Kunci Jawaban

Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 221 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8

Simak nih, inilah jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 Halaman 221 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 tentang kekuatan maritim Jepara

Buku siswa IPS Kelas 7 Kurikulum Merdeka
Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 221 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Simak nih, inilah jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 Halaman 221 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 8 tentang kekuatan maritim Jepara.

Kali ini kita akan membahas soal bab Tema ke 04 yang berjudul Pemberdayaan Masyarakat pada, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 8 tentang kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat.

Siswa diharapkan untuk mengerjakan soal yang ada di buku IPS kelas 7 Semester 2 halaman 221 Kurikulum Merdeka secara mandiri.

Kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 221 Kurikulum Merdeka hanya untuk orang tua atau wali dalam membimbing siswa menjawab pertanyaan.

Berikut jawaban dan pembahasan soal IPS kelas 7 halaman 221 Kurikulum Merdeka sesuai dengan buku siswa Bahasa Indonesia edisi tahun 2021.

Baca juga: Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 218 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 7

Lembar Aktivitas 8

Aktivitas Individu

1. Bagaimana kekuatan maritim Jepara pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa?

2. Bandingkan dengan kekuatan maritim Indonesia pada masa kini!

Jawaban:

Jawaban dapat bervariasi sesuai dengan kreativitas dan data masing-masing siswa, berikut alternatif jawaban yang dapat digunakan:

1. Pada masa Ratu Kalinyamat berkuasa di Kerajaan Jepara, kekuatan maritim Jepara sangat kuat dan maju.

Hal itu dikarenakan ratu membentuk armada laut dan perdagangan yang kuat.

Saat di masa pemerintahanya juga ia terus membangun dan mengembangkan Kerajaan Jepara di bidang maritim.

Pelabuhannya digunakan sebagai tempat persinggahan para pedagang. Oleh karena itu, Jepara terkenal akan kekuatan maritim dan armada perangnya.

Baca juga: Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 215 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 6

2. Meski kekuatan maritim pada masa Ratu Kalinyamat dianggap kuat, namun kekuatan maritim Indonesia pada saat ini juga tak kalah kuat.

Hal ini terlihat dari adanya program-program yang dilakukan untuk memaksimalkan potensi kemaritiman Indonesia

Connie Rahakundinie Bakrie turut berpendapat bahwa membangun kekuatan maritim nasional memerlukan dukungan sektor ekonomi, militer, dan diplomasi yang kuat.

Sosok Ratu Kalinyamat

Ratu Kalinyamat adalah puteri ketiga dari Sultan Trenggana. Nama kecil Ratu Kalinyamat adalah Retna Kencana.

Gelar Kalinyamat diberikan setelah ia menikah dengan Raden Toyib (Sultan Hadlirin) dan memperoleh sebuah tempat bernama Kalinyamat yang berada di antara Jepara dan Kudus.

Kekacauan di pusat Kerajaan Demak timbul setelah wafatnya Sultan Trenggana dalam ekspedisi di Panarukan.

Baca juga: Jawaban Soal IPS Kelas 7 Semester 2 Halaman 214 Kurikulum Merdeka, Lembar Aktivitas 5

Arya Penangsang, anak dari Pangeran Seda ing Lepen, cemburu atas pengangkatan Sunan Prawata. Sunan Prawata pun dibunuh sebagai upaya balas dendam.

Sultan Hadlirin dan Ratu Kalinyamat kemudian pergi ke Kudus dalam rangka memperjuangkan keadilan kepada Sunan Kudus.

Namun dalam perjalanan pulang, Sultan Hadlirin dibunuh oleh para utusan Arya Penangsang. Ratu Kalinyamat kemudian pergi bertapa ke Gunung Danaraja yang berada di sebelah utara Sungai Jepara.

Ia meninggalkan keraton dan semua kemewahannya. Ratu berjanji akan memberikan seluruh harta dan kekuasaannya pada orang yang berhasil membunuh Arya Penangsang.

Akhirnya, Arya Penangsang berhasil dikalahkan oleh Sultan Hadiwijaya dengan bantuan Ki Pemanahan, Ki Juru Martani, Ki Panjawi, dan Danang Sutawijaya.

Setelah kekalahan Arya Penangsang, Ratu Kalinyamat kemudian dikenal sebagai wanita penguasa di Jawa.

Sejak pertengahan abad ke-16 (1549) Ratu Kalinyamat tampil sebagai salah satu tokoh penting yang berpengaruh di pantai utara Jawa.

Kekuasaannya meliputi Pati, Juana, Jepara, dan Rembang. Di bawah kepemimpinan Ratu Kalinyamat, Jepara kemudian berkembang pesat terutama pada bidang pelayaran dan perdagangan.

Keberhasilan ini ditunjang oleh pelabuhan yang aman dan angkatan laut cukup banyak.

Ratu Kalinyamat melakukan kerjasama dengan penguasa di daerah lain melalui Maluku, Cirebon, Tuban, Johor, dan Banten.

Aspek sosial dan ekonomi tersebut berdampak kepada keadaan Jepara yang aman dan tentram.

Dalam hubungan dagang dan pelayaran, Ratu Kalinyamat menerapkan sistem commenda yang dikenal di Nusantara pada abad ke-16 M.

Dalam sistem ini, para raja (penguasa) wilayah pesisir memiliki wakil-wakil yang berkedudukan di Malaka.

Melalui perwakilannya ini, para raja tersebut melakukan penanaman modal pada kapal dalam negeri dan luar negeri yang akan berlayar untuk berdagang dengan wilayah lain.

Jepara berhasil melakukan ekspor beras (terbesar di Jawa), gula, kayu, kelapa, dan berbagai jenis palawija. Hal tersebut merupakan bukti adanya peningkatan perekonomian di Jepara.

Dengan armada laut yang kuat serta kekayaan yang luar biasa, banyak penguasa lain bekerja sama dengan Jepara.

Semenjak Malaka jatuh kepada Portugis, orang Jawa yang menetap di Malaka mendapatkan dampak. Mereka mendapatkan gangguan dari Portugis untuk berdagang rempah-rempah.

Orang-orang Jawa yang merasa dirugikan meminta bantuan kepada Ratu Kalinyamat, yang terkenal dengan armada lautnya yang kuat, untuk melawan Portugis di Malaka.

Sultan Johor juga ternyata mempunyai niat untuk mengadakan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat.

Dengan semangat yang tinggi, Ratu Kalinyamat menurunkan bantuan berupa 4.000 tentara dari Jepara dan 40 kapal sebagai upaya untuk merebut Malaka dari tangan Portugis.

Ratu Kalinyamat di sisi lain ingin menunjukkan kekuasaan dan kebesaran pemerintahan.

Utusan dari Aceh yang datang pada tahun 1573 juga meminta bantuan dari Ratu Kalinyamat untuk membantu menyerang Portugis.

Sultan Alauddin Ri’ayat Syah (Raja Aceh saat itu) berupaya melakukan kerjasama dengan Ratu Kalinyamat.

Saat itu, Raja Aceh ingin mempertahankan hegemoni Islam di Malaka sementara Ratu Kalinyamat ingin mempertahankan eksistensi Jepara sebagai kekuatan besar di pesisir utara Jawa.

Ia pun mengirimkan 300 kapal dan 15.000 orang prajurit di bawah Ki Demang Laksamana.

Kali ini usahanya juga menemui kegagalan karena pasukan Aceh Darussalam sudah dipukul mundur dan bantuan logistik Jepara berhasil dihadang Portugis.

Di samping itu, Ratu Kalinyamat juga mengirimkan pasukan untuk membantu Kerajaan Hitu di Maluku pada tahun 1565.

Berkat keberanian dan jiwa kepemimpinannya, Portugis menyebut Ratu Kalinyamat sebagai “Rainha de Japara, Senhora Poderosa e Rica de Kranige Dame” yang artinya Ratu Jepara, seorang wanita kaya dan berkuasa, wanita pemberani.

Demikian jawaban soal IPS kelas 7 Semester 2 halaman 221 Kurikulum Merdeka, kegiatan siswa Lembar Aktivitas 8: kekuatan maritim Jepara sesuai dengan buku siswa IPS edisi tahun 2021.

Disclaimer

Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.

Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved