Bali United
4 Kuota Tersisa, Tapi Bali United Isyaratkan Tak Maksimalkan 11 Pemain Asing Sesuai Regulasi
4 Kuota Tersisa, Tapi Bali United Isyaratkan Tak Maksimalkan 11 Pemain Asing Sesuai Regulasi
Penulis: Adrian Amurwonegoro | Editor: Putu Kartika Viktriani
GIANYAR, TRIBUN-BALI.COM – Kompetisi BRI Super League 2025/2026 akan segera bergulir Agustus mendatang.
Bali United termasuk klub yang aktif melakukan perombakan tim setelah performa mereka musim lalu dinilai di bawah ekspektasi.
Namun, meski regulasi ILeague 2025/26 memperbolehkan setiap klub mengontrak hingga 11 pemain asing (8 starter + 3 cadangan), pelatih kepala Bali United, Johnny Jansen, memberikan sinyal kuat bahwa timnya tidak akan memaksimalkan seluruh kuota tersebut.
4 Slot Masih Kosong
Hingga pekan ketiga bulan Juli, Bali United sudah resmi mengontrak 7 pemain asing, di antaranya:
Brandon Wilson (dipertahankan)
Boris Kopitovic (dipertahankan)
Joao Ferrari (bek, Brasil)
Baca juga: PR Berat Johnny Jansen: Jaga Fokus 90 Menit Pemain Bali United Jelang Liga 1 2025/2026
Thijmen Goppel (winger, Belanda)
Mike Hauptmeijer (kiper, Belanda)
Tim Receveur (gelandang, Belanda)
Mirza Mustafić (playmaker, Bosnia)
Masih ada 4 slot kosong dari total 11 kuota yang diperbolehkan oleh liga.
Tapi Johnny Jansen menilai, memenuhi seluruh kuota asing justru bisa menghambat kesempatan bermain bagi pemain lokal dan muda.
“Kami punya banyak pemain muda dan lokal yang bagus. Jika terlalu banyak pemain asing kami mainkan, maka pemain lokal tidak punya cukup kesempatan tampil,” tegas Johnny, Minggu 20 Juli 2025.
Filosofi Johnny Jansen: Seimbangkan Asing, Lokal, dan U-23
Menurut pelatih asal Belanda ini, tantangan terbesar bukan sekadar merekrut pemain asing sebanyak mungkin, tapi bagaimana membangun tim yang seimbang dan berkelanjutan.
“Kami tidak mau hanya mengandalkan pemain asing, tapi mencari kombinasi terbaik antara pemain asing, pemain lokal, dan pemain muda,” tambah Johnny.
Apalagi, regulasi baru ILeague Super League 2025/26 juga menegaskan setiap klub:
Wajib mendaftarkan 5 pemain U-23
Minimal 1 pemain U-23 harus bermain 45 menit pertama dalam setiap laga
Jens Raven Diproyeksi Isi Slot U-23 Utama
Untuk memenuhi kewajiban pemain muda, nama Jens Raven, striker muda Timnas Indonesia U-23 yang baru direkrut Bali United, hampir pasti akan menjadi starter reguler untuk slot U-23.
Sementara dua pemain lain yang sudah tampil konsisten musim lalu, Kadek Arel Priyatna dan Rahmat Arjuna, juga masuk radar tim utama.
Ketiganya saat ini sedang membela Timnas U23 Indonesia di ASEAN U23 Mandiri Cup 2025.
“Penting bagi kami untuk memberi panggung bagi pemain muda. Tapi saya juga ingin mereka berkembang di sekitar pemain asing agar kualitasnya ikut meningkat,” kata Johnny.
Uji Coba Jadi Ajang Uji Komposisi Ideal
Dalam laga uji coba melawan Bhayangkara Presisi Lampung FC, Johnny Jansen membagi skuad ke dalam dua tim berbeda.
Salah satu di antaranya berisi mayoritas pemain muda.
Ini bagian dari eksperimen Johnny menyusun komposisi terbaik menghadapi musim panjang yang penuh tantangan.
“Kami harus temukan keseimbangan tim. Tidak semua soal pemain asing. Tim ini harus dibangun untuk masa depan,” tegasnya.
Kuota Asing Tak Harus Penuh, Regenerasi Tetap Jalan
Keputusan tak memaksimalkan kuota asing bisa jadi keputusan strategis Bali United musim ini. Dengan memberikan ruang bagi pemain muda seperti Jens Raven, Arel, dan Arjuna, Johnny Jansen ingin menciptakan sistem yang berkelanjutan, bukan hanya sekadar mengejar hasil instan.
Tradisi Bali United yang sering mengorbitkan pemain muda dari akademi kini mendapatkan angin segar kembali, terutama dengan pelatih yang paham pentingnya pengembangan jangka panjang.
Dengan 7 pemain asing yang sudah resmi, 4 slot yang mungkin tidak akan digunakan, dan kepercayaan besar pada pemain muda dan lokal, Bali United di bawah Johnny Jansen sedang membangun ulang identitas tim.
Bukan sekadar tim mahal, tapi tim yang berkarakter, berkembang, dan punya kedalaman kompetitif.
Super League 2025/2026 bisa jadi awal baru bagi Serdadu Tridatu — bukan hanya dalam hasil, tapi juga dalam cara membangun masa depan sepak bola Indonesia.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.