Berita Gianyar

Pelebon Puri Ubud Tjokorda Rai Dharmawati Berlangsung 10 Juni 2024, Dikenal Sebagai Sosok Dermawan

bade ini digarap oleh Guru Besar Universitas Udayana (Unud), Profesor Dr Tjokorda Gede Raka Sukawati atau karib disapa Cok De.

tribun bali/i wayan eri gunarta
Sarana petualangan dalam pelebon Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali, Minggu 9 Juni 2024. - Pelebon Puri Ubud Tjokorda Rai Dharmawati Berlangsung 10 Juni 2024, Dikenal Sebagai Sosok Dermawan 

TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Keluarga besar Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali kembali menggelar pelebon atau upacara Pitra Yadnya, Senin 10 Juni 2024.

Adapun layon dalam upacara ini, Tjokorda Rai Dharmawati.

Selama hidupnya, mendiang dikenal sebagai sosok dermawan, yang suka membantu siswa di tempatnya bekerja dulu.

Berdasarkan data dihimpun Tribun Bali, Minggu 9 Juni 2024, petulangan dalam prosesi ini, hanya dua buah, yakni lembu dan bade tumpeng sie setinggi sekitar 22 meter sampai 25 meter.

Baca juga: 7 Fakta Unik Pelebon Tjokorda Santaka, Bade Seberat 5 Ton, Diarsiteki Guru Besar dan Banjir Penonton

Diketahui bahwa bade ini digarap oleh Guru Besar Universitas Udayana (Unud), Profesor Dr Tjokorda Gede Raka Sukawati atau karib disapa Cok De.

Sementara lembu digarap oleh Tjokorda Ngurah Suyadnya alias Cok Wah.

Keluarga Puri Agung Ubud, Tjokorda Gede Agung Ichiro Sukawati mengatakan, dalam prosesi ini, terdapat tujuh banjar adat yang terlibat.

Di antaran Banjar Bale Agung Ubud (terdiri dari 4 banjar), Banjar Bentuyung Sakti dan Banjar Taman Kelod, di mana banjar-banjar ini merupakan banjar pokok dari Puri Agung Ubud.

Dan, di luar Ubud ada Banjar Pejengaji, Kecamatan Tegalalang.

"Pelebon sebelumnya kita melibatkan 11 banjar, dan kali ini tujuh banjar. Karena dalam pelebon kali ini, hanya menggunakan bade dan satu lembu," ujar Cok Ichiro.

Tujuh banjar tersebut, kata Cok Ichiro, akan dibagi dalam prosesi arak-arakan ke Setra Dalem Puri yang berjarak sekitar satu kilometer dari catuspata Ubud atau tempat dimulainya perjalanan.

"Empat banjar akan mengarak bade, dan tiga banjar mengarak lembu, akan diarak secara estafet," ujarnya.

Pantauan Tribun Bali di lapangan, di depan Puri Agung Ubud terdapat puluhan karangan bunga ucapan bela sungkawa dan doa-doa terbaik untuk mendiang Cok Istri Darmarwati.

Mulai dari kalangan perhotelan, restoran, PHDI hingga insan pendidikan.

Diketahui selama hidupnya, mendiang pernah bekerja sebagai pegawai Tata Usaha, SMPN 2 Ubud.

Dan, beliau dikenal sebagai sosok dermawan, yang mau membantu siswa yang kesulitan membayar biaya sekolah.

Seperti dikatakan salah satu alumni SMPN 2 Ubud, Ni Putu Asri Utami Dewi.

Kata dia, saat itu, mendiang Cok Istri Darmarwati selalu berpesan pada siswa, jika orangtua tidak memiliki biaya untuk membayar SPP atau uang ujian, jangan sampai tidak masuk sekolah.

Namun katakan terus terang pada beliau, dan beliau akan siap membantu pembayaran.

"Dan, pernah ada siswa kurang mampu yang benar-benar melaporkan pada beliau, bahwa tidak memiliki uang untuk membayar SPP. Dan, akhirnya beliau pun membantu siswa tersebut" ujar Asri.

Pelebon ini diprediksi akan menjadikan Ubud sebagai lautan manusia.

Sebab, sebelum hari H saja, masyarakat lokal dan wisatawan sudah memenuhi Ubud, menyaksikan bade dan lembu yang sudah terpajang di depan Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali. (*)

Sarana petualangan dalam pelebon Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali, Minggu 9 Juni 2024 - Pelebon Puri Ubud Tjokorda Rai Dharmawati Berlangsung 10 Juni 2024, Dikenal Sebagai Sosok Dermawan
Sarana petualangan dalam pelebon Puri Agung Ubud, Gianyar, Bali, Minggu 9 Juni 2024 - Pelebon Puri Ubud Tjokorda Rai Dharmawati Berlangsung 10 Juni 2024, Dikenal Sebagai Sosok Dermawan (tribun bali/i wayan eri gunarta)

Kumpulan Artikel Gianyar

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved