Berita Nasional

NTB Didorong Kementerian Pariwisata Jadi Prioritas Internasional Lewat Soundtuari Festival

Soundtuari Festival hendak menyertakan peran masyarakat adat Bayan, komunitas musik tradisional lokal

Istimewa/Soundtuari Festival
Soundtuari Festival akan digelar pada bulan September 2025 mendatang didukung sejumlah Kementerian Republik Indonesia untuk mendorong pariwisata. NTB Didorong Kementerian Pariwisata Jadi Prioritas Internasional Lewat Soundtuari Festival 

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Kementerian Pariwisata terus menelurkan program nasional dalam mempromosikan musik, warisan budaya dan ekonomi kreatif, selain di Bali juga Nusa Tenggara Barat sebagai destinasi super prioritas Indonesia ke skala internasional.

Bersama Kementerian Pariwisata bersama Wonderful Indonesia dan Pemerintah Provinsi NTB, PT.Garda Utama Edukasi menyelenggarakan Soundtuari Internasional Music Festival 2025 di Gili Air, NTB, pada 5-7 September 2025 mendatang. 

"Target audiens di 5.000 pengunjung per hari dengan lintas genre musik yang memberikan variasi kepada penonton," kata Founder PT Garda Utama Edukasi, Marcelia Lesar, Sabtu 3 Mei 2025.

Internasional artist yang sudah berkoordinasi antara lain Disko Afrika, Jazzerimo dan satu dari 100 world class DJ Lokal, nasional serta internasional artist line up resmi bakal diumumkan di platform online soundtuari festival.

Baca juga: Citra Pariwisata Bali Terdampak Buntut Blackout Hampir 12 Jam

"Soundtuari akan menjadi event perdana di Indonesia yang akan menyalakan pesisir pulau Gili Air dengan Instalasi Visual karya Sembilan Matahari setelah matahari terbenam," jelasnya.

Beberapa panggung tematik menampilkan artist lokal, artist viral nasional dan kelas dunia dengan ceremony opening festival yang akan diresmikan oleh Kementerian Pariwisata, Kementerian Ekonomi Kreatif dan Kementerian Luar Negeri bersama Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi NTB, Ahmad Nur Aulia menyampaikan, Soundtuari Festival juga hendak menyertakan peran masyarakat adat Bayan, komunitas musik tradisional lokal, sebagai elemen yang patut dikonservasi dan diintegrasi dalam program pariwisata ke depannya.

"Tiga hari festival ini juga akan menyertakan area UMKM untuk mewadahi potensi para pengusaha kecil dan menengah untuk mengenalkan produk kerajinan tangan dan kearifan lokal ke audiens nasional dan internasional," tuturnya. (*)

Kumpulan Artikel Nasional

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved