Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Apakah Puasa Syawal Bisa Digabung dengan Qada’ Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya

Tak berarti ibadah selesai di bulan Ramadhan, di bulan Syawal pun ada amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan. Amalan tersebut yakni puasa s

|
Editor: Mei Yuniken
Freepik
Apakah Puasa Syawal Bisa Digabung dengan Qada’ Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya 

TRIBUN-BALI.COMApakah Puasa Syawal Bisa Digabung dengan Qada’ Puasa Ramadhan? Berikut Penjelasannya

Usai melalui bulan suci Ramadhan, kini saatnya umat Islam menyambut bulan Syawal.

Tak berarti ibadah selesai di bulan Ramadhan, di bulan Syawal pun ada amalan ibadah yang dianjurkan untuk dilaksanakan.

Amalan tersebut yakni puasa sunnah selama enam hari di bulan Syawal.

Adapun keutamaan puasa Syawal bagi orang yang telah melaksanakan puasa Ramadhan yaitu mendapat pahala sama dengan puasa satu tahun.

Baca juga: Puasa 6 Hari Setelah Lebaran Idul Fitri: Ini Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap dengan Bacaan Niatnya

Di antara hadis yang menyebutkan keutamaan puasa 6 hari Syawal ialah yang diriwayatkan dari Abu Ayyub Al-Anshari RA:

عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الأَنْصَارِيِّ، – رضى الله عنه – أَنَّهُ حَدَّثَهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ :‏ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ [رواه مسلم، والترمذي،وابن ماجه، وأبو داود)

Artinya: Dari Abu Ayyub al-Anshari RA bahwa ia mendapat riwayat bahwa Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa sudah melakukan puasa Ramadan, kemudian menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka seolah-olah ia telah melaksanakan puasa sepanjang masa. (HR Muslim, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, Abu Dawud).

Lantas, apakah puasa Syawal bisa jika digabung dengan niat puasa qada’ Ramadhan (bayar hutang puasa Ramadhan)?

Pada kondisi tertentu sebagian umat Islam tidak bisa melaksanakan puasa Ramadhan sebulan penuh karena suatu halangan, baik karena haid, nifas, sakit, atau perjalanan jauh.

Hal ini menyebabkan ia memiliki utang puasa dan harus meng-qadha-nya setelah berlalunya Ramadhan.

Melansir dari beberapa sumber, terkait masalah ini para ulama berbeda pendapat.

Pada dasarnya para ulama membedakan antara puasa qadha’ sebagai ibadah wajib dan puasa Syawal sebagai ibadah sunnah.

Sebagian ulama membolehkan menggabungkan niat ibadah wajib dengan ibadah sunnah.

Seperti puasa qadha’ Ramadhan yang dilakukan bertepatan dengan puasa Arafah.

Hal ini karena puasa Arafah merupakan ibadah yang ghairu maqshudah (ibadah yang tidak ada maksud khusus, yang penting dilaksanakan pada suatu waktu tertentu).

Sehingga ketika seseorang membayar utang puasa bertepatan dengan hari Arafah maka ia sekaligus mendapatkan pahala puasa ‘Arafah.

Adapun puasa qadha’ diniatkan sebagai puasa Syawal ketika dilakukan di bulan Syawal kebanyakan ulama tidak membolehkan.

Hal ini karena puasa qadha’ adalah termasuk ibadah wajib yang maqshudah (ibadah yang memiliki maksud khusus) dan puasa Syawal juga merupakan ibadah yang memiliki maksud khusus.

Apalagi ibadah puasa enam hari Syawal merupakan ibadah yang mengiringi puasa Ramadhan itu sendiri.

(*)

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved