Bencana Alam di Bali
Cuaca Ekstrem di Denpasar Bali, 18 Pohon Tumbang dan 3 Rumah Rusak
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengakui bahwa akhir-akhir ini cuaca masih ekstrem.
Penulis: Putu Supartika | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Cuaca ekstrem melanda Kota Denpasar pada Minggu-Senin, 9-10 Februari 2025.
Di mana intensitas hujan yang cukup tinggi dan angin kencang membuat belasan pohon tumbang.
Berdasarkan data sementara BPBD Kota Denpasar, diketahui sebanyak 18 pohon di sejumlah titik dilaporkan tumbang maupun dahan yang patah.
Selain itu, sebanyak 3 atap rumah dilaporkan mengalami kerusakan.
Baca juga: Korban Berteduh di Bawah Pohon Ramai-ramai, Sebelum Pohon Tumbang di Desa Bungaya Karangasem Bali
Semuanya merupakan pohon tumbang akibat angin kencang.
Untuk mengatasi pohon tumbang ini dilakukan penanganan oleh petugas BPBD, DLHK dan aparat desa/kelurahan.
Hal ini lantaran pohon tumbang terjadi hampir bersamaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Denpasar, Ida Bagus Joni Ariwibawa mengakui bahwa akhir-akhir ini cuaca masih ekstrem.
Terlebih lagi angin kencang disertai hujan.
"Sesuai dengan prediksi BMKG, bahwa memang awal tahun cuaca ekstrem, dapat kami sampaikan angin kencang membuat sejumlah pohon tumbang," ujarnya
Ia mengimbau masyarakat untuk hati-hati dan waspada.
Hal ini lantaran dalam situasi cuaca ekstrem, bencana bisa datang kapan saja.
"Kami imbau kepada masyarakat, agar selalu hati-hati dan waspada, jika tidak begitu penting diimbau agar tidak bepergian," ajak Gus Joni.
Pihaknya juga mengajak semua pihak dan seluruh masyarakat mematuhi imbauan BMKG.
Hal ini mengingat Forecaster on Duty BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem wilayah Bali.
"Kami berharap masyarakat selalu ikuti imbauan BMKG, disertai dengan sikap waspada dan hati-hati, dan untuk langkah antisipasi kami dari BPBD dan DLHK akan terus memantau dan merompes pohon perindang agar tidak membahayakan saat cuaca ekstrem," katanya.
Selain itu, satgas biru DPUPR juga terus membersihkan gorong-gorong dan saluran air untuk mengantisipasi banjir. (*)
Kumpulan Artikel Denpasar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.