Sponsored Content

Kenali Prospek dan Outlook Bisnis Peternakan Babi 2025, Gold Coin Adakan Workshop di Bali

PT. Gold Coin Indonesia yang merupakan perusahaan pakan ternak adakan workshop peternak babi Bali dengan tema ‘Outlook Peternakan Babi Bali 2025’

Tribun Bali/ Ni Luh Putu Wahyuni Sri Utami
PT. Gold Coin Indonesia yang merupakan perusahaan pakan ternak adakan workshop peternak babi Bali dengan tema ‘Outlook Peternakan Babi Bali 2025’ pada Sabtu 21 Desember 2024 berlokasi di Puri Bagus Candidasa, Karangasem. 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – PT. Gold Coin Indonesia yang merupakan perusahaan pakan ternak adakan workshop peternak babi Bali dengan tema ‘Outlook Peternakan Babi Bali 2025’ pada Sabtu 21 Desember 2024 berlokasi di Puri Bagus Candidasa, Karangasem. 

Workshop ini diisi oleh dua narasumber diantaranya Ahli virologi dan Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika juga Peternak Milenial sekaligus Owner Ria’s Farm Bali, Ni Putu Ria Puspita. 

Tamlin Sianturi selaku General Manager (GM) Gold Coin Surabaya wilayah kerja Indonesia Timur mengatakan workshop serupa acap kali diadakan Gold Coin. 

Di Bali Gold Coin kata Tamlin sangat berkomitmen membantu peternak agar bisnis para peternak lebih maju lagi. 

Baca juga: Apa Penyebab Wanita Nekat Ceburkan Diri di Selat Bali? Tinggalkan Anak Berkebutuhan Khusus di Mobil

“Melalui workshop ini kita kasih topik bagaimana bisnis peternakan babi di Tahun 2025, kita undang beberapa pembicara seperti pengamat. Kita kasih seminar ke peternak-peternak kita tujuannya agar manajemen dan gambaran bisnis yang bagus,” jelas Tamlin. 

Lebih lanjutnya, Tamlin mengatakan visi misi Gold Coin yakni memajukan peternak di Bali dari segi manajemen, genetik dengan pakan berkualitas baik sebab pakan hewan ternak di Gold Coin sudah melalui riset atau penelitian. 

“Gold Coin di Indonesia merupakan termasuk perusahaan pelopor pabrik pakan di Indonesia. Gold Coin di Indonesia sudah berdiri sejak sejak Tahun 1982 dan sudah memiliki 5 pabrik di Medan, Bekasi, Lampung dan di Surabaya,” sambungnya. 

Produk pakan Gold Coin diperuntukan pada unggas seperti ayam pedaging (broiler), ayam petelur, bebek pedaging, bebek petelur, puyuh hingga babi

Sementara itu, Ahli virologi dan Guru Besar Universitas Udayana, Prof Dr drh I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan melalui acara ini, para peternak bisa mengetahui bagaimana prospek atau outlook dari bisnis peternakan babi di Bali di Tahun 2025 mendatang. 

Baca juga: Heboh Wanita Ceburkan Diri dari Kapal di Selat Bali: Tinggalkan Anak, Tubuh Ditemukan di Buleleng

“Saya melihat memang Bali unik pulau kecil hanya 5 ribu kilometer persegi tetapi anehnya pulau kecil bisa menjadi sumber babi untuk beberapa daerah di Indonesia bahkan Jakarta kemudian Kalimantan kemudian Jawa Tengah, Medan, Sulawesi Utara,”

“Ini agak aneh. Artinya Bali mungkin tanah bertuah untuk babi jadi ini keuntungannya,” jelas, Prof. Mahardika. 

Peternak Millennial sekaligus Owner Ria’s Farm Bali, Ni Putu Ria Puspita berharap kedepannya akan ada generasi muda yang bersedia menjadi peternak milenial. 

Melalui acara ini juga kata, Ria dapat memberikan sekaligus support untuk peternak-peternak menengah kebawah agar menjadi peternak mandiri. 

“Melalui workshop ini para peternak bisa mendapatkan edukasi yang lebih banyak berbagi pengalaman dan disini kita lihat untuk jadi peternak tidak cukup dengan tenaga saja tapi juga harus memiliki ilmu-ilmu sharing yang bisa dipelajari sesama peternak,”

“Agar beternak bisa menjadi lahan atau pekerjaan yang menjanjikan jadi tidak hanya sampingan,” tutupnya. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved