bisnis
RESMI HPP Jagung Naik Rp 5.500 Per Kg, Simak Alasannya Berikut Ini
Pemerintah resmi menaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani menjadi Rp 5.500/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg.
TRIBUN-BALI.COM - Pemerintah resmi menaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) jagung di tingkat petani menjadi Rp 5.500/kg dari sebelumnya Rp 5.000/kg.
Ketetapan ini tertuang dalam Keputusan Kepala Bapanas Nomor 18 Tahun 2025 dan menjadi dasar bagi Perum Bulog dalam menyerap hasil panen petani guna memperkuat stok Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).
Sejalan dengan ini, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menargetkan Bulog untuk menyerap 1 juta ton jagung pipilan kering pada tahun 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi jagung nasional yang mencapai 17,7 juta ton.
Baca juga: MENDIANG Sertu Wayan Ardana Dikenal Sosok Dedikasi, Tewas di Bangli, Akan Upacara Pemakaman Militer
Baca juga: PASCA Jebol, Pihak Desa dan Guru Bersihkan Puing-puing Plafon di SD 1 Munggu Badung
“Dengan adanya HPP ini, kita berharap petani mendapatkan harga yang layak, sementara Bulog mampu memperkuat stok jagung pemerintah yang nantinya akan digunakan untuk stabilisasi harga,” jelas Arief dalam keterangan resminya, Jumat (7/2).
Pemerintah berkomitmen untuk menyerap hasil produksi petani guna memperkuat stok cadangan pangan nasional yang dikelola oleh BUMN pangan.
Selain menyerap produksi jagung, Bulog juga menargetkan penyaluran sebanyak 250 ribu ton jagung melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada tahun 2025. Langkah ini diharapkan dapat menjaga keseimbangan harga di pasar serta mendukung ketahanan pangan nasional.
Dengan meningkatnya produksi jagung dalam negeri serta kebijakan penyerapan yang lebih optimal, pemerintah optimistis ketahanan pangan nasional akan semakin kuat. “Petani diharapkan mendapatkan keuntungan yang lebih baik, sementara konsumen tetap memperoleh harga yang stabil dan terjangkau,” jelasnya.
Berdasarkan data Kerangka Sampel Area (KSA) dari Badan Pusat Statistik (BPS), proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14% pada triwulan pertama 2025 diperkirakan meningkat sebesar 1,4 juta ton atau 41,38% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produksi pada Januari 2025 diperkirakan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton, dengan total produksi triwulan pertama sebesar 4,81 juta ton. Sebagai perbandingan, produksi jagung pada triwulan pertama 2024 hanya mencapai 3,40 juta ton. (kontan)
PRODUKSI Beras Diprediksi Naik 11,17 Persen, Mentan: Produsen Jual Tak Sesuai Standar Ditindak |
![]() |
---|
Trafik Data Naik Signifikan Seiring Meningkatnya Kebutuhan Digital Masyarakat |
![]() |
---|
IFMAC WOODMAC 2025 Dorong Kolaborasi Industri Transformasi Furnitur dan Pengerjaan Kayu di Indonesia |
![]() |
---|
The Nusa Dua Dukung Pertanian Organik dan Upaya Keberlanjutan di Desa Kedisan |
![]() |
---|
Kredit Konstruksi Tumbuh Melambat Hanya 0,6 Persen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.