Berita Bali
Eks Ajax Amsterdam Ini Soroti Persiapan Timnas Pemusatan Latihan di Bali, Skuad Garuda Berpeluang
Pemusatan latihan ini sebagai persiapan menghadapi Timnas China dan Jepang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR - Bergabungnya pemain-pemain keturunan ke dalam tubuh Timnas Indonesia bahkan sejak era kepemimpinan Shi Tae-yong hingga Patrick Kluivert saat ini beriringan dengan peningkatan prestasi skuad Garuda.
Sejalan dengan itu, para pemain keturunan Belanda - Indonesia kini banyak menjadi primadona di Timnas, sebut saja Nathan Tjoe A On, Justin Hubner, Thom Haye, Shayne Pattynama, Sandy Walsh, hingga Jay Idzes.
Terbaru nama besar pelatih Patrick Kluivert, Denny Landzaat, Alex Pastoor, hingga Quentin Jakoba, mengisi daftar pelatih Timnas Indonesia juga menjadi daya tarik tersendiri.
Ditambah sosok Simon Tahamata yang menjadi pemandu bakat Timnas Indonesia dan Jordi Cruyff yang menjadi penasehat teknik Timnas Indonesia.
Baca juga: Asprov PSSI Bali: Pemusatan Latihan di Bali Bikin Timnas Indonesia Lebih Matang Jelang Laga Krusial
Jauh sebelum nama-nama yang kini jadi idola tersebut, beberapa tahun silam sudah ada beberapa pemain asal Belanda yang menghiasi sepak bola Indonesia, seperti Pascal Heije.
Pascal Heije adalah pemain keturunan yang pernah memperkuat Bali Devata di Indonesia Premier League 2011, ia satu tim dengan mantan penyerang Bali United Ilija Spasojevic.
Sebelum bergabung dengan Bali Devata, Heije pernah menjadi bagian Ajax Amsterdam, klub yang pernah dibela Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert.
Ia juga sempat berseragam Goa Ahead Eaglesdan NEC Nijmegen yang merupakan klub yang dibela bek kiri Timnas Indonesia Calvin Verdonk.
Kebetulan ia datang ke Bali disaat Timnas Indonesia juga menjalani pemusatan latihan di Bali United Training Center.
Pemusatan latihan ini sebagai persiapan menghadapi Timnas China dan Jepang dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Heije mengaku senang Timnas menjalani pemusatan latihan di Bali membuka kemungkinan bisa bertemu dengan jajaran Pelatih Timnas Indonesia.
Pemain kelahiran 2 Oktober 1979 ini juga mantan rekan setim Pelatih Fisik Timnas Indonesia Quentin Jakoba di akademi Ajax Amsterdam.
"Saya tahu Patrick Kluivert. Saya tahu semua pelatih Timnas. Dengan Quentin Jakoba, kami mantan rekan setim di Ajax Youth. Kami sering komunikasi," ujar Heije dijumpai di Bali, pada Minggu 25 Mei 2025.
"Saya juga ingin bertemu dengan Pelatih Timnas U23, Gerald Vanenburg. Dia juga ke Bali" imbuhnya.
Pria yang saat ini berusia 45 tahun tersebut kini menjadi pelatih di salah satu akademi Amsterdam bernama Golden Boys.
Disinggung terkait peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026, Pascal menyebut dengan komposisi tim dan situasi klasemen saat ini peluang tersebut masih terbuka lebar.
Lebih lagi, Timnas sekarang dihuni oleh pemain-pemain berkualitas dan didominasi pemain keturunan asal Negeri Kincir Angin serta dengan sentuhan dingin jajaran pelatih kelas dunia.
Hal ini menurutnya bisa menjadi penyokong Timnas Indonesia terbang lebih tinggi lagi.
"Mereka semua adalah legenda. Tapi menjadi pelatih, tentu tidak semudah itu," ujar dia.
"Harus tahu bagaimana membentuk sebuah tim. Bagaimana menentukan penjaga gawang yang bagus, bek tengah yang bagus, dan di semua lini," sambungnya.
"Tapi dengan pengalaman mereka, mereka bisa membantu pemain untuk lebih percaya diri," jabar Pascal.
Heije meyakini saat menghadapi Timnas China, Indonesia mampu mengatasinya meskipun ia sadar Timnas China juga cukup kuat dan gigih.
Namun bermain di kandang Gelora Bung Karno bakal melipat gandakan motivasi pemain.
"Mereka tim yang cepat dan kuat. Tapi saya percaya Timnas Indonesia bisa. Dengan dukungan fans di kandang sendiri, itu bisa jadi kekuatan tambahan," jelasnya..
Heije berstatus sebagai marquee player karena sempat berseragam klub Eredivisie Ajax Amsterdam dan NEC Nijmegen yang sekarang menjadi klub yang dibela pemain Timnas Indonesia Calvin Verdonk.
Ia pun telah menyempatkan diri untuk berkunjung ke Bali United Training Center.
Mantan gelandang bertahan yang sekarang berstatus sebagai pelatih berlisensi UEAFA A ini memuji kualitas Bali United Training Center yang bakal dipakai untuk pemusatan latihan Timnas Indonesia, mulai 26 Mei 2025.
Ia berceloteh bahwa jiwanya bergejolak dan ingin bermain sepak bola kembali saat melihat kemolekan dan kemewahan BUTC.
“Waktu lihat lapangannya, rasanya pengen main lagi. Untuk pemain sepak bola, punya fasilitas seperti itu rasanya luar biasa,” kata Heije.
Menurut Heije, sangatlah penting metode latihan yang terarah dan spesifik, terutama bagi pengembangan pemain muda.
Kata dia, metode yang dipakai kebanyakan lebih mengedepankan kekuatan fisik.
Hal tersebut bisa membuat pemain rentan cedera karena kelebihan beban dalam berlatih.
Heije juga menyatakan ketertarikannya untuk bisa melatih di Indonesia, terutama ada harapan untuk bisa melatih di Bali United Youth untuk memperkenalkan metode pelatihan modern yang ia terapkan di Belanda.
“Kami akan tunjukkan apa yang kami lakukan. Ini bukan soal profesional atau tidak, tapi lebih pada latihan yang spesifik: latihan kekuatan, lari, dan teknik yang terarah,” ujar dia.
Dijelaskannya, sistem pelatihan yang terlalu umum atau hanya fokus pada kebugaran bisa meningkatkan risiko cedera.
Dirinya menekankan pentingnya pelatihan yang menyeluruh, baik secara fisik maupun teknikal dengan pendekatan yang sederhana namun efektif, terutama untuk pemain usia muda.
Ia menyampaikan konsep "train the coaches", sebuah pendekatan yang diyakini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pelatih lokal di Indonesia.
“Biarkan kami tunjukkan dulu. Lalu Anda bisa lihat sendiri hasilnya. Saya yakin Indonesia punya potensi besar,” ujar dia.
Heije menambahkan, bahwa sepak bola Indonesia memiliki stmosfer yanng luar biasa.Ia merasa lebih dihargai dan disambut hangat, berbeda dengan pengalaman yang ia rasakan di Eropa.
Dengan berinvestasi di jajaran pelatih untuk pengembangan usia muda, menurutnya, adalah hal terbaik yang harus dilakukan oleh sebuah klub sepak bola profesional. (*)
Kumpulan Artikel Bali
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.