Berita Denpasar

KASUS Stunting Masih Ada di Ibu Kota Bali, Terlacak Diderita oleh 450 dari 23.311 Balita

Dari 450 kasus yang ditemukan, tercatat 273 kasus ber-KTP Denpasar dan sebanyak 177 kasus non KTP Denpasar. Sedangkan dari persentase,

Pixabay
Ilustrasi stunting - Dari 450 kasus yang ditemukan, tercatat 273 kasus ber-KTP Denpasar dan sebanyak 177 kasus non KTP Denpasar. Sedangkan dari persentase, kasus stunting di Denpasar mencapai 1,9 persen. 

TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar melacak kasus stunting. Dari hasil penelusuran, terdata 450 kasus stunting. Intervensi serentak ini menyasar sebanyak 23.311 balita.

Dari 450 kasus yang ditemukan, tercatat 273 kasus ber-KTP Denpasar dan sebanyak 177 kasus non KTP Denpasar. Sedangkan dari persentase, kasus stunting di Denpasar mencapai 1,9 persen.

"Dari jumlah tersebut tercatat 273 kasus ber KTP Denpasar dan sebanyak 177 kasus Non ber KTP Denpasar,” kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar, IGA Sri Wetrawati, Selasa (23/7).

Baca juga: Luncurkan Aplikasi DIGI Bank bjb, Sesuaikan Trend Industri Perbankan yang Berkembang

Baca juga: MOHON Doa, Ini Kata Pj Gubernur Bali, 4 Putra Bali Lolos Seleksi Administrasi Calon Pimpinan KPK!

Terkait hal ini, pihaknya meminta agar orangtua yang memiliki balita agar mengajak anaknya ke Posyandu. “Di bulan Agustus mendatang agar membawa anaknya yang balita hadir ke Posyandu terdekat karena ada bulan vitamin A,” katanya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Denpasar, Anak Agung Ayu Candrawati menyatakan, berbagai upaya telah dilaksanakan, mulai dari pendataan sasaran Balita dan Ibu Hamil, Kick Off Posyandu Intervensi penanganan stunting.

Di samping itu dilaksanakan kegiatan sweeping dengan menyasar balita dan ibu hamil yang tidak hadir pada Posyandu serentak. Pihaknya juga melakukan pendampingan dari dokter spesialis dengan menyasar seluruh Puskesmas secara bertahap.

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengatakan, dengan ditemukannya 450 kasus stunting, berbagai upaya terus digalakkan. Mulai dari optimalisasi peran posyandu hingga jemput bola dengan door to door di kediaman masyarakat.

Lebih lanjut Wawali Arya Wibawa yang juga selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Denpasar menyampaikan, bahwa penanganan stunting sebagai program nasional harus ditindaklanjuti secara serius.

“Hal ini sebagai upaya mewujudkan Denpasar bebas stunting. Komitmen yang kuat sangat penting dalam mengerahkan upaya penurunan stunting di Kota Denpasar dengan upaya intervensi yang konvergen,” katanya. (sup)

Tingkat Kecerdasan

Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa mengungkapkan, pihaknya melakukan intervensi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung kasus stunting, dan intervensi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung.

"Ini berkaitan dengan balita yang mengalami stunting akan berpengaruh pada tingkat kecerdasan. Sehingga penanganannya harus lebih fokus melalui pendekatan keluarga dengan menyasar remaja, calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan anak balita," ujarnya. (sup)

 

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved