Bali United
Pemain dan Suporter Sama-sama Kecewa, Stefano Cugurra Ungkap Finishing Serdadu Tridatu Kurang Tenang
Kekecewaan suporter Bali United memuncak usai tim kesayangan mereka kembali gagal meraih kemenangan saat menjamu PSS Sleman.
Penulis: Komang Agus Ruspawan | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM - Kekecewaan suporter Bali United memuncak usai tim kesayangan mereka kembali gagal meraih kemenangan saat menjamu PSS Sleman di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Senin 16 September 2024.
Pada laga pekan kelima BRI Liga 1 2024/2025 ini, Bali United ditahan imbang tanpa gol, membuat suporter merasa semakin frustrasi.
Nyanyian sarkastik terdengar dari tribun utara, tempat suporter setia NSB12.
Mereka melantunkan lagu bernada sindiran, “Ayo-ayo..ayo Bali United, bikin malu, Coach Teco…,” sebagai ungkapan kekecewaan terhadap hasil imbang kedua berturut-turut di kandang.
Sebelumnya, Bali United juga hanya mampu bermain imbang 0-0 melawan Arema FC pada 11 September 2024.
Dengan hasil ini, Bali United hanya mampu mengumpulkan dua poin dari dua laga kandang yang seharusnya menjadi kesempatan emas untuk meraih enam poin penuh.
Ricky Fajrin dan kawan-kawan harus kehilangan empat poin di kandang sendiri, sesuatu yang dianggap tidak memuaskan oleh para pendukung.
Kekecewaan suporter terlihat jelas setelah pertandingan usai.
Tidak seperti biasanya, mereka tidak ikut menyanyikan chant Rasa Bangga yang biasanya mengiringi akhir laga, sebagai bentuk "ngambek" karena hasil buruk yang dialami tim kesayangan mereka.
Hal yang menarik, bukan hanya suporter yang merasa kecewa, para pemain Bali United pun menunjukkan reaksi yang tak biasa.
Pada awalnya, mereka nyaris menolak melakukan ritual keliling stadion untuk menyapa suporter.
Baca juga: Melempem Lagi di Kandang, Bali United vs PSS Sleman Imbang, Irja: Target Kami Ingin Selalu Menang
Meski akhirnya mereka melakukan keliling stadion dan menyapa suporter di tribun barat dan timur, mereka menghindari tribun utara yang ditempati NSB12.
Kapten tim, Ricky Fajrin, bersama sejumlah pemain langsung menuju ruang ganti tanpa menyapa suporter di tribun utara, sementara beberapa pemain asing tampak kebingungan sebelum akhirnya ikut menuju ruang ganti sambil melambaikan tangan dari kejauhan.
Setelah pertandingan, suporter Bali United berkumpul di depan bus pemain untuk menyampaikan kekecewaan mereka.
Penjagaan di sekitar bus pun diperketat oleh pihak keamanan, mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menanggapi hasil kurang memuaskan ini, Pelatih Bali United Stefano Cugurra tak menampik skuat asuhannya kurang ketenangan dalam mengkonversi peluang menjadi gol selain memang dalam laga ini PSS Sleman menumpuk pemain di tengah-belakang untuk tampil bertahan dan mengamankan poin.
"Kami hari ini tahu situasi dari Sleman, dia datang di sini buat dapat minimum satu poin, dia punya taktik lebih bertahan ada 10 pemain di belakang tengah lapangan tidak mudah buat kita penetrasi di sana," ujar Teco usai laga
"Babak pertama kami main lebih bagus, sama kami punya beberapa peluang tidak bisa cetak gol, babak kedua pemain tetap kerja sampai menit terakhir tapi kami tidak beruntung peluang terakhir kena tiang, kami harus terima hasil imbang ini," ujar Teco.
PSS Sleman tampil bertahan dengan 5 pemain belakang 3 diantaranya tampil sebagai bek tengah disiapkan pelatih Wagner Lopes guna mengantisipasi serangan cepat Serdadu Tridatu.
Taktik bertahan tim berjuluk Super Elja itu cukup menyulitkan Everton Nascimento cs untuk melakukan penetrasi meski beberapa peluang berhasil diciptakan.
Akan tetapi kekurang tenangan pemain Bali United dalam finisihing membuat skor berakhir dengan kacamata.
"Saya pikir kita harus lebih tenang saja buat bisa finishing lebih bagus buat bisa cetak gol, tim sudah punya kreasi, passing, kombinasi bagus punya peluang, cuma harus finishing lebih bagus buat menang, sudah 2 kali pertandingan lawan Arema juga saya pikir banyak peluang tapi skor sama 0-0," jelasnya.
Jalannya Pertandingan
Bali United memasuki laga ini dengan tekad kuat untuk kembali ke jalur kemenangan, setelah gagal meraih poin sempurna dalam dua laga sebelumnya.
Di sisi lain, PSS Sleman datang ke Bali dengan misi berat, yaitu mencari kemenangan pertama mereka musim ini.
Sebelumnya, PSS gagal meraih kemenangan dalam empat laga berturut-turut, kalah dari Persebaya (0-1), Persik Kediri (0-2), Semen Padang (0-1), dan imbang 1-1 melawan Borneo FC.
Namun, masalah ketajaman tetap menghantui PSS Sleman saat bertamu ke markas Bali United.
Hingga 10 menit akhir pertandingan, tim asuhan Wagner Lopes hanya mampu mencatat satu tembakan tepat sasaran, yakni melalui tendangan bebas Betinho.
Tendangan tersebut masih bisa ditepis oleh kiper Bali United, Fitrul Dwi Rustapa, yang tampil solid di bawah mistar.
Bali United sendiri sebenarnya memiliki beberapa peluang bagus di babak pertama, tetapi ketidakmampuan untuk memanfaatkan peluang membuat skor tetap 0-0.
Salah satu peluang terbaik datang dari Irfan Jaya, namun tembakannya masih mampu dihalau oleh kiper PSS, Alan Jose Bernardon.
Di babak kedua, Alan Bernardon kembali menjadi tembok penghalang bagi Bali United.
Penjaga gawang asal Brasil itu menggagalkan peluang emas yang dimiliki Kenzo Nambu dan Rahmat Arjuna.
Pada menit ke-87, M. Rahmat juga gagal memanfaatkan peluangnya setelah tendangannya meleset jauh dari gawang.
Di masa injury time, PSS Sleman harus bermain dengan 10 pemain setelah Nicolao Cardoso menerima kartu merah akibat menendang Elias Dolah.
Meskipun memiliki keunggulan jumlah pemain, Bali United tetap gagal memanfaatkan situasi ini untuk mencetak gol.
Peluang terakhir datang pada menit ke-90+7, ketika sundulan Privat Mbarga hanya mengenai mistar gawang.
Dengan berakhirnya laga, Bali United kini menjalani tiga pertandingan tanpa mencetak gol.
Sebelum hasil imbang melawan PSS, Serdadu Tridatu juga kalah 0-2 dari Borneo FC dan ditahan 0-0 oleh Arema FC di kandang.
Kegagalan mencetak gol dan meraih kemenangan di kandang dalam tiga laga berturut-turut ini menjadi catatan serius bagi Bali United, sementara suporter yang kecewa berharap tim segera bangkit dan memperbaiki performa di laga-laga mendatang.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.