Bali United
Asa Juara 3 Kali Bersama Bali United Sirna, Putra Si Kijang dari Tanah Dewata Ungkap Sudah Berjuang
Asa Juara 3 Kali Bersama Bali United Sirna, Putra Si Kijang dari Tanah Dewata Ungkap Sudah Berjuang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Tampil 90 menit penuh, Made Andhika WIjaya merupakan salah satu pemain Bali United yang tampak berjuang sepenuh jiwa untuk membawa Bali United ke tangga juara ketiga kalinya.
Namun, asa itu kini sirna setelah hasil berbicara di leg kedua, Persib Bandung tampil lebih digdaya di hadapan pendukungnya, di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, pada Sabtu 18 Mei 2024 malam.
Sebagai pemain yang memiliki tipikal bek modern, pemain berusia 27 tahun ini memiliki peran vital di jantung pertahanan namun juga tak jarang membantu sektor penyerangan.
Ibarat pepatah buah memang jatuh tak jauh dari pohonnya, putra dari "Si Kijang dari Tanah Dewata" Made Pasek Wijaya ini memiliki keunggulan dalam hal kecepatan, kegigihan dan stamina yang tangguh.
Akan tetapi, sepak bola adalah permainan tim.
Satu pemain individu menonjol tak cukup mampu membawa kemenangan jika tidak dibarengi kolektivitas dan kerja keras seluruh punggawa.
Dalam laga krusial tersebut, Andhika tampil sebagai pemain pekerja keras, raut wajahnya saat melakukan penyelamatan demi penyelamatan di tengah ketertinggalan kedudukan menggambarkan dirinya yang tak ingin kehilangan harapan.
Baca juga: Harapan Juara Pupus, Bali United Gagal ke Final Liga 1 Usai Kalah Agregat 4-1 Atas Persib Bandung
Satu per satu gol dari Maung Bandung yang terus tergandakan semakin mengubur mimpi dan asa Andhika dan kawan-kawan untuk mencapai partai puncak dan meraih gelar juara ketiga kalinya.
Andhika tergolong pemain yang lama bergabung dengan menjadi bagian Serdadu Tridatu setelah dipromosikan dari tim youth U20 pada tahun 2016 silam.
Pemain kelahiran Jakarta, 12 Juli 1996 ini juga mengantarkan Bali United meraih dua gelar juara Liga 1 pada musim 2019 dan pada musim 2021/2022.
Situasi tak mudah dilalui pemain jebolan klub lokal Perseden Denpasar dan PS Badung ini juga sempat diterpa cedera otot betis.
Pada musim sebelumnya Andhika juga bekerja keras mengejar top performance-nya setelah menjalani operasi karena cedera kambuhan yang diderita sejak tahun 2019 lalu pada bagian pergelangan kaki kanannya.
Pemain nomor punggung 33 ini juga tak putus asa kala peran utamanya digantikan oleh Novri Setiawan sejak awal kehadiran eks anak asuh Stefano Cugurra di Persija Jakarta itu.
Berkat keteguhan hatinya, Andhika pun berhasil menemukan performa terbaiknya dan kembali mendapatkan kepercayaan dari Coach Teco.
Pada musim ini dirinya memainkan 17 laga regular series dan 2 laga Championship Series dengan mengemas 1 gol dan 2 assist dari total sebanyak 154 caps di berbagai ajang dengan mengoleksi 3 gol dan 5 assist sebagai pemain belakang.
Sama seperti halnya yang Andhika utarakan pasca kekalahan dalam laga melawan Persib Bandung dan putusnya harapan mencium trofi juara Liga 1 musim ini, ia mengatakan, sudah berusaha dan berjuang semaksimal mungkin.
Namun seperti apa yang kerap ditekankan oleh sang pelatih, bahwa dalam sepak bola terdapat 3 hasil, menang, seri dan kalah.
Meskipun kecewa hasil haruslah diterima dengan lapang dada dan kembali tegakkan kepala menatap musim depan.
"Kami sudah berusaha dan berjuang semaksimal mungkin, kami pemain, pastinya sangat kecewa dengan hasil ini," ungkap Andhika putra legenda hidup sepak bola Pulau Dewata yang kini menjadi pelatih tim Bali United U20 itu.
Sejak kecil, tak ada cita-cita lain selain menjadi pemain sepak bola, itulah yang menjadi motivasi bek kanan yang memang terlahir dari keluarga pesepakbola ini.
Kini, pemain bernama lengkap I Made Andhika Pradana Wijaya itu bersama rekan se-tim tinggal menatap dua laga sisa Championship Series musim ini untuk perebutan tempat ketiga, kendati tiada laga asa merengkuh gelar juara.
Pelajaran juga diberikan oleh Pelatih Stefano Cugurra kepada skuat asuhannya bahwa sejatinya mereka tidaklah bermain buruk dan kekalahan harus diterima.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.