Hasil Tunggal Putra BWF Asia Junior: Tidak Bisa Berkutik Dari Permainan China, Ryan Harus Gugur 2-0

TRIBUN-BALI.COM – Pada ajang BWF BNI Badminton Asia Junior Championships 2024, tunggal putra Indonesia, Ryan Putra Widyanto, menghadapi pebulutangkis tangguh dari China, Zi Jun Wang, dalam perebutan kursi 16 besar.

Pertandingan ini berakhir dengan kekalahan telak bagi Indonesia dengan skor 2-0.

Di babak pertama, Zi Jun Wang langsung menunjukkan dominasinya dengan serangan-serangan agresif.

Smash ganas yang dilancarkan oleh Zi Jun berhasil membuatnya memimpin skor 11-8.

Meskipun Ryan berusaha keras memperpendek selisih poin, usaha tersebut hanya berhasil mengurangi gap menjadi 15-10.

Zi Jun yang mulai waspada terhadap pergerakan Ryan, tetap mampu mempertahankan keunggulannya.

Ryan yang kewalahan dengan aksi smash dan pukulan cepat dari Zi Jun, akhirnya tertinggal semakin jauh.

Babak pertama ditutup dengan skor 21-16 untuk kemenangan Zi Jun Wang.

Memasuki babak kedua, Zi Jun kembali menguasai permainan dengan langsung mencuri tiga poin pertama.

Ryan yang berusaha mengejar, berhasil memperpendek jarak menjadi 9-6, namun tetap tertinggal.

Zi Jun dengan ketenangannya memperpanjang gap skornya menjadi 11-9.

Permainan tak henti-henti dari Zi Jun semakin memperlebar jarak poin.

Ryan yang mencoba mengejar sedikit demi sedikit, tetap kesulitan menghadapi dominasi lawannya.

Skor terus dipimpin oleh Zi Jun dengan 17-12. Zi Jun akhirnya mencapai game point dengan 20-14, dan tanpa banyak perlawanan, menutup pertandingan dengan skor 21-14.

Kekalahan ini menunjukkan betapa beratnya perjuangan para pebulutangkis muda Indonesia di kancah internasional.

Meskipun Ryan Putra Widyanto telah berusaha keras dan menunjukkan potensi yang menjanjikan, lawannya dari China, Zi Jun Wang, tampil lebih dominan dan konsisten dalam permainan.

Zi Jun Wang berhasil memanfaatkan setiap peluang dengan baik, terutama dalam melancarkan smash-smash keras dan akurat yang sulit diantisipasi oleh Ryan.

Pertahanan yang solid dan kecepatan dalam mengembalikan bola menjadi kunci kemenangan Zi Jun.

Di sisi lain, Ryan perlu meningkatkan konsistensi dan ketenangannya di lapangan.

Meskipun sempat memberikan perlawanan yang cukup sengit, namun kurangnya pengalaman dan tekanan dari lawan membuatnya kesulitan untuk mempertahankan performa terbaiknya sepanjang pertandingan.

Harapan Kedepan:

Kekalahan ini tentu menjadi pelajaran berharga bagi Ryan dan tim pelatihnya.

Evaluasi dan latihan intensif sangat diperlukan untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang ada.

Semangat pantang menyerah yang ditunjukkan oleh Ryan di lapangan perlu terus dipupuk dan dikembangkan.

Dukungan dan motivasi dari berbagai pihak juga sangat penting untuk membangun mental dan kepercayaan diri para atlet muda Indonesia.

Dengan persiapan yang lebih matang dan strategi yang tepat, diharapkan para pebulutangkis junior Indonesia mampu meraih prestasi gemilang di turnamen-turnamen internasional berikutnya.

Perebutan kursi 16 besar ini menjadi ajang pembelajaran yang sangat berarti, baik bagi Ryan Putra Widyanto maupun seluruh tim bulutangkis junior Indonesia.

Dengan terus berlatih dan memperbaiki diri, bukan tidak mungkin di masa depan, mereka akan mampu membawa pulang kemenangan dan mengharumkan nama Indonesia di kancah bulutangkis dunia.

Baca juga: Badminton Asia Junior Championships 2024, Kavitha Telan Pil Pahit Kekalahan Usai Hadapi Jepang 2-0

Baca juga: Tunggal Putri BWF Badminton Asia Junior: Shandy Tidak dapat Berkutik dan Takluk 2-0 Hadapi Thailand

(*)