Penusukan di Denpasar

Sang Istri Kenang Jalinan Asmara dengan Parwata: Berteman Sejak SD, Pacaran 2 Tahun Sebelum Menikah

Saat ditemui Tribun Bali di rumah duka, Selasa 18 Februari 2025 Komang Ayu mengisahkan bagaimana awal pertemuannya dengan Kadek Parwata.

Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Putu Kartika Viktriani
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
KENANG - Foto kenangan Kadek Parwata semasa hidup. Sang Istri Kenang Jalinan Asmara dengan Parwata: Berteman Sejak SD, Pacaran 2 Tahun Sebelum Menikah 

TRIBUN-BALI.COM - Komang Ayu (31) masih merasakan duka mendalam.

Ia harus kehilangan suami tercinta, Kadek Parwata, yang menjadi korban pembunuhan.

Komang Ayu harus berpisah dengan Parwata yang sudah lama dikenalnya dan diajak hidup bersama dalam bahtera rumah tangga.

Saat ditemui Tribun Bali di rumah duka, Selasa 18 Februari 2025 Komang Ayu mengisahkan bagaimana awal pertemuannya dengan almarhum suaminya. 

Komang Ayu mengaku menikah dengan Kadek Parwata pada tahun 2014.

Sebelum melangsungkan pernikahan, keduanya sudah sangat lama saling mengenal.

 

Ayu menuturkan dirinya merupakan teman Parwata saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD). 

“Sejak SD kami sudah kenal dan berteman. SMP tyang gak ketemu, SMA ketemu lagi," tuturnya.

Baca juga: SALAH SANGKA! Kadek Parwata Dikira Rekan Orang yang Berselisih Dengan Mas Pras di Jln Nangka Utara

Seperti sudah ditakdirkan untuk berjodoh, selepas sekolah Ayu kembali bertemu Parwata. Kali ini keduanya di tempat kerja. 

"Saat kami Daily Work (DW) di Inna Bali. Kemudian pacaran dua tahun dan menikah,” jelasnya sambil menangis.

Kini takdir bicara lain.

Setelah hampir 11 tahun hidup berkeluarga dan dikaruniai dua anak, mereka harus terpisahkan.

Ironisnya, mereka dipisahkan oleh orang tak dikenal yang dengan keji menikam Parwata.

Peristiwa maut itu terjadi di depan Warung Auna, Jl Nangka Utara, Denpasar, Kamis 13 Februari 2025 pukul 02.15 Wita.

Komang Ayu mengatakan saat kejadian tersebut ia berada di rumah bersama kedua anak-anaknya yang masih kecil. 

“Waktu itu di rumah, temannya jam 2 datang ke sini, langsung diajak ke Rumah Sakit, setelah sampai di Rumah Sakit, sudah tidak ada (meninggal). Dibawanya ke RS Bakti Rahayu,” kenang Ayu mengingat peristiwa kelam itu.

Komang Ayu menuturkan, saat itu suaminya berpamitan pergi untuk melayat pada pukul 19.30 Wita.

Sebetulnya Komang sudah meminta Kadek Parwata untuk tidak pergi melayat. 

“Dia pamitan melayat, sebenarnya sih saya tidak kasih, kalau tidak kasih nanti dia marah, ya sudah saya izinkan. Saya juga tidak tahu juga kayak gini kejadianya, kalau tahu begitu saya gak izinkan,” sesalnya. 

Kadek Parwata diketahui kesehariannya bekerja sebagai cleaning service di Petitenget. 

Almarhum juga saban hari mengurus kedua anaknya.

Ia mengantar dan menjemput anak sekolah. 

“Saya sama suami kerja dibedakan shift, kalau dia siang saya pagi. Biar ada yang antar jemput,” sambung Ayu. 

Perempuan asal Pejeng, Gianyar, ini menuturkan anak-anaknya masih belum paham jika ayahnya sudah berpulang. 

“Saya rasa belum (tahu), nanti pelan-pelan pasti mereka tahu, itu anak kesayangannya yang paling kecil, waktu pulang penguburan dia menangis, katanya lihat di mimpi bapak dadah-dadah (lambaikan tangan),” ujarnya dengan terbata-bata menyisakan kesedihan yang mendalam. 

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved