5 Fakta Kemenangan Comeback Bali United vs Bhayangkara FC, Fans: Degradasi Sama Dengan Karma 2017

5 Fakta Kemenangan Comeback Bali United vs Bhayangkara FC, Fans: Degradasi = Karma 2017

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR- Berikut fakta-fakta menarik usai Bali United menang comeback 2-1 melawan Bhayangkara FC di pekan 32 Liga 1 2023/2024.

Tampil di hadapan fans di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 20 April 2024 malam Wita, Bali United sempat tertinggal lebih dulu dari Bhayangkara FC.

Inilah fakta menarik yang dihimpun redaksi Tribun Bali usai Bali United menumbangkan Bhayangkara FC di Liga 1 2023/2024.

Baca juga: Daftar 10 Kandidat Pelatih AC Milan Gantikan Pioli, Ibrahimovic Bakal Pilih & Ini Sosok Favorit

1. Bhayangkara FC unggul lebih dulu

Sorotan hasil Liga 1 pekan 32 2023/2024, Bali United kian dekat menyegel tiket Championship Series usai menumbangkan Bhayangkara FC lewat skor 2-1.

Bhayangkara FC yang mulanya membuka keunggulan lebih dulu melalui gol Anderson Salles via tendangan bebas di menit 72, pelatih Stefano Cugurra Teco kemudian merespon dan mengatur strategi dengan memasukan Fadil Sausu menggantikan Made Tito.

2, Asis Fadil Sausu jadi mimpi buruk Bhayangkara FC

Kemudian memasuki menit 81, perubahan yang dilakukan Teco berbuah manis.

Ya, Fadil Sausu melakukan 2 assist dari sepak pojok yang keduanya berhasil dikonversi menjadi gol oleh M Rahmat dan Privat Mbarga masing-masing di menit ke-87 dan 92.

Rupanya sepak pojok yang dilakukan Fadil sesuai dengan insting Coach Teco.

Mulanya akan diambil Eber Bessa, namun Teco menginstruksikan Fadil untuk mengeksekusi sepak pojok yang berbuah gol dan kemenangan bagi Serdadu Tridatu tersebut.

"Saya sudah kerja lama dengan Fadil. Biasanya pada saat melakukan free kick atau corner kick, dia punya akurasi bola bagus. Berapa kali berbuah gol," ungkap Teco seusai laga.

Baca juga: Hitung-hitungan Bali United Kunci Tiket Championship Series Liga 1 Usai Kejutan PSIS di Pekan 31

3. Teco beberkan alasan formasi dan ganti pemain

Teco membeberkan keberhasilan set piece buah dari evaluasi saat kekalahan melawan Persikabo 1973, di mana 18 bola mati gagal dimanfaatkan dengan positif.