Bali United

Muda, Berbahaya dan Juara! Satu Dasawarsa Perjalanan Bali United, Klub Pertama Peraih Back to Back

Tepat pada Sabtu, 15 Februari 2025 lalu, Bali United merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-10 atau "The First Ten".  

Penulis: Ady Sucipto | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Marianus Seran
JUARA - Skuat Bali United Angkat Tropi Juara Liga 1 Indonesia 2021-2022 di Stadion Dipta Gianyar Bali Kamis 31 Maret 2022. Muda, Berbahaya dan Juara! Satu Dasawarsa Perjalanan Bali United, Klub Pertama Peraih Back to Back 

TRIBUN-BALI.COM - Tepat pada Sabtu, 15 Februari 2025 lalu, Bali United merayakan Hari Ulang Tahunnya yang ke-10 atau "The First Ten".  

Banyak cerita suka dan duka mengiringi perjalanan Bali United selama satu dasawarsa terakhir dikancah persepakbolaan nasional hingga kawasan Asia. 

Melongok catatan sejarah, tim berjuluk Serdadu Tridatu ini 10 tahun silam atau tepat pada 15 Februari 2015 memilih Pulau Bali sebagai home base dengan membangun harapan dan cita-cita menjadi klub sepak bola profesional di Indonesia. 

“Pada waktu itu sekitar bulan Oktober atau November 2014 terjadi pertemuan antara Coach Indra Sjafri, Michael dari manajemen dan stakeholder lainnya dimana saat itu kami mengakuisisi Persisam Putra Samarinda," kata Chief Executive Officer (CEO) Bali United, Yabes Tanuri dilansir Tribun Bali dari laman resmi klub. 

 

Adik kandung dari Pieter Tanuri itu mengisahkan, kala itu pihaknya menimbang Jakarta, namun karena Pulau Jawa sudah terlalu banyak klub sepak bola, jajaran manajemen kemudian mencari tahu ada satu pulau yang telah lama tidak memiliki klub sepak bola profesional. 

Pada akhirnya, sekitar Desember 2014, pihaknya kemudian beranjangsana ke Bali dan meminta izin kepada pejabat pemerintah yang menjabat kala itu untuk menjadikan Pulau Bali sebagai homebase klub.

Baca juga: Hasil Pertandingan Bali United vs Malut United, Pantau Melalui Live Score dan Link Streaming Berikut

"Selama masih ada suporter kami tidak akan pindah. Maka berdirilah klub Bali United pada 15 Februari 2015 saat itu,” lanjut Yabes Tanuri.

Mengawali kemunculannya sebagai klub profesional di Indonesia, perjalanan Bali United tidaklah mudah.

Ketika baru berusia seumur jagung atau 3 bulan, tepat pada Mei 2015, FIFA menjatuhkan sanksi berat kepada PSSI karena dualisme kepemimpinan dan campur tangan pemerintah.

Imbasnya, kompetisi liga saat itu berhenti. 

Baru di musim 2017 liga mulai bergulir normal kembali.

Serdadu Tridatu sendiri mengoleksi 68 poin dari 21 kemenangan, 5 imbang dan 8 kekalahan dengan total 76 gol yang dicetak ke gawang lawan.

Poinnya sama dengan Bhayangkara FC yang menerima 68 poin namun kalah head to head di musim itu dan keluar sebagai juara resmi di Liga 1 2017.

“Saat itu memang Bali United menjadi salah satu tim yang diunggulkan meraih gelar juara. Hanya saja memang keputusan Komdis PSSI sudah keluar yang menyatakan ada poin tambahan untuk Bhayangkara.  Situasi saat itu sedih karena tidak jadi juara di tahun itu dan kami harus menerima keputusan tersebut,” kenang bek kiri Ricky Fajrin.

Memasuki tahun 2019, menjadi awal mula perubahan besar-besaran yang terjadi di Bali United.

Musim itu, manajemen resmi menggaet Stefano Cugurra dari Persija Jakarta yang sukses mempersembahkan tiga trofii buat Persija.

“Cukup terkejut kehadiran Coach Teco ke Bali United yang sukses juara Liga 1 bersama Persija Jakarta di musim sebelumnya,” ujar Made Andhika Wijaya. 

Perubahan ini membuahkan hasil, Bali United keluar sebagai juara Liga 1 2019 dengan mengoleksi 64 poin dari 19 kemenangan, 7 imbang dan 8 kekalahan.

Teco berhasil membuat dua tim sukses menjadi juara dalam dua musim beruntun sekaligus menciptakan sejarah pelatih terbaik di musim itu.

“Saat itu kami bermain imbang 1-1 di kandang Persebaya dan membuat mereka memiliki jarak di klasemen dengan kita. Dan saat menang 3-2 atas Persib Bandung membuat peluang jadi juara terlihat dan kami sukses saat laga tandang melawan Semen Padang dan kami resmi menjadi juara serta kami melakukan selebrasi di sana. Lalu saat pulang kami disambut di bandara dan semua suporter menikmati momen juara pertama kali ini,” ucap Coach Stefano Cugurra alias Teco. 

Baru menjalankan tiga pertandingan Liga 1, kompetisi Liga 1 resmi dihentikan dan kembali lagi tidak ada pertandingan sepak bola di Indonesia karena pandemi Covid-19.

Bahkan pemotongan gaji pemain dan ofisial tim dirasakan oleh skuad Serdadu Tridatu di musim itu. 

Setelah satu tahun lebih tanpa kompetisi, Liga 1 2021/2022 resmi bergulir dengan protokol kesehatan ketat dan tanpa penonton di stadion.

Dan kembali lagi, Bali United sukses merengkuh juara Liga 1 2021/2022.

“Perasaannya luar biasa dan tidak bisa digambarkan,” kenang Ricky Fajrin. 

Sejarah baru di kompetisi sepak bola Indonesia tercipta, dimana Bali United menjadi klub pertama yang sukses meraih juara Back to Back Champions.

Sekaligus menasbihkan Stefano Cugurra sebagai pelatih yang menyabet tiga kali beruntun meraih trofi Liga 1 dengan dua tim berbeda. (ian) 

Tim Pelopor di Indonesia

Bali United terus berinovasi, yakni, pembangunan Training Center Bali United yang berlokasi di kawasan Pantai Purnama, Gianyar, Bali. 

Lahan seluas 30 hektar ini dilengkapi dengan 8 lapangan dengan fasilitas lengkap.

Genap 10 tahun, Bali United tetap berkomitmen untuk terus menjadi klub pelopor dan inovator di Indonesia.  

“Harapannya di usia 10 tahun ini, Bali United yang terus berkembang dengan pembangunan Bali United Training Center yang belum sepenuhnya rampung bisa menjadi wadah bagi semua usia untuk berlatih di tempat ini.” harap Coach Teco. (ian)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved