Berita Bali

Tanggapi Pernyataan Humas PT. BTID, Parta Sebut Niat Terselubung Ubah Nama Pantai Serangan Bali

Parta mengatakan alasan perubahan nama tersebut tidak masuk akal kecuali jika ada niat lain yang terselubung. 

Tribun Bali/Ni Luh Putu Wahyuni Sari
Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta tanggapi pernyataan Humas PT. BTID terkait perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali di Google Maps 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Anggota DPR RI Komisi X, I Nyoman Parta tanggapi pernyataan Humas PT. BTID terkait perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali di Google Maps.

“Saya merasa terpancing untuk mengomentari pernyataan dari Humas PT BTID ketika yang bersangkutan menyatakan bahwa perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali itu semata-mata karena ada persoalan acara world water forum (WWF),” jelas Parta, Selasa 28 Januari 2025. 

Lebih lanjutnya, Parta mengatakan perubahan nama Pantai Serangan jadi Pantai Kura-kura Bali bukanlah sebuah alasan untuk mempermudah datangnya delegasi saat WWF ke Kura-kura Bali

Parta mengatakan alasan perubahan nama tersebut tidak masuk akal kecuali jika ada niat lain yang terselubung. 

Baca juga: Komisi 2 DPRD Bali Akan Panggil PT. BTID, Parta Pertanyakan Perubahan Nama Pantai Serangan

“Padahal kalau kita klik di Google Maps nama Kura-kura Bali akan langsung muncul jadi sebenarnya tidak perlu merubah nama Pantai Serangan menjadi Kura-Kura Bali kecuali karena ada niat yang terselubung dari perubahan nama tersebut,” tutupnya. 

Sebelumnya, PT Bali Turtle Island Development (BTID) memberikan klarifikasi terkait perubahan nama Pantai Serangan menjadi Pantai Kura-kura Bali di Google Maps. 

Kepala Komunikasi PT BTID, Zakki Hakim, memastikan bahwa perubahan nama tersebut tidak dilakukan oleh pihak BTID.

“Satu, nggak ada dari kita mengubah namanya. Kalau mengubah itu kan tentu harus ada prosesnya. Kalau itu kan hanya di Google Maps aja. Itu sisa dari waktu acara Mei 2024, World Water Forum (WWF) tahun lalu. Waktu itu dari panitia pusat dari kementerian dan sebagainya mereka bikin QR Code buat para peserta, kan ada 3.000 peserta tuh. Nah, untuk mempermudah supaya tamu-tamu gampang datang, itu mereka harus dibikin di situ. Sampai sekarang ya belum ada yang ganti lagi aja,” jelas Zakki, Senin 27 Januari 2025. 

Ia menambahkan bahwa perubahan nama tersebut semata-mata terjadi karena keperluan acara internasional tersebut. 

Namun, nama di Google Maps hingga kini belum diperbarui. 

“Kalau diperhatiin di situ, selama ini juga nggak pernah ada namanya, kok. Itu (Pantai Kura-kura Bali) sisa dari acara Mei 2024 kemarin,” imbuhnya.

Kumpulan Artikel Bali

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved