VAR Selama Liga 1 2024, Teco Sebut SDM Masih Penting Awasi Pertandingan, Wasit Diharapkan Fair!

TRIBUN-BALI.COM - Video Assistant Referee (VAR) bakal diterapkan di sepanjang Liga 1 musim depan. VAR pertama kali digunakan saat delapan pertandingan babak Championship Series Liga 1 2023/2024.

Pelatih Bali United, Stefano Cugurra mengungkapkan, penggunaan teknologi VAR tetap bergantung pada kualitas sumber daya manusia (SDM) wasit dalam membuat sebuah keputusan di dalam pertandingan.

"Seperti saya bilang sebelum ada VAR di Indonesia, semua tergantung wasit ada di dalam VAR buat keputusan benar. Wasit pimpin pertandingan penonton di TV pasti bisa menilai lebih baik bisa benar-benar lihat waktu mereka punya foul. Bisa lihat kadang-kadang cuma satu tim dapat keputusan VAR," ujar Teco, Jumat (14/6).

Teco berharap dalam penerapan teknologi VAR di Liga 1, wasit bisa fair membuat keputusan di pertandingan. Bagi dia, yang di lapangan tidak bisa benar-benar melihat peristiwa secara utuh.

"Di beberapa negara hampir sama, pasti waktu dapat kartu merah. Saya tidak melihat benar atau tidak keputusan wasit. Mudah-mudahan semua wasit fair bagus buat pertandingan Liga 1 lebih baik," demikian bebernya.

Direktur Operasional LIB, Asep Saputra menyampaikan komitmen LIB dalam penggunaan VAR pada pertandingan Liga 1 2024/25 akan dilaksanakan sepanjang musim. Maka perlu persiapan dalam mengakomodasi seluruh stadion sepak bola yang digunakan dalam pertandingan.

Baca juga: HOT Transfer Persib Bandung, 4 Winger Eropa Dibidik Jadi Tandem Ciro Alves, Siapa Saja Mereka?

Baca juga: BURSA Transfer Liga 1 2024, Teco Harap Manajemen Bali United Bisa Datangkan Pemain Anyar Kaliber!

Sejauh ini, dana hampir Rp 100 miliar telah digelontorkan untuk investasi tersebut. “Angka tersebut tidak kecil, namun demi meningkatkan kemajuan sepak bola Indonesia untuk dapat terus berprestasi dan berkancah di dunia internasional. Kami membutuhkan berbagai inovasi termasuk penggunaan teknologi VAR,” ungkap Asep dalam pernyataannya.

Seperti yang diharapkan Teco, soal SDM dan edukasi juga menjadi hal wajib yang tidak dapat dikesampingkan. Kata dia, VAR bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga unsur di dalamnya harus matang seperti pelatihan wasit, pembangunan infrastruktur, dan persetujuan resmi dari FIFA yang dibangun dari berbagai komunikasi.

Selain itu serta edukasi bagi pelaku sepak bola secara keseluruhan. “Hal ini menjadi sangat penting, kami juga merasa terbantu dengan adanya momen penggunaan VAR pada laga Timnas di pertandingan Piala Asia U-23 Qatar beberapa waktu lalu," ucapnya.

Asep berharap implementasi teknologi VAR pada musim depan untuk dapat meningkatkan value pertandingan dan industri sepak bola secara menyeluruh di mata internasional. "Sehingga awareness atau pengetahuan masyarakat terkait VAR menjadi lebih meningkat,” pungkas Asep.

Media and Public Relation Manager PT. LIB, Hanif Marjuni mengatakan, VAR digunakan mulai Championship Series Liga 1 musim lalu dan akan berlanjut hingga musim depan. "Kami memang diperintah oleh PSSI, ini secara bertahap dimulai Championship Series ini dan musim depan semua pertandingan Liga 1 wajib menggunakan VAR," kata dia.

Menengok ke dalam mobile VAR, terdapat sejumlah monitor yang menampilkan gambar di arena pertandingan dari kamera-kamera VAR yang telah terpasang dan terkoneksi dengan ruang operator mobile VAR tersebut.

Pada umumnya kamera yang terpasang di lapangan dalam sebuah pertandingan dengan teknologi VAR berjumlah 12-14 kamera dari kamera host broadcast dan kamera VAR, berbeda dengan pertandingan biasa yang hanya 8 kamera.

Di dalam mobile VAR terdapat tiga orang yang bertugas, yakni wasit VAR, asisten wasit dan reply operator. Mereka nantinya berkomunikasi host broadcast selama jalannya pertandingan untuk menilai empat kemungkinan.

VAR membantu empat hal dalam membantu wasit mengambil keputusan yang tepat yaitu perihal gol atau tidak, kartu merah langsung atau tidak, penalti atau tidak, dan kesalahan yang terjadi di lapangan. (ian)