yamaha Lexi hitam.
Ternyata kebersamaan Gus Wisnu dan Ayu berakhir malam itu juga.
Sekitar pukul 23.20 Wita, mereka tiba di Jalan Raya Rendang-Selat, tepatnya sebelah timur Tukad Yeh Sah, Desa Muncan, Kecamatan Selat.
Tiba-tiba pohon tumbang menimpa kepala Gus Wisnu. Mereka berdua jatuh.
Pamedek lainnya yang juga melintasi jalan itu melihat mereka tergeletak tak sadarkan diri dan langsung memberi pertolongan.
Gus Wisnu dan Ayu dilarikan ke Puskesmas Rendang agar segera mendapat penanganan.
Kapolsek Selat, AKP Ketut Sukadana mengatakan, pohon jenis Boni itu dalam kondisi lapuk.
Diameternya 55 centimeter dan panjangnya sekitar 25 meter yang menjadi dua patahan.
Dari hasil pemeriksaan petugas medis, Gus Wisnu dinyatakan meninggal dunia sedangkan Ayu selamat namun dalam keadaan syok berat.
"Korban meninggal dunia dan yang dibonceng syok berat. Jenazah diambil oleh pihak keluarga," ujarnya. (ful)
Kumpulan Artikel Karangasem
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.