Liga 1

Arema FC Pertimbangkan Main ke Stadion Lain, Pasca-Insiden Pelemparan Batu Bus Persik Kediri

Adalah manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengungkapkan peristiwa tersebut sebagai pukulan telak bagi manajemen Arema FC.

Istimewa/Ligaindonesiabaru.
BERDOA – Para pemain dan offisial Arema FC tampak berdoa dan mengheningkan cipta di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, dilanjutan kompetisi Liga 1 2024/2025 belum lama ini. 

TRIBUN-BALI.COM  – Manajemen Arema FC akhirnya buka suara dan mengutarakan kekecewaan mendalam atas peristiwa pelemparan batu bus Persik Kediri seusai pertandingan pekan ke-32 Liga 1 2024/2025 di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Minggu (11/5) sore. 

Adalah manajer Arema FC, Yusrinal Fitriandi mengungkapkan peristiwa tersebut sebagai pukulan telak bagi manajemen Arema FC. Dia menilai, insiden itu sebagai sebuah rasa tidak menghormati pada klub sendiri setelah sekian lama bertanding sebagai tim musafir. 

Alhasil, manajemen kini tengah mempertimbangkan alternatif untuk tidak menggunakan stadion yang baru saja direnovasi pasca-tragedi Kanjuruhan untuk laga kandang dalam waktu dekat. 

Baca juga: HEAD To Head! Persija Jakarta Vs Bali United, Demi Target 5 Besar Liga 1 Indonesia 2024/2025

Baca juga: Bersiap Timnas Indonesia Hadapi China dan Jepang, PSSI Minta Patrick Kluivert Segera Datang

"Kita kecewa dengan beberapa stakeholders pertandingan kemarin," kata Fitriandi dikutip Tribun Bali dari Kompas.com. 

Menurutnya, Arema FC telah melewati perjalanan sulit selama tiga tahun terakhir untuk bisa kembali bermain di Malang. Ia menyayangkan banyak pihak yang justru terus melontarkan caci maki meskipun klub sedang berjuang keras bertahan di tengah keterbatasan dana. 

“Tiga tahun kami berusaha mempertahankan eksistensi klub. Bersungguh-sungguh untuk kembali ke rumah sendiri," ujar Yusrinal Fitriandi. 

"Tidak ada pemasukan lantaran harus terusir, rasanya hanya cukup sisa tenaga, semangat dan niat tulus mempertahankan klub ini. Kami terasa sudah berdarah darah, sekuat daya dan upaya kami lakukan, namun hasilnya seakan-akan kita tidak dihormati di sini,” imbuhnya. 

Selain itu ia juga menyinggung soal hilangnya semangat dukungan dari suporter yang sebelumnya diharapkan akan kembali saat Arema FC pulang ke Malang. 

Namun, harga tiket mahal dan aturan pembelian melalui online diduga menjadi penyebab suporter kesulitan untuk datang ke stadion. 

“Kami mengingatkan suporter itu pendukung, tiga tahun mereka tidak dapat memberi dukungan ke Arema FC, begitu kita pulang, alih-alih dukungan yang didapat tapi justru tuntutan kesempurnaan yang berlebihan harus dituruti,” pungkas pria yang biasa disapa inal itu. 

Liga 1 2024-2025 menyisakan 2 laga lagi, Arema FC akan menjalani laga away melawan PSBS Biak pada pekan ke-33 di Stadion Lukas Enembe Jayapura. Tim akan menutup kompetisi dengan laga kandang menjamu Semen Padang. (Kompas.com)

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved