Berita Gianyar
Terdapat 241 Ekor Anjing Per 1 Km Persegi Di Gianyar Bali, Distan Sebut Sudah Turun
Kabupaten Gianyar selama ini menduduki peringkat kelima kepadatan populasi anjing di Bali.
Penulis: I Wayan Eri Gunarta | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Populasi anjing di tahun 2023 lalu, sebanyak 88.824 ekor. Sementara jumlah penduduk Gianyar kala itu sekitar 507 ribu jiwa.
Dengan demikian, Gianyar yang memiliki luar 368 kilometer persegi pada tahun tersebut, terdapat 241 ekor anjing per 1 kilometer persegi.
Anjing tersebut mulai dari anjing peliharaan hingga anjing liar.
Sejak Dinas Pertanian Bidang Kesehatan Hewan Gianyar gencar melakukan vaksinasi dan sosialisasi cara pemeliharaan anjing dengan baik dan benar, kini per Agustus 2024 populasi anjing di Gianyar mengalami penurunan ke angka 78.110 ekor atau 212 ekor per 1 kilometer persegi.
Baca juga: Sejak Januari, Terjadi 4.394 Kasus Gigitan Anjing di Denpasar, Cakupan Vaksin Rabies 76,83 Persen
Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pertanian Gianyar, Made Santiarka, Kamis 5 September 2024 membenarkan hal tersebut.
Kata dia, Kabupaten Gianyar selama ini menduduki peringkat kelima kepadatan populasi anjing di Bali.
Peringkat kepadatan pertama diduduki Badung dengan jumlah 93.010 ekor, kedua Denpasar dengan populasi 82.195 ekor, Karangasem sebanyak 81.155 ekor dan Buleleng 80.728 ekor.
Santiarka mengatakan, data tersebut sesuai rekapitulasi dari Dinas Peternakan Provinsi Bali.
"Populasi anjing di Bali sebanyak 600.021 ekor," ujarnya.
Santiarka mengatakan, per Agustus 2024 ini, populasi anjing di Gianyar telah mengalami penurunan, yakni dari 88 ribu sekian, kini menjadi 78.110 ekor.
Dari total tersebut, 89 persen atau 69.958 ekor anjing telah mendapatkan vaksinasi anti rabies.
"Saat ini vaksinasi masih berjalan, tinggal 8.052 ekor yang belum. Kami yakin akhir November semua sudah divaksin," tandasnya.
Diajeng ungkap, 8.052 ekor ini berada di Desa Sumita dan Desa Suwat.
Sementara vaksinasi saat ini sedang dilaksanakan di Desa Belega, baik anjing peliharaan milik warga dan dipelihara perusahaan.
"Tuntas di Belega, tim vaksinasi baru bergerak ke Desa Sumita dan terakhir nanti ke Desa Suwat. Artinya secara program bila dua desa ini tuntas, maka sasaran vaksin sudah 100 persen," bebernya.
Santiarka mengatakan, vaksinasi terhadap anjing ini dilakukan secara bersamaan dengan vaksinasi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada sapi dan kambing.
"Cara ini terbukti efektif selain tuntas vaksin PMK juga tuntas vaksin anjing," ujarnya.(*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.