Griya Style

Padupadankan Kolam Renang dan Kebun Vertikal

Penulis: Ni Ketut Sudiani
Editor: Rizki Laelani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Kolam renang ternyata dapat juga dibangun meskipun lahan untuk rumah tidak lebih dari dua are.

Lestari menggunakan 3x7 m lahan di lantai satu rumahnya untuk kolam renang sekaligus kebun vertikal.

Sekilas tampilan kolam yang letaknya bersebelahan dengan dapur itu menyerupai fasilitas di sebuah vila.

Di dalam air, ditaburkan sejumlah bunga jepun, sehingga memberi kesan seperti sedang menikmati kenyamanan spa.

Di dekat kolam sedalam 1,2 m itu, dipasang batu-batu alam warna putih. Pada bagian kirinya ada dua tempat duduk, satu berupa tempat duduk gantung, satunya berbentuk bulat, bisa untuk dua orang.

Kedua tempat duduk itu sengaja diberi alas dan bantal yang empuk agar pemiliknya bisa lebih nyaman.

"Ya, di sana kami bisa beristrirahat tenang. Sengaja tidak kami buat terlalu dalam agar anak-anak bisa berenang di sana," ucapnya.

Antara kolam renang dan ruang lainnya di lantai satu hanya dibatasi pintu berkaca yang lebih sering dibuka.

Bagian atas kolam tidak diberi atap dan awalnya sepenuhnya tampak terbuka.

Hanya saja belakangan, menyadari bahwa beberapa tetangga yang rumahnya bertingkat, dapat melihat saat mereka berenang, ia pun memasang penghalang, berupa kain berbahan seperti tenda kemah.

Kedua kain berbentuk segitiga itu dipasang menyilang. "Iya, selain itu juga biar tidak terlalu panas," terangnya. Sementara itu, kebun vertikal yang dipasang pada dinding kolam, awalnya ditanam dengan cara biasa, langsung tanah.

"Tapi hasilnya ternyata kurang bagus dan jumlahnya sedikit yang bisa ditanam. Kalau sekarang kan lebih bagus, dan mereka mendapat cahaya yang cukup," imbuhnya.

Ada empat panel untuk kebun vertikal itu. Di dalamnya ditanam beragam tanaman hias dengan warna dan bentuk yang beraneka.

Bahkan untuk dua panel di tengah, Lestari sengaja menyusun satu jenis tanaman berwarna merah menyerupai huruf U yang tak lain adalah huruf awal nama suaminya, Utama.

Tanaman itu disiram sebagaimana biasanya, dua kali sehari. Ke depannya, ia berencana akan memasang selang kecil yang langsung menghubungkan ke masing-masing tanaman.

"Nanti jumlah airnya akan lebih terkontrol karena masing-masing akan mendapatkan porsi yang sama," jelasnya. (*)

Berita Terkini