Berita Bangli

Saluran Irigasi Rusak, 14 Hektare Sawah Di Subak Kuning Terancam Kekurangan Air

Menurut Sarma, jebolnya saluran irigasi berdampak pada pasokan air yang mengalir ke Subak Kuning, Banjar Kuning, Desa Tamanbali.

Istimewa
Dinas PKP Bangli bersama masyarakat dan TNI saat gotong royong bersihkan dan perbaiki saluran irigasi di Subak kuning, Banjar Kuning, Desa Tamanbali, Bangli, Jumat 3 Mei 2024 - Saluran Irigasi Rusak, 14 Hektare Sawah Di Subak Kuning Terancam Kekurangan Air 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI - Saluran irigasi tersier di wilayah Banjar Kuning, Desa Tamanbali, Bangli, Bali mengalami kerusakan.

Dampaknya 14 hektare lahan sawah terancam tidak mendapat pasokan air.

Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Bangli, I Wayan Sarma mengatakan, jebolnya saluran irigasi itu diketahui sekitar hari Rabu 1 Mei 2024.

Panjang saluran yang jebol yakni empat meter.

Baca juga: Saluran Irigasi Tersumbat, Air Genangi Rumah Warga

"Jebolnya karena usia saluran irigasi yang sudah tua. Disamping juga disebabkan hama kepiting yang menggerogoti konstruksinya," ujarnya, Rabu 8 Mei 2024.

Menurut Sarma, jebolnya saluran irigasi berdampak pada pasokan air yang mengalir ke Subak Kuning, Banjar Kuning, Desa Tamanbali.

Diperkirakan 14 hektare lahan sawah terancam kekurangan debit air.

"Di sana merupakan lahan tanaman padi. Dan saat ini, wilayah subak sekitar sedang butuh-butuhnya air. Karena tiga hektare lahan diantaranya sudah ditanami padi usia 1 hingga 2 minggu. Sedangkan sisanya yakni 11 hektare, sedang mengolah tanah untuk persiapan tanam padi," ungkapnya.

Mengantisipasi terjadinya kekeringan, pihaknya dari Dinas PKP mengaku sudah turun melakukan upaya pembersihan di areal saluran irigasi.

Pembersihan melibatkan krama subak dan anggota TNI.

"Kami juga melakukan normalisasi saluran irigasi yang rusak, menggunakan material seadanya. Ini sifatnya sementara agar air tetap bisa mengalir ke subak," jelasnya.

Lantas disinggung perbaikan permanen, Sarma mengatakan pihaknya sudah melakukan koordinasi ke desa, untuk mencari kemunginan perbaikan dilakukan menggunakan dana desa.

Disamping juga koordinasi ke subak, apakah memungkinkan perbaikan memanfaatkan dana BKK Provinsi Bali.

"Kita tidak mungkin biayai dari APBN karena tidak memenuhi syarat luas lahan, yakni 50 hektare. Sehingga solusi yang bisa ditawarkan adalah menggunakan dana desa atau BKK Provinsi," tandasnya. (mer)

Kumpulan Artikel Bangli

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved