Berita Badung
Puluhan Hektar Lahan di Badung Akan Dijadikan Sentra Tanaman Kakao
Pemerintah Kabupaten Badung kini kembali membangkitkan sentra tanaman kakao atau coklat.
Penulis: I Komang Agus Aryanta | Editor: Ida Ayu Suryantini Putri
Puluhan Hektar Lahan di Badung Akan Dijadikan Sentra Tanaman Kakao
TRIBUN-BALI.COM, BADUNG - Pemerintah Kabupaten Badung kini kembali membangkitkan sentra tanaman kakao atau coklat.
Puluhan hektar lahan kini telah disiapkan untuk lahan percontohan (Demplot) di Banjar Lipah, Desa Pelaga, Kecamatan Petang.
Hal itu pun dibenarkan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Disperpa) Badung, I Wayan Wijana saat dikonfirmasi Selasa, 3 Juni 2025.
Baca juga: Hingga Mei, Tercatat Ada 9 Kasus Gigitan Rabies di Badung
Ia mengatakan sebelumnya telah melakukan budidaya kakao di Banjar Lipah, hanya saja sempat terhenti.
"Pernah kita jalankan di sini, namun tidak dilanjutkan lagi oleh para petani," ucapnya.
Pihaknya menyebutkan berhentinya budidaya lantaran harga sempat jatuh dan masuknya komoditas lain.
Baca juga: KUOTA 40 Ribu Sapi, Penuhi Kebutuhan Pasar Jelang Idul Adha, Kadis Pertanian Bali: Kasus PMK Aman
Selain itu serangan hama sehingga tanaman kakao yang ada tidak terurus lagi
"Jadi kita saat ini kembali gairahkan, sehingga minat petani terhadap kakao kembali," bebernya.
Meski sempat berhenti, sejatinya saat ini budidaya tanaman kakao di wilayah tersebut telah berkembang.
Baca juga: Penampahan Galungan, Dinas Pertanian Denpasar Bali Lakukan Pengecekan Daging Babi di 34 Pasar
Bahkan petani disebutkan memiliki lahan seluas 20 hektar yang sebagian besar berisi kakao.
"Selain itu kami (dari dinas) juga mengembangkan tanaman kakao, demplot kami seluas 35 hektar," terangnya.
Wijana menyatakan, tanaman kakao yang telah ditanam kini berusia satu setengah tahun.
Demplot ini dilaksanakan dengan pengampingan Puslit Koka Jember. Bahkan tanaman-tanaman tersebut kini telah berbuah.
Baca juga: PETANI Merana, Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Gianyar Diserang Hama Tikus, Stok Obat Habis!
"Demplot ini kami melibatkan juga petani atau anggota subak. Demplot ini diharapkan bisa menjadi percontohan bagi petani lainnya," ujarnya.
Lebih lanjut dirinya berharap, dapat menggairahkan kembali petani Kakao dengan berbagai program dan kegiatan.
Para petani juga telah dilatih teknik budidaya yang bagus.
"Terkait dengan pengembangan kakao yang ada di Banjar Lipah ini, kami sudah berkoordinasi dengan Kelian subak, kita akan dorong lagi di kawasan ini dan akan ditambah luas tanam kakao sekitar 31 hektar lagi," paparnya.
Baca juga: Penataan Lanjutan Tukad Badung Bali Masuki Masa Tender, Pagu Anggaran Rp 6 Miliar
Sebelumnya, Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa menyatakan, pemerintah akan mensupport Subak Abian Mekar Sari yang bergerak di produksi kakao.
Ke depan ia berharap agar dapat Ekspor kakao sekaligus menjadi produk unggulan di Badung.
“Saya berharap kepada Kepala Dinas Pertanian bersama jajarannya untuk serius menangani masalah ini bila perlu sesuai dengan visi kita bagaimana pertanian terintegrasi dengan pariwisata dan ini akan segera kita rapatkan dengan melibatkan beberapa perangkat daerah seperti Pertanian, PU termasuk Pariwisata untuk merumuskan program ini, hingga kedepan program ini menjadi sentral dari kakao termasuk subak-subak yang lain dan inilah yang ingin kita wujudkan di Badung Utara," ucapnya. (*)
Berita lainnya di Pertanian di Badung
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bali/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Pertanian-dan-Pangan-Badung-I-Wayan-Wijana-saat-melihatkan-tanaman-kakao-33.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.