Kunci Jawaban

Jawaban Soal IPS Kelas 9 Semester 2 Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Pengayaan: Swasembada Beras

Simak nih, berikut ini jawaban soal IPS kelas 9 Semester 2 Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Pengayaan tentang kritik proyek swasembada beras

Buku siswa IPS Kelas 9 Kurikulum Merdeka
Jawaban Soal IPS Kelas 9 Semester 2 Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Pengayaan: Swasembada Beras 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, berikut ini jawaban soal IPS kelas 9 Semester 2 Halaman 147 Kurikulum Merdeka, Pengayaan tentang kritik proyek swasembada beras.

Kali ini kita akan membahas soal bab Tema ke 04 yang berjudul Tantangan Pembangunan Indonesia pada kegiatan siswa Pengayaan tentang kritik proyek swasembada beras.

Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal yang ada di buku IPS kelas 9 Semester 2 halaman 147 Kurikulum Merdeka secara mandiri.

Kunci jawaban IPS kelas 9 halaman 147 Kurikulum Merdeka hanya untuk orang tua atau wali dalam membimbing siswa menjawab pertanyaan.

Berikut jawaban dan pembahasan soal IPS kelas 9 halaman 147 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa Bahasa Indonesia edisi tahun 2022.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 177, Lembar Aktivitas 20: Faktor Pembelian

Pengayaan

Proyek swasembada beras mendapatkan banyak kritik dari pemerhati lingkungan karena dianggap merusak kelestarian alam.

Mengapa hal tersebut bisa terjadi? Hal ini menarik untuk didiskusikan.

Jawaban:

Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas siswa, berikut alternatif jawaban yang bisa digunakan:

Karena dianggap menciptakan masalah sosial, keseimbangan lingkungan, dan menimbulkan konflik kepentingan.

Kemudian realisasi konsep swasembada pangan dianggap hanya mengandalkan ekstensifikasi lahan, tanpa memperhatikan faktor lingkungan hidup dan sosial.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 174, Lembar Aktivitas 19: Pelaku Ekonomi

Diantara beberapa faktornya adalah

a. Penggunaan pupuk dan pestisida kimia secara berlebihan

Pupuk dan pestisida kimia dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan juga dapat menyebabkan erosi tanah dan menurunnya kualitas tanah.

b. Penggundulan hutan untuk lahan pertanian

Penggundulan hutan untuk lahan pertanian dapat menyebabkan hilangnya habitat flora dan fauna, serta menyebabkan bencana alam seperti banjir dan longsor.

c. Penggunaan lahan pertanian yang tidak berkelanjutan

Penggunaan lahan pertanian yang tidak berkelanjutan dapat menyebabkan penurunan kesuburan tanah dan menurunnya produksi beras.

Baca juga: Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka Halaman 170, Lembar Aktivitas 18: Kegiatan Produksi

Contoh dampak negatif proyek swasembada beras terhadap kelestarian alam:

a. Pencemaran air

b. Erosi tanah.

c. Hilangnya habitat flora dan fauna.

Usaha pemerintah untuk meningkatkan produksi pangan dan mendorong perekonomian dilakukan dengan cara meningkatkan produksi di sektor pertanian.

Dua strategi yang dikenal luas pada program ini disebut dengan Ekstensifikasi dan Intensifikasi.

Ekstensifikasi terkait dengan usaha memperluas area pertanian dengan membuka lahan-lahan baru (Strategi ini berjalan seiring dengan program transmigrasi).

Sementara, Intensifikasi terkait dengan usaha mengoptimalkan mekanisme pertanian dengan menggunakan teknologi tepat guna.

Dibarengi dengan penelitian di bidang pengembangan bibit unggul dan penggunaan mesin-mesin pertanian modern, program ini berhasil meningkatkan produksi hasil pertanian hingga puncaknya di pertengahan tahun 1980-an.

Indonesia berhasil mencapai swasembada beras atau kemampuan memenuhi kebutuhan beras secara mandiri sehingga tidak perlu mengimpor dari negara lain.

Pada masa awal Orde Baru, Indonesia menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia karena jumlah produksi beras yang masih jauh mencukupi kebutuhan nasional.

Oleh karenanya, pemerintah memprioritaskan sektor pertanian dan mengeluarkan berbagai kebijakan yang mendukung revolusi pangan hingga pada tahun 1984.

Saat itu, produksi beras nasional mencapai sekitar 24 juta ton di mana angka tersebut bahkan melebihi kebutuhan beras nasional.

Sayangnya swasembada beras kemudian tidak bertahan lama ketika memasuki tahun 1990-an Indonesia mulai kembali mengimpor beras bahkan jumlahnya terus meningkat sepanjang tahun.

Berbagai pihak menilai hal ini disebabkan karena peningkatan hasil padi pada program swasembada beras tidak mempertimbangkan faktor pelestarian alam yang mendukung pembangunan berkelanjutan.

Demikian jawaban soal IPS kelas 9 Semester 2 halaman 147 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Pengayaan: kritik proyek swasembada beras sesuai dengan buku siswa IPS edisi tahun 2022.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved