Bali United
Pembuktian Sang Wonderkid, Bangkit Dari Badai Cedera, Made Tito Wiratama Menyala di Bali United
Made Tito Wiratama, pemain muda berusia 21 tahun ini benar-benar tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan sang pelatih Stefano Cugurra.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN-BALI.COM, GIANYAR - Made Tito Wiratama, pemain muda berusia 21 tahun ini benar-benar tak ingin menyia-nyiakan kesempatan yang diberikan sang pelatih Stefano Cugurra dengan terus konsisten tampil menyala.
Hal itu dibuktikan dengan perolehan gelar pemain muda terbaik Liga 1 2024/2025 secara beruntun dalam penilaian dua bulan terakhir pada edisi Agustus 2024 dan September 2024.
Penghargaan yang diperolehnya bulan Agustus 2024 tampaknya tak membuat pemilik nomor punggung 55 ini cepat berpuas diri.
Tito terus berproses, hasilnya di bulan berikutnya ia kembali dinobatkan sebagai pemain muda terbaik.
Tentu ini menjadi kebanggaan bagi tim yang bermarkas di Pulau Dewata.
Bakat yang diasah Teco tampil bersinar diantara pemain-pemain muda lain di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Menurut pemain asal Singaraja ini, faktor yang mendasari pencapaiannya saat ini ialah karena adanya motivasi di arena pertandingan.
Baca juga: Ungkapan Terima Kasih Teco kepada Suporter Bali United usai Kemenangan atas Persis Solo
Saat diberi kepercayaan pelatih, tak ingin berhenti di dua penghargaan ini, ia akan ingin terus berkembang kedepannya.
Di awal musim ini, pemain dengan postur 174 centimeter ini tampil penuh di 9 pertandingan tanpa absen sekalipun.
Bahkan dari 9 pekan laga, Made Tito terus tampil dipercaya sebagai pemain inti.
Tito pun membayar kontan dengan menyumbang 1 gol dan 1 assis selain tentunya perannya berkontribusi dalam setiap pertandingan yang diarungi Bali United.
Satu gol dilesakkan pemain jebolan Bali United Youth ini ke gawang Malut United FC di Stadion Sultan Agung Bantul pada 21 September 2024 dan satu assisnya dipersembahkan untuk Privat Mbarga saat menjadi PS Barito Putera di Stadion Dipta pada 27 Septemeber 2024.
“Penghargaan best young player of the month bulan September ini menjadi motivasi saya bersama tim Bali United FC kedepannya,” kata pemain yang lahir pada 31 Juli 2003 ini, pada Jumat 1 November 2024.
Baca juga: Duet Maut Brandon Wilson - Kadek Arel di Lini Belakang Bali United, Taktik Teco Catatkan Cleansheet
Pencapaian yang diraih Made Tito tentu tak lepas dari sentuhan sang pelatih kepala.
Menurut Teco apa yang diperoleh Tito adalah buah hasil kerja kerasnya di dalam latihan. Ia mampu berprogres dari segi fisik maupun teknik.
"Dia (Tito,-Red), berhasil kerja keras buat balik kondisi fisik dan tekniknya. Tito main konsisten di dalam tim dan bisa menyerang serta bisa bertahan yang bagus," beber Teco.
Musim ini juga menjadi musim kebangkitan bagi Tito, pasalnya, musim lalu waktu Tito banyak dihabiskan untuk pemulihan karena dibekap cedera.
Saat tampil di AFC Cup 2023, Tito sempat mengalami cedera serius kala bersua Stallion Laguna FC di Filipina.
Hampir satu tahun Tito harus menepi dan menjalani operasi serta pemulihan untuk kembali merumput.
Wonderkid Bali United, Made Tito Wiratama kembali menunjukkan tajinya sebagai pemain muda bermain di kasta tertinggi Liga Indonesia.
Musim lalu, lebih dari setengah musim Tito harus absen karena dilanda badai cedera.
Pada awal musim, Tito mendapat cedera jari.
Kemudian sempat kembali merumput dan langsung absen lagi karena cedera robek ligamen lutut.
Dari situ, Tito absen cukup lama dan baru kembali merumput di akhir musim.
Terhitung di babak regular series, Tito hanya tampil sebanyak 8 kali dengan menit bermain yang tak cukup banyak.
Namun di musim yang baru, Tito menunjukkan mental seorang pesepakbola sejati, cedera panjang tidak meredupkan semangat dan mentalnya.
Musim ini ia membuktikan, di usia yang masih muda, karirnya masih panjang dan banyak ruang untuk berkembang.
"Tito sempat cedera di musim lalu dan kini bangkit," ujarnya.

Pantauan Tribun Bali dalam sebuah sesi latihan Bali United saat Tito cedera musim lalu, tampak raut emosional ada di wajah Tito dalam sebuah latihan terpisah dalam pemulihannya.
Tito begitu ingin segera tampil lepas dari cedera, namun kala itu rasa sakit seolah masih dideritanya.
Ia masih tampak merasa kesakitan saat melepas-melepas operan dalam sesi latihan terpisah dengan pelatih.
Teco juga terus memberikan motivasi bagi Tito agar tidak terpuruk dengan kondisi itu. Hasilnya, mindset Tito membawanya ke dalam kebangkitan dalam penampilannya musim ini.
“Kami tim pelatih berikan masukan buat Tito sewaktu cedera dan dia bisa terima hal itu. Dia berusaha dan kerja keras di latihan buat bisa main lebih bagus buat tim,” beber dia.
Tito kini tampil percaya diri, ia berani melepas tembakan-tembakan jauh yang mengarah ke gawang lawan.
Selain itu, kerap melakukan penetrasi berbahaya di area pertahanan lawan.
Penampilan Tito pasca bangkit dari cedera musim lalu ini mendapat pujian dari Teco.
"Tito cedera lumayan serius dan lama buat balik ke latihan waktu itu, sekarang dia sudah sembuh. Dia bermain bagus, beberapa kali bantu tim meraih kemenangan," ucap dia.
Terlebih, musim ini regulasi dalam kompetisi Liga 1 mewajibkan klub untuk memainkan pemain U22 untuk tampil sebagai pemain inti minimal 45 menit.
Akan tetapi, karena pemain kelahiran Denpasar 31 Juli 2003 itu tampil brilian.
Ia bahkan beberapa mendapat kesempatan dari pelatih untuk tampil penuh 90 menit karena selain skill juga memiliki kondisi fisik stamina yang mumpuni.
"Regulasi musim ini juga harus ada pemain inti dari pemain U22 minimal 45 menit.
Tito bahkan sudah sering main 90 menit. Dia juga punya kondisi fisik yang bagus," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.