Berita Klungkung

Nengah Mudiana Kehilangan Sosok yang Loyal, Anggota DPRD Klungkung Made Wibawa Meninggal Dunia

Mudiana mengenang Wibawa sebagai sosok pendiam dan jarang bicara. Namun ia sangat loyal dengan partai. Wibawa memegang teguh rahasia

ISTIMEWA
I Made Wibawa semasa hidupnya. 

TRIBUN-BALI.COM  - Anggota DPRD Klungkung dari Fraksi Gerindra, I Made Wibawa (55) berpulang, Senin (15/7). Politisi asal Desa Pesinggahan itu informasinya meninggal dunia, setelah sekitar 20 hari mendapatkan perawatan di RSUP Prof Ngoerah, Denpasar.

"Saya mendapat telepon rekan kami, Made Wibawa berpulang. Informasinya meninggal tadi pagi," ujar Anggota DPRD Provinsi Bali, I Ketut Juliarta, Senin (15/7). Menurut Juliarta, Made Wibawa sekitar 20 hari dirawat di RSUP Prof Ngeorah karena sakit komplikasi yang dideritanya.

Made Wibawa merupakan anggota DPRD Klungkung periode 2019-2024 dari Fraksi Gerindra. Ia dilantik sebagai anggota dewan PAW (pengganti antar waktu) Nyoman Martini, yang meninggal dunia karena sakit pada 2020.

Pada Kamis (11/7), Made Wibawa yang lahir 1969 itu sudah sempat pulang karena kondisinya membaik. Namun Minggu (14/7), sakitnya kambuh dan dibawa langsung ke RSUD Klungkung. "Informasinya jenazah masih di RSUD Klungkung," jelas Juliarta.

Berpulangnya Made Wibawa meninggalkan duka mendalam bagi sahabat dan keluarga. Di mata sahabat, politikus asal Dusun Pundukdawa, Desa Pesinggahan itu merupakan sosok pendiam, namun sangat loyal dengan partai.

Seperti yang diungkapkan Nengah Mudiana, yang merupakan rekan satu partai dengan Made Wibawa. Bahkan Mudiana dan Wibawa sangat dekat karena sama-sama duduk di Komisi III DPRD Klungkung.

Baca juga: Proyek Sekolah Baru Dimulai 2025, Anggarkan Rp 40 Miliar untuk SMPN 17 Denpasar

Baca juga: Ikuti MPLS, Jurusan Bisnis Digital Jadi Favorit! SMKN 1 Negara Terima 412 Siswa Baru untuk 3 Jurusan

I Made Wibawa semasa hidupnya.
I Made Wibawa semasa hidupnya. (ISTIMEWA)

"Beliau teman yang baik, bahkan kami sudah seperti saudara sendiri. Kami lebih banyak berbicara masalah konstituen," ungkap Nengah Mudiana, Senin (15/7).

Mudiana mengenang Wibawa sebagai sosok pendiam dan jarang bicara. Namun ia sangat loyal dengan partai. Wibawa memegang teguh rahasia yang bersifat pribadi.

"Artinya almarhum hanya curhat terkait tugas tugas partai dan masalah konstituen. Sedangkan masalah pribadi, meskipun saya sangat dekat, tapi tidak pernah cerita pribadi beliau," ungkap Mudiana.

Mudiana mengatakan, Wibawa sudah keluar masuk rumah sakit dalam beberapa pekan belakangan. Wibawa sempat menjalani operasi usus buntu di RSUD Klungkung. Lalu sempat dirujuk ke RSUP Prof Ngoerah karena ada masalah pada paru-parunya.

"10 hari terakhir kami masih komunikasi. Sekitar 5 hari lalu, saya besuk ke ruang Nusa Indah di RSUP Prof Ngoerah. Beliau saat saya jenguk sudah bagus kondisinya," ungkap Mudiana.

Pada Jumat (12/7) lalu, Made Wibawa diperbolehkan pulang dari RSUP Prof Ngoerah Denpasar. "Bahkan kemarin (14/7) para istri anggota DPR yang tergabung dalam gatriwara, 6 orang hadir besuk ke rumah Made Wibawa, termasuk istri saya juga ke sana," jelas Mudiana.

Namun Senin (15/7) sekitar Pukul 05.00 Wita, Made Wibawa dilarikan ke RSUD Klungkung dalam keadaan sudah tidak sadarkan diri. Ia mengembuskan napas terakhir sekitar Pukul 07.00 Wita.

Made Wibawa dibawa ke RSUD Klungkung sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri. Humas RSUD Klungkung I Gusti Putu Widiyasa mengatakan, Made Wibawa masuk ke UGD RSUD Klungkung, Senin (15/7) sekitar pukul 05.00 Wita.

"Pasien datang diantar keluarga dengan keluhan tidak sadar," ungkap Gusti Putu Widiyasa. Petugas medis sudah berusaha melakukan pertolongan, namun kondisi Wibawa tidak kunjung membaik.

Sumber: Tribun Bali
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved