bisnis
TIM Polda Bali Telusuri Dugaan Pengoplosan, Pemkot Gelar Pasar Murah Respon Kelangkaan LPG 3 Kg
Tim Polda Bali menelusuri dugaan-dugaan praktik pengoplosan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg)
TRIBUN-BALI.COM - Tim Polda Bali menelusuri dugaan-dugaan praktik pengoplosan Liquefied Petroleum Gas (LPG) atau elpiji 3 kilogram (kg) seperti yang sebelumnya telah terbongkar. Hal ini menyikapi kelangkaan elpiji 3 kg yang terjadi di wilayah Kota Denpasar.
Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar juga telah menggelar rapat koordinasi dengan berbagai stakeholder berwenang termasuk kepolisian untuk keseriusan mengatasi kelangkaan LPG 3 kg.
Pengawasan lebih diintensifkan dan pasar murah juga digelar pemerintah untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan LPG 3 kg melalui permintaan distribusi terhadap Pertamina.
Kepala Bidang Humas Polda Bali Kombes Pol Ariasandy menuturkan saat ini tim sudah bergerak untuk melakukan penelusuran di lapangan mengenai kemungkinan-kemungkinan penyalahgunaan.
Masyarakat juga diimbau untuk tidak segan melapor apabila ada kegiatan-kegiatan mencurigakan mengenai praktik-praktik penyalahgunaan gas bersubsidi.
Baca juga: DEWAN Minta Penegakan Hukum Harus Dilakukan, Terkait Pelanggaran Bangunan di Pantai Melasti
Baca juga: Ini Cara Denpasar Siasati Kenaikan PBB 10 Kali Lipat Imbas Penyesuaian NJOP, Biar Tak Bebani Rakyat
Sebagaimana sebelumnya, tentu pelaku bakal dikenakan sanksi pidana. “Sementra masih ditelusuri anggota di lapangan,” ujar Kombes Sandy saat dihubungi Tribun Bali, pada Kamis (14/8).
Sementara itu, Polresta Denpasar siap untuk bersinergi dengan berbagai pihak terkait untuk memantau dan menindak tegas jika terdapat praktik kecurangan LPG di Kota Denpasar serta memastikan penyaluran ini sesuai dengan aturan.
“Polresta Denpasar siap bersinergi dengan pihak terkait, untuk memastikan penyaluran sesuai aturan, dan kami akan menindak tegas jika ada sinyalemen penyalahgunaan,” ujar Kanit Tipiter Satreskrim Polresta Denpasar, Iptu Joko Wijayanto.
Kelangkaan LPG 3 kg masih dirasakan masyarakat Kota Denpasar hingga kemarin. Wali Kota Denpasar, IGN Jaya Negara pun mengatakan pihaknya akan menggelar pasar murah khusus LPG 3 kg.
Pelaksanaan pasar murah ini rencananya digelar pada 17 Agustus 2025 mendatang. “17 Agustus ini kami akan gelar pasar murah tentang gas ini,” kata Jaya Negara, Kamis (14/8).
Terkait kelangkaan ini, Jaya Negara mengaku juga dirasakan masyarakat di lingkungannya yakni Penatih. Terkait hal itu, menurutnya, Disperindag Kota Denpasar terus melakukan koordinasi dengan Pertamina. “Kelangkaan di wilayah kami juga dirasakan,” paparnya.
Di tempat terpisah, Ketua Komisi III DPRD Bali I Nyoman Suyasa mengatakan terdapat beberapa penyebab LPG 3 kg langka. Disebutkan, sistem distribusinya yang belum tepat, kemudian ada pengurangan kuota, juga peningkatan jumlah permintaan masyarakat.
“Karena ada disparitas harga yang berbeda antara subsidi dan non-subsidi, sehingga masyarakat kelas menengah ke atas ramai juga mencari LPG subsidi, dan itu yang paling berpengaruh, karena ada disparitas harga itu yang menyebabkan semua beralih ke subsidi, sehingga begitu LPG 3 kg sampai di pangkalan resmi itu sudah habis katanya,” ungkapnya, Kamis (14/8).
Sehingga masyarakat harus berlomba-lomba mencari LPG 3 kg. Padahal kata dia, kuota dari informasi yang diperoleh tidak ada pengurangan. Diakuinya permintaan masyarakat yang sangat banyak, karena ada usaha-usaha yang semestinya tidak berhak mendapatkan LPG 3 kg, namun tetap memakai gas yang bersubsidi seperti laundry dan restoran.
“Nah ini harus segera diatasi pemerintah, dalam hal ini Pertamina, harus Pertamina lebih giat melakukan pengawasan di lapangan, yang berikutnya mungkin, yang dulu ada penggunaan KTP itu, itu bisa juga lebih dipertegas lagi, penggunaan 1 KTP 1 gas itu juga menjadi salah satu cara untuk mengatasi ini,” bebernya.
Hadirkan Band Juicy Luicy, PLN Dukung Penyelenggaraan Bali EV Festival 2025 |
![]() |
---|
SIAPKAN Proyek Baru PLTS 9-10 MW di Badung, Kapasitas PLTS di Bali Saat Ini Capai 50 MW |
![]() |
---|
TAX Ratio Diprediksi Hanya 15,01 Persen dari PDB, Target Tax Ratio Masih Jauh dari Harapan |
![]() |
---|
POTENSI Transaksi Produk Makanan Olahan Rp221 Miliar di India |
![]() |
---|
Penggerak Ekosistem Digital, 1 Dekade Batic 2025, Jawab Tantangan Transformasi Digital dan AI |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.