Idul Adha
KUOTA 40 Ribu Sapi, Penuhi Kebutuhan Pasar Jelang Idul Adha, Kadis Pertanian Bali: Kasus PMK Aman
Untuk memenuhi kebutuhan pasar selama Hari Raya Idul Adha mendatang, Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan kuota 40 ribu ekor sapi.
Penulis: Ni Luh Putu Wahyuni Sari | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Untuk memenuhi kebutuhan pasar selama Hari Raya Idul Adha mendatang, Pemerintah Provinsi Bali menyiapkan kuota 40 ribu ekor sapi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada pada Pengawasan lalulintas ternak antar pulau di Ruang Rapat Bamperda Lantai II, Gedung DPRD Bali, Rabu (14/5).
“Kuota tersebut berlaku untuk satu tahun penuh dan telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Gubernur. Sapi menjelang Idul Adha ini kita siapkan kuota 40.000,” ucap, Sunada.
Menurut Sunada, tahun ini tidak ada lagi pembatasan kuota berdasarkan periode seperti yang dilakukan sebelumnya.
Baca juga: Bawakan Garapan Daiwi Sampad, Sekaa Gong Gita Jaya Semara Siap Tampil di PKB
Baca juga: TANTANGAN Serius Media Massa di Era Digital, Salah Satunya Hadirnya AI, Simak Penjelasannya!
“Sekarang tidak ada pembatasan kuota. Kita buka 40.000 itu dalam 1 tahun. Tidak ada pembatasan. Kalau dulu kan ada percatur wulan, catur wulan pertama, catur wulan kedua, dan catur wulan ketiga.
Sekarang tidak ada, kita sudah buka semua bebas pelaku usaha kita untuk memasarkan ternak sapinya tetapi dengan target 40.000. Jangan lebih dari 40.000. Karena itu sudah kita SK-kan. Yang tanda tangan SK itu adalah Pak Gubernur ya,” terangnya.
Dengan kebijakan tersebut, peternak di Bali dapat memasarkan sapi ke luar daerah, selama tidak melebihi kuota yang telah ditetapkan.
“Bisa, bisa kenapa nggak? Bisa sesuai dengan permintaannya. Tetapi kuotanya hanya 40.000. Jangan nambah lagi. Kalau kita tambah habis sapinya tahun depan apa yang dipasarkan enggak ada. Kalau untuk kuotanya dengan tahun lalu 40.000. Sama,” tegasnya.
Terkait kesehatan hewan, Sunada menyampaikan bahwa kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Bali saat ini dalam kondisi aman. Vaksinasi terhadap hewan telah dilakukan secara intensif hingga lima kali.
“Kalau sampai saat ini tadi kan sudah dijelaskan. Walaupun PMK itu bersifat karier, tetapi kita sudah melakukan vaksinasi lima kali. Vaksinasi pertama, kedua, ketiga, sampai kelima kali untuk menjaga antibodi daripada sapi tersebut. Nah, sehingga laporan dari tenaga kita ataupun dari kabupaten enggak ada,” katanya. (sar)
Jalur Pintasan
Sebelumnya, Pemprov Bali juga telah mengeluarkan izin lalu lintas ternak sapi dari Nusa Tenggara Barat (NTB) menuju Pulau Jawa yang melintasi Bali.
Persetujuan itu tertuang dalam surat bernomor B.15.500.7.2/5050/PKH/DISTANPANGAN tertanggal 22 April 2025 yang ditujukan kepada Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI.
Meski hanya sebagai jalur lintasan, Pemprov Bali memperketat pengawasan terhadap lalu lintas ternak dari NTB ke Jawa yang melewati wilayahnya. Tindakan pengecekan dokumen dan fisik dilakukan secara ketat di pelabuhan.
“Terkait dengan hal tersebut, walaupun itu kan hanya melintas saja. Kita tidak boleh menurunkan, apalagi ada aktivitas enggak boleh. Enggak boleh. Kita kawal. Begitu sapinya sampai di Padang Bai, kita cek dokumennya dulu. Kita cek dokumennya. Ada SKKH di sana. Dokumennya semua kita cek,” jelas Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Bali, I Wayan Sunada.
Jumlah ternak yang tercatat melintasi Bali dari arah timur hingga saat ini mencapai sekitar 1.600 ekor. “Iya, 1.600 ekor,” sebutnya. (sar)
LIBUR Idul Adha, Bandara Ngurah Rai Bali Layani 344 Ribu Lebih Penumpang, Naik 1,5 Persen |
![]() |
---|
LIBUR Idul Adha, Jumlah Penumpang Naik 1,5 Persen, Bandara Ngurah Rai Layani 344Ribu Lebih Penumpang |
![]() |
---|
Ratusan Ekor Kambing Diberikan Saat Idul Adha pada Mitra Pengemudi di Berbagai Wilayah Termasuk Bali |
![]() |
---|
Arus Balik Idul Adha Diprediksi Bertahap, Aktivitas Lintas Ketapang-Gilimanuk Bali Masih Normal |
![]() |
---|
Pemkab Tertarik Kembangkan Sapi Unggul Bali di Buleleng |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.