Kunci Jawaban

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 217 218, Tugas: Struktur dan Ciri Teks Biografi

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal mapel bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 217 218.

Pdf buku Bahasa Indonesia
Cover Buku Bahasa Indonesia Kelas 10 - Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 217 218, Tugas: Struktur dan Ciri Teks Biografi 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Berikut kunci Jawaban dan pembahasan soal mapel bahasa Indonesia kelas 10 SMA halaman 217.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 217

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 218

Artikel ini akan memudahkanmu dalam mengerjakan soal-soal Bahasa Indonesia.

Mengerjakan soal Bahasa Indonesia SMA tak sulit lagi dengan ulasan ini.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 213 214, Kurikulum 2013: Menganalisa Teks Biografi

Berikut kunci jawaban yang berhasil dirangkum TribunBali.com dari berbagai sumber.

Pada bagian ini, membahas tentang materi Ciri-Ciri Teks Biografi

Simak ulasan selengkapnya di sini.

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10

Berikut ini kunci jawaban buku Bahasa Indonesia kelas 10 halaman 217 218

Soal Halaman 217-218

Tugas

Bacalah teks biografi George Saa, Si Jenius dari Papua berikut ini kemudian analisislah struktur teksnya.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 225 226, Section 5: Reading

Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 10 Halaman 217 218

Jawaban: 

1. Orientasi terdiri dari paragraf 1-3: 

Ia dikenal sebagai Sang Jenius dari Papua. Ia lahir di Manokwari pada 22 September 1986. Sejak kecil, dia sering tinggal berpindah-pindah mengikuti orangtuanya. Bahkan, tak jarang dia hidup terpisah dari orangtua. Dia adalah seorang pemenang lomba First Step to Nobel Prize in Physics pada tahun 2004 dari Indonesia. Makalahnya berjudul Ininite Triangle and Hexagonal Lattice Networks of Identical Resisto. Rumus penghitung hambatan antara Dua Titik Rangkaian Resistor yang ditemukannya diberi namanya sendiri yaitu “George Saa Formula”.

Prestasi pemuda berusia 19 tahun ini sangat mengagumkan. Rumus yang ditemukannya berhasil memenangkan First Step to Nobel Prize in Physic yang mengungguli ratusan paper dari 73 negara yang masuk ke meja juri. Para juri yang terdiri atas 30 jawara Fisika dari 25 negara itu hanya membutuhkan waktu tiga hari untuk memutuskan pemuda 17 tahun asal Jayapura ini menggondol emas.

Oge (nama panggilan George) lahir dari keluarga sederhana. Ayahnya, Silas Saa, adalah Kepala Dinas Kehutanan Teminabuhan, Sorong. Oge lebih senang menyebut ayahnya petani ketimbang pegawai. Sebab, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, Silas, dibantu istrinya, Nelce Wofam, dan kelima anak mereka, mengolah ladang dan menanam umbi-umbian. Kelima anak Silas mewarisi keenceran otaknya. Silas adalah lulusan Sekolah Kehutanan Menengah Atas tahun 1969, sebuah jenjang pendidikan yang tinggi bagi orang Papua kala itu.

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 224 225, Soal Section 4: Listening

2. Peristiwa-peristiwa Penting terdiri dari paragraf 4-20: 

Ia bertutur, karena minimnya ekonomi keluarga, Oge sering tidak masuk sekolah ketika SD hingga SMP. Jarak dari rumah ke sekolah sekitar 10 km. Oge harus naik “taksi” (angkutan umum) dengan ongkos Rp1.500 sekali jalan. Itu berarti Rp3.000 pulang pergi. “Tidak bisa jajan. Untuk naik “taksi” saja Mama sering tidak punya uang. Kalau Oge mau makan harus pulang ke rumah,” katanya. 

Selepas SD dan SMP yang kerap diwarnai bolos sekolah itu, Oge diterima di SMUN 3 Buper Jayapura. Ini adalah sekolah unggulan milik pemerintah daerah yang menjamin semua kebutuhan siswa, mulai dari seragam, uang saku, hingga asrama. Kehausan intelektualnya seperti menemukan oase di sini. Ia mulai mengenal internet. Dari jagad maya ini ia mendapat macam-macam teori, temuan, dan hasil penelitian para pakar Fisika dunia.

Kebrilianan otak mutiara hitam dari Timur Indonesia ini mulai bersinar ketika pada tahun 2001 ia menjuarai lomba Olimpiade Kimia tingkat daerah. Oleh karena itu, prestasinya itu, ia mendapat beasiswa ke Jakarta dari Pemerintah Provinsi Papua. Namun, mamanya melarang putra bungsunya berangkat ke ibu kota. Prestasi rupanya membutuhkan sedikit kenakalan dan kenekatan. Dengan dibantu kakaknya, Frangky, Oge berangkat diam-diam. Ia baru memberi tahu niatnya kepada mama tercinta sesaat sebelum menaiki tangga pesawat. Mamanya menangis selama dua minggu menyadari anaknya pergi meninggalkan tanah Papua.

Oge kemudian membuktikan bahwa kepergiannya bukan sesuatu yang sia-sia. Tangis sedih mamanya berganti menjadi tangis haru ketika November 2003 ia menduduki peringkat delapan dari 60 peserta lomba Matematika Kuantum di India. .... (paragraf 9)

Di Jakarta, ia digembleng khusus oleh Bapak Fisika Indonesia, Profesor Yohanes Surya. Awal November 2006 ia harus mempresentasikan hasil risetnya di depan ilmuwan fisika di Polandia. Ia harus membuktikan bahwa risetnya tentang hitungan jaring-jaring resistor itu adalah gagasan orisinilnya. Setelah itu, ia akan mendapat kesempatan belajar riset di Polish Academy of Science di Polandia selama sebulan di bawah bimbingan fisikawan jempolan.

Setelah menerima penghargaan itu, George mendapat banyak fasilitas. Menteri Pendidikan saat itu, Malik Fadjar, meminta George memilih perguruan tinggi mana pun di Indonesia tanpa tes. .... (Paragraf 11)

Freedom Institute menawari George kuliah di luar negeri. Ia boleh memilih negara mana pun. Mau di Benua Amerika, Eropa, bahkan Afrika sekali pun, terserah George. Beasiswa tersebut bukan hanya uang kuliah, tetapi juga uang saku dan biaya hidup. .... (Paragraf 12)

Rizal Mallarangeng mengusulkan agar dirinya memilih Amerika. Sebab, negara pimpinan Barack Obama tersebut bagus untuk belajar dan melakukan penelitian. George lantas mendaftar ke jurusan Aerospace Engineering di Florida Institute of Technology. .... (Paragraf 13)

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 224 225, Soal Section 4: Listening

Di jurusan aerospace engineering alias teknik dirgantara itu, George mempelajari semua hal tentang pesawat terbang, baik pesawat terbang di angkasa maupun luar angkasa. Dia juga mempelajari ilmu yang supersulit di jagat aerospace, yakni rocket science.

‘’Saking sulitnya, orang Amerika sering bilang, you don’t need rocket science to figure it out,’’ katanya lantas terkekeh. Di antara 200-an mahasiswa seangkatan, hanya 40 orang yang lulus. .... (Paragraf 15)

Ada alasan khusus dirinya suka pesawat terbang. Selain memang mengagumi Presiden ketiga Indonesia B.J Habibie yang gandrung pesawat itu, lelaki bertubuh gempal tersebut semula ingin menjadi pilot. .... (Paragraf 16)

‘’Kalau nggak bisa menerbangkan pesawat, saya harus bisa membuat pesawat. Setidaknya, memahami teknologi pesawat terbang,’’ tegasnya.

Tahun pertama di Amerika sangat sulit bagi George. Sebab, dia belum fasih berbahasa Inggris. .... (Paragraf 18)

Tahun pertama, George tak langsung kuliah. Dia belajar bahasa di sekolah bahasa Inggris English Language Service di Cleveland, negara bagian Ohio, AS. ...'. (Paragraf 19)

3. Reorientasi terdiri dari paragraf 21: 

George lulus pada akhir 2009.

Kini, dia bekerja di perusahaan internasional yang bergerak di bidang migas sembari bantu-bantu di lembaga yang memberinya beasiswa, Freedom Institute. ‘’Tiga minggu ini aku di Jakarta. Nanti ke laut lagi,’’ katanya.

*) Disclaimer:

- Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.

- Sebelum melihat kunci jawaban, siswa harus terlebih dahulu menjawabnya sendiri, setelah itu gunakan artikel ini untuk mengoreksi hasil pekerjaan siswa.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved