bisnis

Pariwisata Bisa Jadi Kunci Dorong Adopsi Minyak Sawit Berkelanjutan di Indonesia

Eco Tourism Week, digagas oleh Eco Tourism Bali (ETB), merupakan program visioner yang berdedikasi untuk memajukan pariwisata berkelanjutan di Bali

Istimewa/Eco Tourism Bali
Sesi diskusi panel 3 pada Eco Tourism Week 2025, yang membahas minyak sawit berkelanjutan dilihat dari perspektif industri pariwisata. 

 

Pada tahun 2024, Indonesia menyambut sekitar 14 juta wisatawan mancanegara, sementara perjalanan wisatawan domestik mencapai ratusan juta perjalanan. 

 

Hotel, restoran, jasa katering, dan pedagang kuliner lokal bergantung pada minyak goreng berbasis sawit. “Bayangkan jika setiap wisatawan menggunakan 0,1 Kg minyak goreng per hari maka dampaknya akan sangat besar jika semuanya beralih ke CSPO,” tambahnya.

 

Dr. Windrawan menyoroti keunggulan sektor pariwisata sebagai pelopor karena visibilitasnya yang tinggi dan daya tariknya bagi publik. 

 

“Wisatawan masa kini semakin peduli pada keberlanjutan. Bagi pelaku usaha perhotelan dan kuliner, penggunaan CSPO bukan hanya langkah etis, tetapi juga strategi branding yang cerdas,” jelasnya.

 

Langkah ini sejalan dengan peran ganda Indonesia sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia yang juga berkomitmen pada konsumsi yang bertanggung jawab. 

 

Dengan mengadopsi CSPO, sektor pariwisata dapat mempercepat permintaan pasar untuk produk berkelanjutan sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam praktik produksi yang etis. Dr. Windrawan menegaskan bahwa inisiatif ini memiliki dasar bisnis yang kuat. 

 

“Banyak pelaku pariwisata sudah mengantongi sertifikasi keberlanjutan seperti GSTC, Green Key atau EarthCheck. Mengintegrasikan CSPO adalah langkah logis berikutnya,” ungkapnya.

 

Sumber: Tribun Bali
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved