SPMB 2025
Disdikpora Terapkan Kuota Maksimal di Sekolah Incaran, Kuota Siswa di SMPN 1 Negara Bali Tersisa 58
Dari 278 orang kuota siswa yang masih tersedia di jalur zonasi (saat ini domisili) jumlah pendaftar mencapai 292 orang.
Penulis: I Made Prasetia Aryawan | Editor: Putu Dewi Adi Damayanthi
TRIBUN-BALI.COM, NEGARA - Pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025/2026 sudah memasuki tahap pendaftaran ulang, Senin 14 Juli 2025 hari ini.
Secara umum, pelaksanaan kali ini cenderung landai jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Bahkan, SMPN 1 Negara yang biasanya jadi incaran dan berpotensi banyak masuk jalur tikus hanya menerima siswa kurang dari kuota yang ditetapkan.
Menurut informasi yang diperoleh, setelah tahap verifikasi berkas serta pengumuman, di SMPN 1 Negara hanya menerima 342 orang dari daya tampung atau kuota yang mencapai 400 orang siswa. Artinya masih ada sisa 58 orang di sekolah ini.
Baca juga: SPMB Jalur Domisili Dimulai Hari Ini, Disdikpora Denpasar Ingatkan Sesuai KK, Bukan Tempat Tinggal
Berbanding dengan dua tahun belakang lalu, seperti pada tahun 2024 lalu.
Saat itu, dari 278 orang kuota siswa yang masih tersedia di jalur zonasi (saat ini domisili) jumlah pendaftar mencapai 292 orang.
Sehingga ada sebanyak 14 orang pendaftar yang melebihi kuota yang tersedia.
Berdasarkan pengalaman tersebut, Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga Jembrana akhirnya melakukan penyesuaian.
Pemerintah menerapkan kuota maksimal per rombongan belajar (rombel, -red) yakni 40 orang dari sebelumnya hanya 36 orang.
Sekolah yang jadi incaran siswa dan orang tua pun kini tak sampai kelebihan pendaftar.
"Sudah pengumuman kemarin (Jumat) untuk SPMB tahun ajaran baru," kata Kepala Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan, Kepemudaan dan Olahraga Jembrana, I Komang Gede Hendra Susanta saat dikonfirmasi.
Dia mengakui, secara umum kuota masing-masing sekolah yang ada di Jembrana masih aman bahkan tidak ada jumlah pendaftar yang melebihi kuota.
Menurutnya, jumlah pendaftar tidak melebihi kuota karena sudah diantisipasi sebelumnya.
Dengan cara, menambah jumlah kuota per masing-masing rombel.
Jumlah rombel maksimal yakni 40 orang diterapkan pada sekolah yang wilayahnya terdapat banyak lulusan siswa SD. Mulai dari SMPN 1 dan 2 Negara serta SMPN 2 Mendoyo.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.