5 Soal dan Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 106, 107, Upakara

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – 5 soal dan kunci jawaban beserta pembahasannya, pelajaran Agama Hindu kelas 7 kurikulum merdeka halaman 106, 107 asesmen. 

Ada soal tentang upakara, telur yang digunakan dalam daksina, desa, kala, patra, pernyataan mengenai upakara, dan pelengkap suatu upacara.

Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban lain.

Kunci jawaban ini bersifat alternatif, jadi para siswa mungkin punya jawaban yang berbeda. 

Soal-soal pada kunci jawaban ini sesuai dengan buku Agama Hindu kelas 7 kurikulum merdeka halaman 106, 107.

Baca juga: 5 Soal dan Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 81, 82, Pelaksanaan Pawongan

Asesmen

I. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d!

1. Kata upakara dapat diuraikan menjadi dua kata yaitu dari kata upa dan kara. Kata upa berarti ....

a. tangan 

b. perbuatan

c. dekat 

d. kaki

Jawaban:

c. dekat

Pembahasan:

Kata "upa" dalam bahasa Sanskerta memiliki arti "dekat" atau "mendekati".

Sehingga, dalam konteks upakara, "upa" mengarahkan pada konsep mendekati atau melakukan sesuatu yang bersifat dekat dengan sesuatu yang sakral atau spiritual.

2. Salah satu bahan yang dipergunakan dalam membuat upakara daksina adalah telur.

Telur yang dipergunakan adalah ….

a. telur ayam 

b. telur bebek

c. telur burung 

d. telur kura-kura

Jawaban:

b. telur bebek

Pembahasan:

Telur bebek memiliki makna kehidupan yang mendalam.

Kuning telurnya melambangkan Antah Karana Sarira, putih telur melambangkan Suksma Sarira, dan kulit telur melambangkan Sthula Sarira.

Di sisi lain, bebek dianggap sebagai binatang yang suci karena mampu hidup di air dan darat, serta memiliki kemampuan untuk memilah makanan.

Baca juga: 5 Soal dan Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 52, 53 Asesmen, Sifat Atman

3. Di dalam melaksanakan upakara dan upacara yadnya hendaknya disesuaikan dengan desa, kala, dan patra. Kata patra dalam hal ini berarti ....

a. tempat 

b. waktu 

c. keadaan

d. kesempatan

Jawaban:

c. keadaan

Pembahasan:

Kata "patra" dalam konteks ini berarti "keadaan" atau "situasi".

Dalam melaksanakan upakara dan upacara yadnya, penting untuk memperhatikan atau menyesuaikan dengan keadaan atau situasi yang ada, termasuk situasi sosial, budaya, dan alamiah di mana upacara tersebut dilaksanakan.

4. Perhatikan pernyataan berikut!

1) Upakara dan upacara adalah salah satu bagian dari pelaksanaan yadnya sebagai dasar pengembalian tiga hutang yang disebut Tri Rna.

2) Suatu yadnya dilaksanakan harus berdasarkan keinginan dari sulinggih yang memuput upacara yadnya.

3) Upakara dan upacara yadnya yang dilaksanakan sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan yajamana (orang yang memiliki yadnya).

4) Melaksanakan upakara dan upacara yadnya sebaiknya menggunakan satu pedoman daerah tertentu.

Pernyataan yang benar ditunjukkan nomor .....

a. 1 dan 2 

b. 1 dan 3 

c. 1 dan 4

d. 2 dan 4

Jawaban:

b. 1 dan 3

Pembahasan:

1. Upakara dan upacara adalah bagian dari pelaksanaan yadnya yang merupakan kewajiban utama dalam agama Hindu.

Yadnya memiliki tujuan untuk mengembalikan tiga hutang, yaitu hutang kepada para dewa (dewa rna), kepada para leluhur (pitru rna), dan kepada sesama manusia (manusa rna), yang disebut Tri Rna.

3. Dalam melaksanakan upakara dan upacara yadnya, penting untuk mempertimbangkan kemampuan yajamana atau orang yang memiliki yadnya.

Upakara yang disesuaikan dengan kemampuan yajamana akan lebih bermanfaat dan berkelanjutan.

Baca juga: 5 Soal dan Kunci Jawaban Agama Hindu Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 51, 52, Panca Budhindriya

5. Segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan/pekerjaan/tangan, yang pada umumnya berbentuk materi, seperti daun, bunga, buahbuahan, air, dan api sebagai pelengkap dari suatu upacara disebut ....

a. upacara 

b. yadnya 

c. upakara

d. samskara

Jawaban:

c. upakara

Pembahasan:

Upakara adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan perbuatan, pekerjaan, atau tangan yang melibatkan benda-benda materi sebagai pelengkap suatu upacara.

Upakara mencakup penggunaan benda-benda seperti daun, bunga, buah-buahan, air, dan api yang digunakan dalam berbagai upacara keagamaan atau ritual.

(*)