Kalender Bali
Jadwal Rerahinan Terdekat, Kajeng Kliwon Uwudan 21 Agustus 2024, Berikut Banten yang Dihaturkan
Jadwal Rerahinan Terdekat, Kajeng Kliwon Uwudan 21 Agustus 2024, Berikut Banten yang Dihaturkan
Penulis: Putu Kartika Viktriani | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Inilah update jadwal rerainan Hindu terdekat yang ada di bulan Agustus 2024.
Salah satu rerahinan yang terdekat pada awal bulan Agustus 2024 adalah Purnama.
Purnama jatuh pada 19 Agustus 2024.
Selain itu ada Kajeng Kliwon Uwudan pada 21 Agustus 2024.
Kajeng Kliwon merupakan hari raya yang diperingati setiap 15 hari sekali.
Merupakan hari raya berdasarkan pertemuan antara Tri Wara terakhir yakni Kajeng dengan Pancawara terakhir yakni Kliwon.
Hari raya ini dianggap keramat di Bali.
Terkait Pancawara Kliwon, dalam Lontar Sundarigama disebutkan:
Nihan taya amanah, kunang ring panca terane, semadi Bhatara Siwa, sayogia wong anadaha tirtha gocara, ngaturaken wangi ring sanggar, muang luwuring paturon maneher menganing akna cita.
Wehana sasuguh ring natar umah, sanggar, ring dengen, dening sega kepel duang kepel dadi atanding, wehakna ada telung tanding, iwaknia bawang jae.
Kang sinambat ring natar, Sang Kala Bucari. Ring sanggar Bhuta Bucari.
Ne ring dengen, Sang Durga Bucari. Ika pada wehana labaan, nangken kaliyon, kinon rumaksa umah, nimitania. Pada anemu sadia rahayu. Kunang yan kala biyantara keliyon, pakerti tunggal kayeng lagi.
Baca juga: Dewasa Ayu, Ramalan Hari Baik Membangun Rumah Sepanjang Bulan Agustus 2024 Menurut Kalender Bali
Artinya saat Pancawara Kliwon, merupakan payogan atau beryoganya Bhatara Siwa.
Pada saat ini sepatutnya melakukan penyucian dengan mempersembahkan wangi-wangian bertempat di merajan, dan di atas tempat tidur.
Sedangkan di halaman rumah, halaman merajan dan pintu keluar masuk pekarangan rumah, patut juga mempersembahkan segehan kepel dua kepel menjadi satu tanding, dan setiap tempat tersebut, disuguhkan tiga tanding yaitu:
Di halaman merajan, kepada Sang Bhuta Bhucari.
Di pintu keluar masuk, kepada Sang Durgha Bhucari.
Dan untuk di halaman rumah, kepada Sang Kala Bhucari.
Maksud persembahan berupa labaan setiap Kliwon ini untuk menjaga agar pekarangan serta keluarga semuanya mendapat perlindungan dan menjadi sempurna.
Sementara untuk Kajeng Kliwon juga disebutkan:
Kadi ring keliyon nemu atutan kewala tambahane sega warna limang warna, dadi awadah, ring dengen juga genahing caru ika, ika sanding lawang ring luur, aturane canang lenga wangi burat wangi, canang gantal, astawakna ring Durga Dewem, ne ring sor, ring Durga Bucari, Kala Bucari buta Bucari, palania ayu paripurna sira aumah, yania tan asiti mangkana I Buta Bucari, aminta nugeraha ring Bhatari Durga Dewem, mangerubadin sang maumah, angadakakan desti, aneluh anaranjana, mangawe gering sasab merana, apasang pengalah, pamunah ring sang maumah, muang sarwa Dewa kabeh, wineh kinia katadah da waduanira Sang Hyang Kala, nguniweh sewaduanire Dewi Durga, tuhunia mangkana, ayua sira alpa ring wuwus manai.
Artinya;
Sementara itu pada hari raya Kajeng Kliwon, untuk upakaranya sama seperti pada hari Pancawara Kliwon, hanya tambahannnya yaitu segehan lima warna lima tanding.
Pada samping kori sebelah atasnya dipersembahkan canang wangi-wangi, burat wangi, canang yasa, dan yang dipuja ialah Hyang Durga Dewi.
Yang disuguhkan di bawah untuk Sang Durga Bhucari, Kala Bhucari, Bhuta Bhucari, dengan tujuan agar berkenan memberikan keselamatan kepada penghuni rumah.
Jika tidak melakukan hal itu, maka Sang Kala Tiga Bhucari akan memohon panugrahan kepada Bhatara Durga Dewi, untuk mengganggu penghuni rumah, dengan jalan mengadakan gering atau penyakit dan mengundang kekuatan black magic, segala merana, mengadakan pemalsuan, yang merajalela di rumah, yang mana mengakibatkan perginya para Dewata semuanya, dan akan memberi kesempatan para penghuni rumah disantap oleh Sang Hyang Kala bersama-sama dengan abdi Bhatara Durgha.
Dalam buku Pokok-pokok Wariga karya I. B. Suparta Ardhana disebutkan ada jenis Kajeng Kliwon Uwudan dan Kajeng Kliwon Enyitan.
Kajeng Kliwon Uwudan merupakan hari baik untuk menghidupkan ilmu hitam atau pengiwa.
Dan untuk Kajeng Kliwon Enyitan merupakan hari baik untuk membuat sasikepan (jimat) atau sesuatu yang berkekuatan gaib.
Kajeng Kliwon Uwudan ini adalah Kajeng Kliwon yang diperingati setelah Purnama, sedangkan Kajeng Kliwon Enyitan dilaksanakan setelah Tilem.
Selain itu adapula Kajeng Kliwon Pamelastali atau Kajeng Kliwon yang dilaksanakan saat hari Minggu wuku Watugunung. (*)
Simak informasi terkait Kalender Bali 2024 yang berisi rangkuman informasi mengenai jadwal Hari Raya Hindu atau jadwal rerahinan Hindu sepanjang Agustus 2024 berikut ini.
Jadwal Rerahinan pada Bulan Agustus 2024
Berikut ini adalah jadwal Hari Raya Hindu atau jadwal rerahinan selama bulan Agustus 2024 dalam Kalender Bali 2024 seperti dikutip Tribun Bali dari Kalender Bali.
19 Agustus 2024 - Purnama
Purnama adalah hari suci yang dirayakan setiap bulan pada saat bulan purnama (bulan penuh).
21 Agustus 2024 - Kajeng Keliwon Uwudan
Kajeng Keliwon adalah hari suci yang dirayakan setiap 15 hari sekali dalam kalender Bali.
Dalam buku Pokok-pokok Wariga karya I. B. Suparta Ardhana disebutkan Kajeng Kliwon Uwudan merupakan hari baik untuk menghidupkan ilmu hitam atau pengiwa.
21 Agustus 2024 - Buda Keliwon Gumbreg
Buda Kliwon Gumbreg dirayakan setiap enam bulan sekali yang merupakan pertemuan antara Saptawara Buda (Rabu), Pancawara Kliwon, dan Wuku Gumbreg.
31 Agustus 2024 - Tumpek Uduh/Pengatag/Pengarah/Bubuh
Tumpek Uduh, juga dikenal sebagai Tumpek Pengatag atau Tumpek Pengarah, adalah hari yang dikhususkan untuk menghormati tumbuhan dan memohon kesuburan alam.
Demikian jadwal hari raya atau rerahinan Hindu selama bulan Agustus 2024 sesuai Kalender Bali.
Semoga bermanfaat bagi semeton Tribun Bali yang membutuhkan informasi tersebtut
Serta menjadi pengingat kita terhadap kewajiban sebagai umat Hindu khusunya di Bali, dan memaknai esensi hari-hari tersebut dengan baik dan benar.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.