MotoGP

Hiruk Pikuk Sang Martinator, Jorge Martin Hadapi Beberapa Masalah Selama Beberapa Pekan Ini

Situasi emosional pada pekan akhir-akhir ini yang dihadapi Jorge Martin, isu isu kurang mengenakan, ditolak Ducati, dan crash di jerman.

Radek Mica / AFP
Jorge Martin yang Sempat Memimpin Pada Balapan MotoGP Jerman 2024 - Hiruk Pikuk Sang Martinator, Jorge Martin Hadapi Beberapa Masalah Selama Beberapa Pekan Ini 

TRIBUN-BALI.COM – Kabar terbaru datang dari hiruk pikuk sang Martinator Jorge Martin yang selama beberapa pekan ini mengalami beberapa kejadian emosional.

Dimulai dari pernyataan seorang mantan pembalap dan manajer tim MotoGP, yang enggan disebutkan namanya, pernah mengatakan,

"Jika ada yang berpikir bahwa pabrikan akan membiarkan pembalap tim satelit memenangkan kejuaraan dunia, mereka tidak tahu di mana mereka berada."

Pernyataan tersebut menjadi semakin relevan setelah Jorge Martin mengetahui bahwa Ducati memilih Marc Marquez untuk kursi pabrikan kedua pada 2025, memaksanya pindah ke Aprilia.

"Tak akan pernah mereka membiarkan dia membawa gelar #1 ke pabrikan lain, apalagi yang juga dari Italia," tambah beberapa orang yang sudah lama berada di dunia balap grand prix.

Meskipun demikian, belum ada yang dapat membuktikan bahwa Ducati tidak memberikan Martin perlengkapan yang sama seperti pembalap pabrikan lainnya.

Semua pihak terkait selalu menyatakan bahwa tidak ada yang berubah dan bahwaMartin akan terus mendapatkan dukungan penuh dari pabrikan Italia tersebut hingga balapan terakhir.

Sebelum GP Jerman akhir pekan lalu, Martin menunjukkan bahwa dia adalah pembalap solid meskipun melakukan beberapa kesalahan, seperti kecelakaan di Jerez dan jatuh di sprint Misano.

Namun, kesalahan ini tidak membuatnya kehilangan posisi sebagai pesaing utama juara.

Setelah blunder di Sachsenring, situasinya berbeda. Meskipun defisit 10 poin Martin dari Bagnaia tampak kecil dengan masih ada 11 putaran dan 370 poin tersisa, arah pertarungan gelar MotoGP telah bergeser.

Dari yang awalnya memimpin 39 poin, Martin kini tertinggal di belakang Bagnaia dalam klasemen kejuaraan.

Jelas bahwa Martin belum mampu mengatasi tekanan dalam perebutan gelar, terutama setelah Bagnaia menunjukkan performa gemilang dengan empat kemenangan grand prix berturut-turut dan dua sprint sukses di Mugello dan Assen.

Dari 136 poin maksimum yang tersedia sejak kecelakaan di sprint Barcelona, Bagnaia mengumpulkan 131 poin untuk merebut pimpinan klasemen sebelum libur musim panas, memberikan pukulan psikologis penting bagi Martin.

Martin Alami Crash saat Race MotoGP Jerman 2024 - MotoGP Jerman: Lap Terakhir Menuju Podium Juara Kandas, Jorge Martin Harus Keluar Balapan Usai Crash
Martin Alami Crash saat Race MotoGP Jerman 2024 (Radek Mica / AFP)

Baca juga: Live Stream MNC Vission MotoGP Inggris 2024, Marquez Persiapkan Diri Mengamankan Posisi Klasemennya

Baca juga: Jadwal Lengkap MotoGP Inggris, Pol Espargaro Harapan Baru KTM: Saya Siap Kembali! di Red Bull Ring

Ducati sudah memiliki seorang juara

Bagnaia yang berkebangsaan Italia, memiliki kontrak pabrikan hingga 2026, dan dua gelar juara, membuat Ducati tampak lebih mendukung Bagnaia daripada seorang Spanyol yang akan pindah ke Yamaha tahun depan.

Namun, Ducati memahami bahwa komitmen untuk mendukung Martin hingga akhir adalah kewajiban yang tidak akan membahayakan peluang Bagnaia meraih gelar ketiga berturut-turut.

Mengurangi dukungan untuk Martin bisa merugikan citra merek.

Tapi kesalahan Martin pada hari Minggu, yang 'menyerahkan' kemenangan kepada Bagnaia, memberikan alasan bagi Ducati untuk sepenuhnya mendukung juara dua kali itu.

Bagnaia telah membuktikan bahwa dia adalah yang terbaik di MotoGP dalam hal kecepatan dan bakat, dan siap menghadapi kedatangan Marquez di tim pabrikan.

Tidak ada yang akan memberikan Martin suku cadang rusak atau mengurangi tenaga mesin GP24-nya, itu jelas, tapi para eksekutif Ducati sudah yakin bahwa mereka membuat keputusan tepat dengan memilih Marquez dan fokus pada pembalap mereka sendiri.

Hal ini membuat Martin lebih seperti pembalap satelit yang menunggu akhir musim sebelum memulai kehidupan baru di Aprilia.

Martin mengakui bahwa kecelakaan hari Minggu begitu signifikan sehingga dia akan melihat segala sesuatunya "sebelum dan setelah" insiden tersebut secara terpisah.

Meski maknanya berbeda, itu mungkin juga mengacu pada dukungan yang dia dan Pramac terima di empat bulan terakhir kampanye mereka saat tim mendekati akhir hubungan 20 tahun dengan Ducati.

Dia juga mengatakan, "Ini sangat mengecewakan. Saya mengalami masa sulit dan tidak mudah menerima hal-hal ini. Anda sering tidak tahu bagaimana menanganinya. Anda bisa marah, bisa menangis, tapi itu tidak membantu."

"Akhirnya, Anda harus melepaskannya. Anda harus menerima dan melihat ke depan, itu saja. Saya akan fokus memperbaiki kesalahan ini dan kembali ke posisi yang seharusnya. Saya akan menang lagi dan semua ini akan menjadi anekdot.

"Inilah kesempatan untuk terus bekerja dan melihat kenyataan sebagaimana adanya."

(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved