bisnis

Penurunan Suku Bunga Berdampak Positif Terhadap Lini Asuransi Properti

Sementara itu, Budi mengatakan secara statistik, AAUI mencatat pendapatan premi lini asuransi properti mengalami penurunan pada awal tahun ini.

Pixabay/stevepb
ILUSTRASI - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% akan berdampak positif terhadap lini asuransi properti. 

TRIBUN-BALI.COM  - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50 persen akan berdampak positif terhadap lini asuransi properti.

Ketua Umum AAUI, Budi Herawan, mengatakan menurunnya suku bunga berpotensi mendorong aktivitas ekonomi, khususnya di sektor riil, seperti properti dan konstruksi.

Budi menjelaskan ketika sektor properti mulai menggeliat, maka permintaan terhadap perlindungan asuransi baik untuk properti komersial, industrial, maupun perumahan berpotensi ikut meningkat.

“Dengan kata lain, penurunan suku bunga itu membuka peluang positif bagi pertumbuhan premi asuransi properti dalam jangka menengah,” ungkapnya, beberapa hari lalu.

Lebih lanjut, Budi melihat prospek asuransi properti masih cukup menjanjikan tahun ini, terlebih dengan adanya dukungan stabilitas ekonomi dan kebijakan moneter yang akomodatif.

Baca juga: WARGA Pertanyakan Proyek Bumi Perkemahan di Dekat Pura Goa Lawah Klungkung

Baca juga: TAK TERIMA Adiknya Tewas di Rutan Polresta Denpasar, Keluarga Tak Percaya AI Lakukan Tindak Asusila

ILUSTRASI - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% akan berdampak positif terhadap lini asuransi properti.
ILUSTRASI - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menilai penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) menjadi 5,50% akan berdampak positif terhadap lini asuransi properti. (kompas.com)

Namun, dia bilang terdapat sejumlah tantangan yang tetap harus diwaspadai perusahaan asuransi, antara lain kondisi iklim dan risiko bencana alam yang masih tinggi di Indonesia, sehingga berdampak pada potensi klaim besar 

“Selain itu, adanya ketidakpastian global yang dapat memengaruhi investasi properti dan pembangunan infrastruktur,” tuturnya.

Oleh karena itu, Budi menyampaikan perusahaan asuransi umum membutuhkan manajemen risiko yang lebih ketat dan kerja sama dengan sektor terkait untuk memastikan perlindungan yang optimal.

Sementara itu, Budi mengatakan secara statistik, AAUI mencatat pendapatan premi lini asuransi properti mengalami penurunan pada awal tahun ini.

Meskipun demikian, dia tetap optimistis bahwa lini asuransi properti masih dapat tumbuh positif secara tahunan.

Optimisme itu dengan mempertimbangkan dinamika sektor properti, potensi pembangunan proyek-proyek besar, dan sentimen pasar yang membaik. “Dengan demikian, kami memperkirakan pendapatan premi asuransi properti akan dapat bertumbuh,” kata Budi. 

Selain itu, AAUI menilai prospek asuransi properti tahun ini masih menjanjikan. Menurutnya, kondisi tersebut ditopang oleh stabilitas ekonomi dan kebijakan moneter yang akomodatif.

Sebagai informasi, AAUI mencatat lini asuransi properti membukukan pendapatan premi sebesar Rp 30,36 triliun pada 2024. Nilai itu tumbuh 14,7%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. (kontan) 

Sumber: Kontan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved