bisnis

Aismoli Minta Kepastian Soal Insentif Motor Listrik

Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, para produsen motor listrik nasional selalu berkonsolidasi menghadapi perubahaan kebijakan di industri in

KONTAN/CAROLUS AGUS WALUYO
IIMS 2025 - Penjualan motor listrik di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, Senin (17/2). Aismoli berharap pemerintah segera mempercepat aturan terkait pemberian subsidi motor listrik pada tahun ini. 

TRIBUN-BALI.COM  - Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) berharap pemerintah segera memberi kepastian kepada para produsen motor listrik lokal terkait nasib program subsidi atau insentif untuk sektor tersebut pada 2025.

Sebelumnya, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sempat menyebut bahwa pemerintah akan mengubah program subsidi pembelian motor listrik Rp 7 juta per unit yang telah berjalan pada 2023 dan 2024 menjadi insentif berupa diskon PPN motor listrik pada 2025. Hanya saja, belum ada penjelasan lebih jauh terkait waktu berlaku, mekanisme, dan syarat atas insentif tersebut.

Ketua Umum Aismoli Budi Setiyadi mengatakan, para produsen motor listrik nasional selalu berkonsolidasi menghadapi perubahaan kebijakan di industri ini. Pada dasarnya, pelaku usaha tidak mempermasalahkan apapun bentuk bantuan yang diberikan pemerintah untuk industri motor listrik nasional.

Baca juga: SITA Setengah Kilo Sabu dari IS, Polres Badung Tangkap Pengedar di Kerobokan, Dipasok dari MR G

Baca juga: KOSTER & Kepala Daerah se Indonesia Dijemur di Monas, Jalani Gladi Bersih Sebelum Pelantikan!

Namun, Aismoli meminta pemerintah segera memberi kepastian waktu pemberlakuan kebijakan bantuan untuk industri motor listrik. “Yang terpenting adalah masalah waktunya. Kami butuh kepastian agar masyarakat tidak menunda-nunda pembelian motor listrik,” ungkap Budi, belum lama ini.

Sikap wait and see yang ditunjukkan para konsumen membuat pasar motor listrik Indonesia mengalami kelebihan pasokan (oversupply). Banyak motor listrik yang masih tertahan di pabrik atau gudang lantaran produsen kesulitan menjualnya ke konsumen akhir setelah program subsidi berakhir pada 15 Desember 2024 lalu. 

Budi mengaku, pada prinsipnya para produsen motor listrik nasional siap bersaing dengan atau tanpa bantuan insentif atau subsidi dari pemerintah. Tiap produsen diyakini memiliki strategi masing-masing untuk berinovasi dan meningkatkan penjualannya ke masyarakat. 

Aismoli memperkirakan penjualan motor listrik nasional pada 2025 dapat menyamai capaian penjualan tahun lalu ketika subsidi pembelian Rp 7 juta per unit masih berlaku. “Bisa saja penjualannya lebih tinggi jika kebijakan pemerintah datang lebih cepat,” tandas Budi.

Berdasarkan data Sisapira, total motor listrik bersubsidi yang tersalurkan ke masyarakat mencapai 62.541 unit pada 2024. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2023 lalu yakni 11.532 unit.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved