Bali United
KATA Pelatih Bali United Soal Isu Match Fixing Musim Lalu, Teco Imbau Para Pemainnya Agar Tak Curang
KATA Pelatih Bali United Soal Isu Match Fixing Musim Lalu, Teco Imbau Para Pemainnya Agar Tak Curang
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Jelang gelaran Liga 1 2024/2025, Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, angkat bicara mengenai dugaan skandal mafia sepak bola dan pengaturan skor di akhir kompetisi Liga 1 musim lalu.
Saat itu, klub-klub peserta Liga 1 2023/2024, baik di papan atas maupun bawah, berlomba-lomba mengamankan posisi mereka.
Tim papan bawah berjuang lolos dari degradasi, sementara tim papan atas bersaing untuk Championship Series.
Isu pengaturan skor tersebut kemudian diselidiki oleh Satgas Anti Mafia Bola, namun hingga akhir kompetisi, dugaan tersebut tidak terbukti.
Isu ini pertama kali mencuat setelah kemenangan telak Bhayangkara FC atas Persik Kediri dengan skor 7-0, yang menimbulkan kecurigaan publik terhadap adanya pengaturan skor yang diselidiki oleh Satgas Anti Mafia Bola.
"Menurut saya, harus ada bukti yang jelas dan sanksi tegas bagi pemain atau wasit yang terlibat dalam pengaturan skor," tegas Coach Teco pada Minggu, 14 Juli 2024.
Baca juga: UPDATE 7 Pemain Asing Bali United Untuk Liga 1 2024/2025, Terbaru Ada Everton Nascimento
Teco juga mengedukasi pemainnya agar tidak terjebak dalam skandal pengaturan skor, karena hal itu merusak semangat fair play sebagai atlet.
"Pemain, pelatih, bekerja setiap hari untuk memberikan yang terbaik. Tidak boleh curang, tapi semua harus berdasarkan bukti," tambahnya.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, juga menyatakan sikap tegas dalam melawan pengaturan skor.
"Kami terus mendorong liga melawan match fixing. Tidak ada tempat bagi agen, pemain, pelatih, manajer klub, atau pengurus PSSI yang terlibat match fixing," tegasnya.
Baca juga: Ilija Spasojevic Kembali ke Bhayangkara FC Usai Hengkang Dari Bali United, Siap Ukir Sejarah!
Erick Thohir menambahkan bahwa siapa pun yang terlibat dalam pengaturan skor akan dihukum seumur hidup dari sepak bola nasional, dan pihaknya akan menggunakan teknologi serta memperbaiki sistem untuk mendukung hal ini.
Sebelumnya, Tribun Bali melaporkan bahwa beberapa hasil pertandingan di empat pekan terakhir kompetisi BRI Liga 1 2023/2024 menimbulkan kecurigaan publik.
Salah satu yang paling disorot adalah kemenangan telak Bhayangkara FC atas Persik Kediri.
Bhayangkara FC, yang sebelumnya hanya memenangkan satu dari tujuh laga terakhirnya, tiba-tiba menang 7-0 melawan Persik Kediri yang saat itu berada di peringkat 7.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.