Berita Denpasar
Soal Pengelolaan Sampah, Pemkot Denpasar Tunggu Implementasi Waste to Energy Danantara
Soal Pengelolaan Sampah, Pemkot Denpasar Tunggu Implementasi Waste to Energy Danantara
Penulis: Putu Supartika | Editor: Aloisius H Manggol
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Pemerintah Kota Denpasar menunda pelaksanaan market sounding rencana pengolahan sampah di Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Tahura Ngurah Rai.
Penundaan ini dilakukan sehubungan dengan adanya kebijakan baru dari pemerintah pusat yang menetapkan bahwa pengolahan sampah akan dilakukan oleh Danantara melalui PLN dengan metode waste to energy.
Baca juga: TEPAT di Titik Kakak Beradik di Buleleng Tewas, Putu Suardana Jadi Korban Kecelakaan Tabrak Lari
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengungkapkan bahwa Pemkot Denpasar semula sudah siap melaksanakan market sounding di TPST Tahura.
Namun diarahkan untuk menghentikan sementara proses tersebut sambil menunggu keputusan lebih lanjut dari pusat.
Baca juga: Profil Diana Putri, Anak Wagub Bali Giri Prasta Lulus Kedokteran Dilantik Jadi Ketua Tanam Tuwuh
"Kita sudah siap market sounding di Tahura, tetapi sekarang ada arahan baru, pengelolaan sampah akan dilakukan oleh Danantara lewat PLN. Jadi sementara kita tunda sambil menunggu keputusan lebih lanjut," kata Jaya Negara.
Jaya Negara menambahkan, sesuai rencana baru ini, Pemkot Denpasar bertugas untuk membawa sampah ke lokasi pengolahan yang akan ditentukan.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa upaya pengelolaan sampah berbasis sumber tetap akan dimaksimalkan.
Dengan fokus yakni pada pengurangan sampah sejak dari hulu.
Terkait rencana pengolahan menggunakan metode waste to energy, Jaya Negara memperkirakan fasilitas tersebut tidak akan dibangun di wilayah Kota Denpasar.
Ia menjelaskan, untuk pengolahan sampah lebih dari 1.000 ton per hari dibutuhkan lahan minimal 5 hektare, yang sulit tersedia di Denpasar.
"Jadi sudah tidak ada tempat. Dua TPST yang ada sekarang masih terikat dengan proyek Bank Dunia karena menggunakan pinjaman, sehingga penggunaannya pun tergantung pada kebijakan Bank Dunia," terangnya.
Jika metode waste to energy akhirnya ditempatkan di luar Denpasar, Jaya Negara menyatakan bahwa ketiga TPST yang ada tetap dapat dikembangkan melalui investasi lain.
"Kita lihat nanti bagaimana kebijakannya. Jika ada peluang investasi baru untuk TPST yang ada, tentu akan sangat baik," paparnya. (*)
PERDANA Penyeberangan Kapal Cepat Banyuwangi - Denpasar, Vira: Seterusnya Saya Pakai Ini |
![]() |
---|
Subsidi Siswa yang Sekolah di SMP Swasta, Pemkot Denpasar Siapkan Rp 1,4 Miliar |
![]() |
---|
Pemkot Denpasar Bali Siapkan Rp 1,4 Miliar Untuk Subsidi Siswa Yang Sekolah Di SMP Swasta |
![]() |
---|
Kapal Cepat Banyuwangi-Denpasar Uji Coba Esok, Jarak Tempuh Hanya 2,5 Jam, Angkut 400 Penumpang |
![]() |
---|
TARGET Selesai Pertengahan Desember 2025, Lanjutan Puskesmas Ramah Ibu dan Anak di Denpasar Dimulai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.