Bali United

Pelaku Rasisme Minta Maaf, Ngaku Tidak Punya Uang Untuk ke Bali, Yabes Roni: Saya Tidak Butuh Video

Tak tanggung - tanggung terdapat 17 pemilik akun Instagram yang disomasi oleh Yabes Roni terhitung sejak surat somasi dilayangkan pada 22 Januari 2025

ISTIMEWA
Yabes Roni - Pelaku Rasisme Minta Maaf, Ngaku Tidak Punya Uang Untuk ke Bali, Yabes Roni: Saya Tidak Butuh Video 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Dua pesepak bola tanah air medapat serangan isu rasial di awal tahun 2025 ini, mereka adalah Yabes Roni dari Bali United dan Alta Ballah pemain dari Dewa United.

Yabes Roni mendapat serangan rasisme usai laga Bali United melawan Persib Bandung, sedangkan Alta Ballah mendapat serangan rasisme juga dalam laga melawan Persib Bandung di Gelora Bandung Lautan Api. 

Hal ini agaknya menjadi evaluasi Persib Bandung dan suporter pendukungnya karena dua kasus rasisme tersebut terjadi saat laga-laga Persib Bandung

Sepak bola seharusnya menjadi ajang untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas bukan malah memecah belah dengan isu-isu rasial bahkan sepak bola dunia sudah menyerukan anti rasisme di dalam olahraga si kulit bundar ini. 

Yabes Roni sebagai korban rasisme melakukan tindakan tegas dengan melayangkan somasi atau teguran terbuka kepada para pelaku yang mayoritas menyerang melalui media sosial instagram.

 

Tak tanggung - tanggung terdapat 17 pemilik akun Instagram yang disomasi oleh Yabes Roni terhitung sejak surat somasi dilayangkan pada Rabu 22 Januari 2025.

Dalam somasi Yabes Roni menyasar pemilik Akun Instagram @bv.21 (Bimo Virgiawan), @thisisrsklfkrii (rsklfkrii), @agungggg11_, @aopalawi (Sfxgu), @firmansyah020594 (Lani Firmansyah).

Kemudian, @asgar_adipati _wijayakusuma (asgar wijayakusuma), @sopanshopian101 (Sopan Sopian), @tonn99991 (anton), @fahrie215 (Fahrie Arsndy).

Baca juga: Jadwal Liga 1 2025 Pekan 20 Lengkap: Dibuka Arema FC vs Persib Bandung, Bali United vs Borneo FC

Selanjutnya, @monzafiorentina (monza fiorentina), @deniginanjar15 (Deni Ginanjar), @taopikzaelani (Taopix Zaelani), @kyki1809 (Muhamad Rizki), @raharjoo00 (yudha teguh raharjo), @barudak well69 (budak baong), @irvanfauzisaputra, dan @alviansyah _rido.  

"Saya melalui surat somasi menegur dengan tegas para pemilik akun instagram yang telah menghina saya dengan membuat kalimat ataukomentar penghinaan yang tidak pantas dan tidak beretika dalam akun instagram saya (direct message Instagram) dan kolom komentar @yabezh_roni11 dan @baliunitedfc," jelas Yabes.

Melalui somasi tersebut, Yabes Roni memberi kesempatan waktu 2x24 jam atau dua hari kalender sejak postingan somasi atau teguran terbuka tersebut kepada para pemilik akun instagram tersebut di atas untuk bertemu dan meminta maaf secara langsung kepada Yabes Roni.

Di media sosial terdapat satu akun atas nama @agungggg11_  yang menyampaikan permohonan maafnya kepada Yabes Roni atas tindakan rasismenya melalui media sosial instagram. 

Pemilik akun tersebut juga menyebutkan dirinya tidak bisa datang langsung ke bali karena tidak punya uang untuk berangkat ke Bali karena sedang di Pesantren. 

"Sampai hari ini (Kamis 23 Januari 2025,-Red) belum ada yang datang meminta maaf. Saya tidak butuh video, sesuai somasi, datang minta maaf langsung," tegas pemain nomor punggung 11 itu. 

Apabila dalam jangka waktu yang ditentukan para pemilik akun tersebut tidak merespon dengan positif dan permintaan maaf secara langsung.

"Kalau tidak secara langsung, maka dengan berat hati saya akan melakukan upaya hukum secara pidana dengan membuat laporan ke pihak kepolisian," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan Tribun Bali, kabar kurang sedap menyelimuti sepak bola Indonesia ditengah pro dan kontra isu pergantian kepelatihan Timnas, kerusuhan - kerusuhan di dalam pertandingan, kini isu rasisme menyeruak, korbannya adalah pemain Bali United, Yabes Roni

Dukungan dari berbagai pihak pun mengalir kepada Yabes Roni yang ia re-post dalam story Instagram pribadinya, karena sudah tidak sepantasnya rasisme ada di dalam sepak bola dan sudah menjadi seruan dunia menghalau rasisme di dunia si kulit bundar. 

Saat dihubungi Tribun Bali, pemain nomor punggung 11 di Bali United itu mengaku mendapat perlakuan rasis usai laga Bali United menghadapi Persib Bandung

"Terima kasih dukungannya, rasisme itu terjadi pas habis tanding lawan Persib Bandung," ujar Yabes, pada Jumat 10 Januari 2025

Pemain senior di Bali United itu menjelaskan bahwa nada-nada rasis itu menyerangnya melalui media sosial bagi di official Instagram klub Bali United maupun Direct Message (DM) di akun pribadinya. 

"Mereka komen di IG Bali United dan DM pribadi dengan sebutan bermacam-macam, ada yang bilang monyet, ada yang bilang hitam," jelas mantan Pemain Timnas Indonesia ini. 

Pemain asal Alor berusia 29 tahun ini pun mengambil sikap tegas dengan melaporkan isu rasisme tersebut kepada Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) yang merupakan organisasi yang memberikan perlindungan kkepada pesepakbola profesional Indonesia.

Yabes berharap isu rasisme ini ditindaklanjuti dan membuat pelaku jera sehingga tidak ada lagi rasisme di dunia sepak bola. 

"Saya pun sudah lapor ke APPI," bebernya. 

Manajemen Bali United melalui Media Officer Alexander Mahaputra juga mendukung langkah Yabes Roni untuk melaporkan pihak yang melakukan tindakan rasisme.

"Betul, sudah berkoordinasi dengan APPI dan akan diproses," bebernya.

Laga Bali United melawan Persib Bandung berlangsung dalam tensi tinggi di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, pada Selasa 7 Januari 2025 di hadapan 10.868 dari pendukung kedua kesebelasan.

Meski masih dalam regulasi larangan suporter away namun pendukung Persib Bandung tetap nekat datang di Stadion Dipta. 

Pertandingan yang berkesudahan dengan hasil imbang 1-1 itu pun berlangsung dengan tensi tinggi sepanjang laga.

Yabes Roni juga menjadi salah satu aktor dalam pertandingan itu dengan tampil impresif.

Tampil dengan semangat puputan, Yabes Roni tak ingin Serdadu Tridatu menelan kekalahan, ia pun harus berkorban menerima kartu kuning kedua atau kartu merah tidak langsung pada menit 90+1. 

Selama Yabes Roni di dalam lapangan Bali United mampu menjaga keunggulan tanpa kebobolan, namun setelah dirinya keluar diganjar kartu merah, tak lama Bali United kebobolan dari gol Gustavo Franca yang menyamakan kedudukan menjadi 1-1 pada menit ke 94.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved