Kunci Jawaban

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 160, Lembar Aktivitas 11: Sultan Ageng Tirtayasa

Berikut ini kunci jawaban IPS kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 160, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 11 tentang konflik Sultan Ageng Tirtayasa

Buku siswa IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 160, Lembar Aktivitas 11: Sultan Ageng Tirtayasa 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Ayo kita belajar bersama! Berikut ini kunci jawaban IPS kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 160, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 11 tentang konflik Sultan Ageng Tirtayasa.

Kali ini akan membahas soal pada Tema ke 03 yang berjudul Potensi Ekonomi Lingkungan pada kegiatan siswa Lembar Aktivitas 11 tentang konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji.

Kunci jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 160 di buku siswa IPS kelas 7.

Berikut kunci jawaban dan pembahasan soal IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 160 sesuai dengan buku siswa IPS edisi tahun 2021.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 159, Lembar Aktivitas 10: Fungsi Selat Muria

Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 160 Kurikulum Merdeka

Lembar Aktivitas 11

Aktivitas Individu

Bagaimana konflik yang terjadi antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji?

Jawaban

Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan data dan kreativitas siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:

Konflik yang terjadi antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji merupakan konflik internal.

Konflik ini menyebabkan terjadinya perang saudara antara Sultan ageng Tirtayasa dan Sultan Haji yang disebabkan karena Sultan Haji cenderung bekerjasama dengan pihak Belanda ketika Sultan Ageng mengangkatnya menjadi raja pembantu pada tahun 1676.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 158, Lembar Aktivitas 9: Karakter Selat Malaka

Akhirnya Sultan Ageng Tirtayasa menarik kembali tahta tersebut. Namun, dengan bantuan dan dukungan Belanda, Sultan Haji berusaha mempertahankan tahtanya.

Hal inilah yang akhirnya menimbulkan perang saudara antara ayah dan anaknya.

Berkat bantuan Belanda, Sultan Haji berhasil mengalahkan Sultan Ageng Tirtayasa. Kemenangan Sultan Haji tersebut menjadi awal mula kehancuran Banten.

Sosok Sultan Ageng Tirtayasa

Sultan Ageng Tirtayasa adalah sultan Banten ke-6 yang berhasil membawa Kerajaan Banten menuju puncak kejayaannya.

Sultan Ageng Tirtayasa atau Pangeran Surya berkuasa antara tahun 1651-1683. Selama berkuasa, perannya tidak sebatas memajukan Kesultanan Banten.

Raja dari Banten yang gigih menentang VOC adalah Sultan Ageng Tirtayasa.

Berkat kegigihannya dalam membela bangsa Indonesia, ia bahkan dicap sebagai musuh bebuyutan Belanda.

Asal-usul dan keturunan Sultan Ageng Tirtayasa Sultan Ageng Tirtayasa adalah putra dari Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad (sultan Banten ke-5) dan Ratu Martakusuma yang lahir pada 1631.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 154, Lembar Aktivitas 8: Islam di Nusantara

Kakeknya bernama Sultan Abdulmafakhir Mahmud Abdulkadir atau dikenal sebagai Sultan Agung, sultan Banten ke-4 yang juga gigih memerangi Belanda.

Setelah ayahnya wafat pada 1650, Sultan Ageng Tirtayasa diangkat oleh kakeknya sebagai Sultanmuda dengan gelar Pangeran Dipati.

Kemudian setelah kakeknya wafat pada 1651, ia resmi naik tahta menjadi raja Banten ke-6 dengan gelar Sultan Abdul Fattah Al-Mafaqih.

Dari istri-istrinya, Sultan Ageng Tirtayasa memiliki 18 orang anak. P

utranya yang terkenal adalah Sultan Abu Nashar Abdulqahar atau Sultan Haji dan Pangeran Purabaya.

Menjelang akhir pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa berselisih dengan Sultan Haji hingga memaksanya meninggalkan takhta dan mundur ke dusun Tirtayasa yang terletak di Kabupaten Serang.

Nama Sultan Ageng Tirtayasa dikenal setelah dirinya mendirikan keraton baru di tempat tersebut.

Sosok Sultan Haji

Sultan Haji atau Sultan Abu Nashar Abdul Qahar adalah raja Kesultanan Banten yang berkuasa antara 1683-1687 M.

Namanya dikenal karena disebut telah berkhianat kepada ayahnya sendiri, Sultan Ageng Tirtayasa.

Masa pemerintahannya juga menandai awal runtuhnya Kesultanan Banten dan dimulainya kekuasaan VOC di Banten.

Dengan kondisi demikian, sangat wajar apabila masa pemerintahan Sultan Haji diwarnai banyak kerusuhan, pemberontakan, dan kekacauan di segala bidang.

Awal kehidupan Sultan Haji adalah putra Sultan Ageng Tirtayasa yang pada masa pemerintahan ayahnya dipercaya untuk mengurus kepentingan dalam negeri kerajaan.

Sementara untuk urusan luar negeri, Sultan Ageng Tirtayasa dibantu oleh putranya yang lain, yaitu Pangeran Arya Purbaya.

Seperti diketahui, pada masa pemerintahannya, Sultan Ageng Tirtayasa tidak hanya fokus memajukan kerajaannya, tetapi juga gigih melawan pendudukan Belanda di Indonesia.

Sayangnya, usaha pemisahan urusan pemerintahan ini tercium oleh Belanda. Perwakilan Belanda, W. Caeff, segera mendekati Sultan Haji yang dianggap sangat mudah untuk dipengaruhi.

Demikian kunci jawaban IPS kelas 7 Kurikulum Merdeka halaman 160, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 11: konflik antara Sultan Ageng Tirtayasa dan Sultan Haji sesuai dengan buku siswa edisi tahun 2021.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved