Kapal Tenggelam di Selat Bali
OPERASI SAR KMP Tunu Pratama Jaya Resmi Ditutup! Simak Penjelasannya
Keputusan penutupan ini diambil karena tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban baru selama enam hari terakhir.
Penulis: Kambali | Editor: Anak Agung Seri Kusniarti
TRIBUN-BALI.COM – Setelah 20 hari pencarian, operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) terhadap korban tenggelamnya Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya di perairan Selat Bali, resmi dihentikan, Senin (21/7).
Keputusan penutupan ini diambil karena tidak ada lagi tanda-tanda keberadaan korban baru selama enam hari terakhir.
Kepala Kantor SAR Surabaya, Nanang, yang mengikuti prosesi penutupan secara daring, menjelaskan keputusan ini sesuai dengan prosedur operasional standar dalam pencarian korban bencana.
“Hingga hari ke-20, tidak ada tanda-tanda penemuan korban lagi, sehingga sesuai aturan, operasi SAR resmi kami tutup,” ujar Nanang, Senin (21/7).
Baca juga: PISTOL & Magazine 10Peluru Ditemukan di Tabanan, Polisi Ungkap BB Baru Kasus Penembakan WN Australia
Baca juga: CEGAH Bullying Jadi Materi MPLS di Denpasar, SD di Buleleng dan Karangasem Tak Dapat Murid Baru

Upacara penutupan digelar di ruang rapat Kantor ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Banyuwangi. Berita acara penutupan ditandatangani oleh sejumlah pihak terkait, termasuk perwakilan Kantor SAR, ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, dan Kementerian Perhubungan melalui KSOP Tanjung Wangi.
Selama proses pencarian sejak insiden tenggelamnya kapal, total 49 orang berhasil dievakuasi. Dari jumlah tersebut, 30 orang selamat dan 19 lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Sementara berdasarkan data manifes, total terdapat 53 penumpang di dalam kapal saat kejadian. Kapal juga mengangkut 12 kru.
Namun, kepastian jumlah korban hilang masih belum bisa dipastikan hingga operasi SAR ditutup. Hal ini disebabkan oleh adanya beberapa korban, baik yang selamat maupun meninggal, yang ternyata tidak tercantum dalam manifes resmi.
Dengan berakhirnya operasi SAR, seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing. Unsur tersebut terdiri dari tim Basarnas, kepolisian, TNI Angkatan Darat, dan TNI Angkatan Laut.
Meski operasi resmi dihentikan, kemungkinan dibukanya kembali pencarian tetap terbuka apabila muncul bukti atau temuan baru.
“Bila suatu hari ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, operasi SAR bisa dipertimbangkan untuk difungsikan kembali,” tambah Nanang seperti dilansir Tribunjatim-timur.com.
Sementara itu, bangkai Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya ditemukan Tim SAR gabungan dalam kondisi terbalik di dasar Selat Bali.
Bangkai kapal feri yang tenggelam pada Rabu (2/7) lalu itu ditemukan oleh KRI Spica milik TNI Angkatan Laut (AL), usai dilakukan empat kali pemindaian sonar bawah air. Titik lokasi kapal KMP Tunu pada jarak sekitar 3,9 kilometer dari lokasi tenggelamnya kapal. (ali)
JENAZAH Surata Dinanti Sang Istri & Keluarga, Korban KMP Tunu Ikuti Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
JASAD Suaminya Belum Ketemu, Wiardani Tak Tenang, Korban Ikuti Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali |
![]() |
---|
3 Sulinggih Muput Ritual Mulang Pakelem di Selat Bali, Pasca Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya! |
![]() |
---|
Bangkai KMP Tunu Pratama Jaya Jauh Dari Kabel Bawah Laut, PLN Jamin Kelistrikan Di Bali Aman |
![]() |
---|
PLN Jamin Kelistrikan di Bali Aman, KNKT Sebut KMP Tunu Bawa Muatan 3Kali Lipat dari Batas Kemampuan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.