SIMPANG RING BANJAR

Jambu Merah Bali Siap Tembus Pasar Modern

Penulis: I Wayan Eri Gunarta
Editor: mshudaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

JAMBU MERAH

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR- Setiap daerah memiliki tanaman khusus yang mudah untuk dikembangkan. Seperti bunga cempaka dan pacah di Desa Sibang, buah naga dan jambu merah di Desa Selat. Namun sayang, sebagian besar warga setempat tidak bisa memanfaatkan potensi tersebut karena kurangnya relasi dengan perusahaan.

Tokoh pembudidaya ikan dan tanaman Desa Selat, I Made Suparsa (50) memiliki ide untuk menjadikan potensi daerah sebagai sumber ekonomi yang signifikan. Misalnya, saat pemerintah mengeluarkan izin usaha supermarket, harus mencantumkan syarat: Kalau perusahaan didirikan di Desa Selat, pemilik usaha harus memberikan tempat untuk warga menjual potensi alamnya, yakni buah naga dan jambu merah.

"Bila sudah demikian, saya yakin, pasar-pasar modern akan diterima baik oleh masyarakat," ujarnya saat ditemui di rumahnya, Selasa (16/12/2014).

Suparsa mengambil contoh sistem penjual pontesi alam di Kota Blitar, Jawa Timur. Blitar merupakan daerah yang potensi alamnya adalah buah belimbing. Di sana hampir setiap rumah memiliki pohon belimbing. "Itu karena apa? Setiap belimbing berbuah, ada banyak perusahaan yang menampung panen mereka," tandasnya.

Anggota Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Provinsi Bali ini mengatakan, pemerintah tidak hanya menjadi penyambung relasi usaha antara warga dan supermarket, tapi juga dengan sektor pariwisata. Selama ini sektor pariwisata sangat jarang merangkul warga yang bergerak dalam sektor pertanian. Hal ini memunculkan pandangan bahwa penggerak pariwisata hanya mengekploitasi tanah di Bali.

"Sekarang kita lihat, makanan-makanan yang dijual di hotel, vila, dan lainnya, makanan dari mana? Semuanya produk impor. Mana ada jaja uli, jaja gina, jukut ares dan hasil panen warga Bali di sana. Seharunya pemerintah turut serta menyambungkan relasi antar kedua sektor ini. Supaya warga Bali tidak hanya jadi penonton di rumahnya sendiri," kritiknya.

"Beberapa hari lalu saya sudah koordinasikan ini pada wakil bupati Badung. Beliau bilang menyetujui ide saya. Mudah-mudahan benar-benar direalisasikan. Sebab ini tidak hanya menguntungkan warga, tapi semua pihak," tandasnya. (*)

Berita Terkini