Berita Badung

Putu Miasa Modif Mobil untuk Curi BBM Subsidi di Badung, Jual dengan Selisih Harga Rp1.500 Per Liter

Aparat kepolisian dari Polres Badung terus melakukan pemantauan terkait penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi (Pertalite).

Tribun Bali/I Komang Agus Aryanta
Polres Badung menunjuk mobil Miasa yang dimodif untuk mencuri BBM Bersubsidi 

Putu Miasa Modif Mobil untuk Curi BBM Bersubsidi di Badung, Jual dengan Selisih Harga Rp1.500 Per Liter


TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Aparat kepolisian dari Polres Badung terus melakukan pemantauan terkait penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi (Pertalite).

Hal itu dilakukan setelah jajaran reskrim berhasil mengamankan pelaku pencurian BBM bersubsidi dengan melakukan modif kendaraan.

Pelaku pencurian BBM bersubsidi itu diketahui bernama Putu Miasa (51) yang memodif kendaraan dengan membuat tangki besar.

Baca juga: Harga BBM Bali, Jatim dan Seluruh Daerah di Indonesia 12 Oktober, Solar Stabil, Pertamax Naik

BBM yang dibeli dengan harga subsidi dijual kepada warung klontong termasuk warung-warung madura.

Miasa yang merupakan warga asal Desa Blahkiuh, Kecamatan Abiansemal, Badung, Bali, itu membeli Pertalite di sejumlah SPBU dan menjualnya lagi Rp11.000 sampai Rp11.500 per liter.

Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono mengakui terus melakukan pemantauan penjualan pertalite.

Pihaknya mengaku BBM Subsidi bisa dicuri dengan memodif kendaraan.

Baca juga: Seminggu Terakhir 2 Kecelakaan Mengenaskan di Gianyar Bali, Pengendara Beat Masuk Kolong Truk BBM

"Untuk pemantauan BBM terus kita lakukan. Hal ini mengantisipasi adanya pencurian BBM bersubsidi," ujarnya Senin 18 November 2024

AKBP Teguh Priyo menjelaskan terkait dengan pengamanan pelaku pencurian BBM bersubsidi, disebutkan pelaku Miasa membeli Pertalite dengan menampungnya ke tangki berukuran besar di dalam mobil jenis Daihatsu Espass dan Toyota Kijang.

Kemudian BBM dari tangki disalurkan ke jeriken menggunakan pompa listrik untuk selanjutnya dijual secara eceran.

Baca juga: Harga BBM Pulau Bali, Jawa dan Se-Indonesia Hari Ini 15 November Jenis Pertamax dan Pertalite

"Jadi karena mobilnya dimodifikasi dengan membuat tangki dengan pelat besi berkapasitas 500 liter," jelas Teguh

Disebutkan, Miasa membeli Pertalite di sejumlah SPBU di Badung secara acak dengan harga Rp10.000 per liter.

Setelah itu dia jual lagi hingga paling mahal Rp11.500 per liter ke warung-warung.

"Satu liter itu dapat untung Rp1.000-Rp1.500. Jadi pencurian ini sudah lama dia lakukan," jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved