PON 2024
Pulihkan Mental Bertarung di PON 2024, 2 Atlet Putri Muaythai Bali Harus Jalani Terapi Hipnosis
Terapi Hipnosis dilakukan untuk memulihkan mental dua atlet putri agar atlet kembali rileks dan percaya diri mendapatkan performa terbaik
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, ACEH - Dua atlet putri Muaythai Bali Aprillia Nurul Setiawan dan Therisa Meliana Gutama harus menjalani terapi Hipnosis untuk memulihkan mental dan spirit bertanding lantaran pertandingannya yang harus tertunda semalam akibat terjadi insiden dari kontingen lain.
Aprillia dan Meliana seharusnya bertanding pada Sabtu 7 September 2024, pukul 23.00 WITA, namun harus mundur hingga Minggu 8 September 2024 sore.
Aprillia atlet asal Klungkung ini turun di kelas 54 kilogram melawan Kalimantan Selatan, sedangkan Meliana asal Gianyar turun di kelas 57 kg melawan atlet Banten.
Sebagaimana disampaikan Pelatih Muaythai Bali, Made Pranayama saat dijumpai Tribun Bali di venue pertandingan gedung Bale Meuseraya Aceh, Banda Aceh, pada Minggu 8 September 2024.
Baca juga: Pj Bupati Jendrika Hadir Langsung ke Aceh, Semangati Atlet Klungkung di PON XXI/2024 Aceh-Sumut
"Ini baru pertama kali kami alami. Karena terjadi insiden semalam dari kontingen lain, kami yang jadwalnya tampil jam 11 malam kemarin harus mundur sampai sekarang, tentu ini merugikan atlet, mereka yang sudah sangat siap dengan semangat dan mental harus turun dan harus dipompa lagi mentalnya melalui Hipnosis untuk menaikkan mental," ujarnya
Terapi Hipnosis dilakukan untuk memulihkan mental dua atlet putri agar atlet kembali rileks dan percaya diri mendapatkan performa terbaik mereka saat bertarung.
"Terapi ini untuk atlet merasakan cedera, takut naik ring, kemudian dari yang capek menjadi berani, kuat," imbuhnya.
Lanjut dia, terapi yang dikenal juga dengan nama Hypnosport tersebut, tim pelatih memberikan tayangan sebuah video khusus yang membangkitkan gairah atlet untuk bertanding di atas ring.
"Terapi dilakukan dengan menampilkan video seekor singa yang menerkam mangsa berdurasi singkat yakni satu hingga tujuh menit untuk stimulasi alam bawah sadar sang atlet kembali bangkit, dan memiliki daya juang keganasan untuk menaklukkan lawan," ujarnya.
Pelatih Muaythai lainnya, Teddy Indika Putra menyampaikan bahwa persiapan sudah dilakukan jauh-jauh waktu sejak pemusatan latihan 3 bulan dengan berlatih keras di sasana Mixed Martial Art (MMA) di Canggu, Kabupaten Badung, Bali.
"Persiapan atlet sangat matang kami latihan TC sejak 3 bulan dengan memperdalam teknik penyerangan, taktik hingga cara mempertahankan tenaga penuh," bebernya.
"Di PON kali ini kami membawa 5 atlet, 2 turun di kategori seni dan 3 fight," imbuhnya.
Sementara itu, perolehan medali sementara kontingen Bali hingga pukul 17.00 WIB, Kontingen Bali bertengger di 10 besar dengan mengemas tiga emas, dua perak dan tiga perunggu, total delapan medali diraih. (*)

Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.