Kunci Jawaban
Jawaban Lembar Aktivitas 3 dan 4, Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 Kurikulum Merdeka
Inilah jawaban soal kegiatan siswa Lembar Aktivitas 3 dan 4, kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145 Kurikulum Merdeka.
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Inilah jawaban soal kegiatan siswa Lembar Aktivitas 3 dan 4, kunci jawaban IPS kelas 7 halaman 145 Kurikulum Merdeka.
Kali ini kita akan membahas soal pada Tema ke 03 yang berjudul Potensi Ekonomi Lingkungan sesuai dengan buku IPS kelas 7 Kurikulum Merdeka edisi tahun 2021.
Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 145 Kurikulum Merdeka
Soal yang akan kita selesaikan adalah soal pada halaman 145 pada kegiatan siswa Lembar Aktivitas 3 dan 4 tentang corak agama Kerajaan Tarumanegara dan Sriwijaya.
Jawaban di bawah ini diharapkan bisa membantu siswa sebagai alternatif jawaban untuk menyelesaikan soal pada halaman 145 di buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial kelas 7.
Baca juga: Jawaban Soal Essai Evaluasi Bab 2, Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 125 Kurikulum Merdeka
Lembar Aktivitas 3
Aktivitas Individu
Bagaimana corak agama yang dianut di Kerajaan Tarumanegara?
Jawaban:
Kepercayaan yang dianut oleh warga Kerajaan Tarumanegara sama dengan corak agama kerajaan tersebut, yakni Hindu Wisnu.
Dalam ajaran agama Hindu, Wisnu adalah dewa yang bergelar shtiti (pemelihara) yang bertugas untuk memelihara dan melindungi segala ciptaan Brahman (Tuhan Yang Maha Esa).
Dalam ilmu ajaran Hindu, Wisnu dipandang sebagai roh suci sekaligus dewa tertinggi, sehingga sangat dihormati oleh umat Hindu.
Sosoknya digambarkan seperti dewa berkulit hitam-kebiruan, memiliki sakti Dewi Sri, bersenjata cakra, dan berwahana Burung Garuda.
Pasalnya, Dewa Wisnu akan turun ke dunia apabila kejahatan telah merajalela.
Adapun bukti bahwa Kerajaan Tarumanegara bercorak agama Hindu Wisnu dapat dilihat dari benda-benda peninggalan bersejarah Kerajaan Tarumanegara.
Satu diantara peninggalan Kerajaan Tarumanegara adalah prasasti.
Baca juga: Jawaban Evaluasi bab 2, Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 121 122 123 124 Kurikulum Merdeka
Lembar Aktivitas 4
Aktivitas Individu
Mengapa Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan?
Jawaban:
Sriwijaya disebut Kedatuan bukan Kerajaan karena dulunya Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah negara yang menggunakan sistem monarki kedatuan artinya dipimpin oleh Seorang Datu.
Beberapa ahli sejarah menilai, Sriwijaya lebih tepat disebut sebagai kedatuan bukan kerajaan.
Ini karena Sriwijaya menerapkan sistem monarki kedatuan.
Sriwijaya diketahui dipimpin oleh seorang penguasa yang diberi gelar datu.
Adapun datu adala sebutan seorang pemimpin dalam bahasa Melayu dengan gelar tertingginya adalah Datu Maharaja.
Adapun wilayah Kedatuan Sriwijaya ini dibagi ke dalam beberapa bagian yang disebut juga dengan mandala.
Setiap mandala di Sriwijaya dipimpin oleh seorang Datu Mandala yang kedudukannya lebih rendah dari Datu Maharaja.
Baca juga: Jawaban Lembar Aktivitas 18, Kunci Jawaban IPS Kelas 7 Halaman 116 Kurikulum Merdeka
Selain itu, dalam sistem monarki kedatuan, ada pula pejabat pemerintahan seperti raja muda, menteri agama, panglima perang, dan pengurus buruh.
Sementara itu, arkeolog dan sejarawan George Coedes, mengemukakan alasan lain mengapa sriwijaya disebut kedatuan bukan kerajaan.
Menurut George Coedes, nama kedatuan melekat pada Sriwijaya karena kerajaan itu merupakan sebuah pusat ilmu dan ajaran agama Buddha.
Arkeolog dan sejarawan asal Perancis itu menyebutkan kedatuan adalah tempat orang-orang belajar agama Buddha.
Selanjutnya wilayah Kerajaan Sriwijaya terbagi menjadi beberapa bagian, yang disebut dengan Mandala.
Kemudian pemerintahan Mandala di Sriwijaya dipimpin oleh Datu Mandala, yang mana berkedudukan lebih rendah dari Datu Maharaja.
Demikian jawaban soal IPS kelas 7 halaman 145 Kurikulum Merdeka, soal Lembar Aktivitas 3 dan 4 sesuai dengan buku siswa Ilmu Pengetahuan Sosial edisi tahun 2021.
Disclaimer
Kunci jawaban diatas bersifat alternatif jawaban sehingga para siswa bisa memberikan eksplorasi jawaban lain.
Kunci jawaban soal diatas bisa saja berbeda sesuai dengan pemahaman tenaga pengajar atau murid. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.