Kecelakaan di Bangli

KISAH Tragis Akhir Hidup I Nengah Resep: Tewas di Dapur Saat Truk Semen Blong Menghantam Rumahnya

KISAH Tragis Akhir Hidup I Nengah Resep: Tewas di Dapur Saat Truk Semen Blong Menghantam Rumahnya

Editor: Putu Kartika Viktriani
TRIBUN BALI/I WAYAN ERI GUNARTA
LAKA LANTAS – Sejumlah polisi melakukan olah TKP kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya Kintamani - Bangli kawasan Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Kabupaten Bangli, Bali pada Kamis 10 Juli 2025. KISAH Tragis Akhir Hidup I Nengah Resep: Tewas di Dapur Saat Truk Semen Blong Menghantam Rumahnya 

TRIBUN-BALI.COM, BANGLI – Pagi itu, Kamis, 10 Juli 2025, seperti biasa Pak I Nengah Resep (70) sudah ada di dapur rumahnya di kawasan Bangklet, Desa Kayubihi, Bangli, Bali.

Usianya memang tak lagi muda, tapi semangatnya tetap utuh.

Tangannya sibuk menumbuk bumbu, menyiapkan masakan untuk keluarga. 

Tak ada yang menyangka, itulah detik-detik terakhir hidupnya.

Sekitar pukul delapan pagi, suasana mendadak berubah mencekam.

Dari arah utara, meluncur sebuah truk tronton pengangkut semen dengan kecepatan tinggi.

Rem truk itu diduga blong, membuatnya oleng tak terkendali, melaju liar di jalan Raya Kintamani – Bangli.

 

Jenazah I Nengah Resep langsung dikuburkan malam hari usai kejadian di Setra Banjar Bangklet, Desa Kayubihi, Bangli, Bali

Nengah Resep yang sedang berada di dalam dapur rumahnya ditabrak truk bermuatan semen yang diduga remnya blong, Kamis 10 Juli 2025 pukul 08.30 Wita.

Baca juga: Video Detik-Detik Truk Semen Blong Hantam Feroza di Bangklet Bangli Bali, Garsana Tewas di Tempat

I Wayan Merdana (46), yang merupakan anak dari Nengah Resep menuturkan, jenazah ayahnya setelah kejadian dititipkan di Rumah Sakit Umum Daerh (RSUD) Bangli.

Diungkapkan, jenazah ayahnya akan diautopsi dan dilakukan pemakaman malam ini, sekitar pukul 22.00 Wita. 

"Pemakaman akan dilakukan malam ini,” kata Merdana saat ditemui di rumahnya. 

Keluarga saat ini masih fokus untuk pemakaman almarhum Nengah Resep. 

Mereka belum memikirkan masalah hukum terkait kasus laka maut yang menyebabkan hilangnya nyawa sang ayah tersebut. 

“Terkait masalah hukum, kami belum bisa mengambil sikap," ujarnya.

Nengah Resep tewas di dalam dapur rumah di kawasan Bangklet dalam posisi tangan masih memegang alat penumbuk bumbu.

Saat itu, truk bermuatan semen menabrak bangunan bale dauh rumahnya, yang menyatu dengan dapur.

Akibat hantaman truk, bangunan tersebut rusak parah.

Merdana mengaku saat kejadian dirinya tidak sedang berada di rumah. 

Namun dari penuturan anaknya, saat truk menabrak bangunan rumahnya, terdengar seperti suara bom. 

Merdana mengatakan, kecepatan truk tersebut diperkirakan seperti lesatan peluru pistol. 

"Anak saya pas kejadian sedang di kamar mandi, tiba-tiba terdengar sudah ledakan. Ternyata truk menabrak bangunan bale dauh sekaligus dapur kami,” tuturnya.

Nahas, saat itu Nengah Resep sedang berada di dalam dapur untuk memasak. 

“Di bangunan itu, ada bapak saya yang sedang memasak. Pas kejadian sedang membuat bumbu," ujar Merdana.

Di sepanjang jalurnya, truk sudah lebih dulu menabrak pejalan kaki, Ni Nengah Rania (71), yang langsung tewas di tempat, serta menghantam mobil APV DK 1961 ACA.

Namun laju truk masih belum berhenti.

Beberapa detik kemudian, truk itu menabrak mobil Feroza DK 1435 AAQ yang sedang diputar balik oleh Wayan Garsana (35).

Hantaman keras meremukkan mobil Feroza hingga nyaris gepeng. Garsana tewas seketika.

Namun tragedi masih berlanjut.

Detik-detik Maut 

Di dapur rumahnya yang sederhana, Nengah Resep mungkin tak mendengar dengan jelas suara deru truk yang sudah menabrak sana-sini.

Tangannya masih memegang alu, menumbuk bumbu masakan.

Truk blong itu akhirnya menghantam rumah Pak Resep dengan kekuatan luar biasa.

Serta kecepatan yang tak terbayangkan sebelumnya.

Dinding dapur roboh, tembok pecah, dan perabotan beterbangan.

Di tengah reruntuhan, Pak Resep ditemukan tewas.

Tangannya masih menggenggam alat penumbuk, seolah masih ingin menyelesaikan pekerjaannya.

Dari banyaknya video yang beredar, situasi pasca kejadian terasa mencekam.

Truk maut tersebut pun akhirnya terhenti.

Debu semen tampak berterbangan.

Bukan korban satu-satunya

Tragedi ini memakan empat korban jiwa:

- I Nengah Resep (70), pemilik rumah

- I Wayan Garsana (35), pengemudi mobil Feroza

- Ni Nengah Rania (71), pejalan kaki di Banjar Palatiying

- Siswanto, sopir truk tronton yang juga tewas di lokasi.

Selain itu, ada dua korban luka-luka, termasuk seorang pengendara motor yang sempat diserempet.

Kerugian materiil juga besar: dua rumah warga rusak berat, lima mobil rusak, dan sebuah sepeda motor mengalami kerusakan.

Polisi masih menyelidiki

Kapolres Bangli, AKBP James Irianov Syaloom Rajagukguk, memastikan pihaknya terus mendalami penyebab kecelakaan.

Petugas telah melakukan evakuasi, pengamanan lokasi, serta memeriksa rekaman video detik-detik kejadian yang sempat direkam warga.

Kini, di lokasi rumah Nengah Resep hanya tersisa puing-puing dan duka mendalam.

Dapur yang sehari-hari menjadi tempatnya meracik bumbu kini porak-poranda.

Kisah hidup I Nengah Resep adalah pengingat betapa tak terduga maut bisa datang.

Seorang lelaki tua, yang pagi itu hanya berniat menyiapkan sarapan, tak pernah tahu itu adalah pagi terakhirnya.

(*)

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved