TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Nama Windu Wibowo baru masuk skuat Bali United Pusam, Minggu (18/1/2015). Pemain gelandang ini cukup lama mengikuti seleksi di Bali United.
Mantan pemain Persis Solo ini mengadu nasib pada seleksi di Yogyakarta dan Bali.
Setelah tiga minggu dipantau tim pelatih, dan lewat pertimbangan panjang, Windu akhirnya menemui kesepakatan membela Bali United.
Tim pelatih punya alasan sendiri mempertahankan pemain yang baru pertama tampil di kancah ISL ini.
Dalam sesi game internal sebelumnya, Windu tampak jadi sorotan tim pelatih. Dua babak, ia selalu berdiri di sisi pertahanan timnya.
Game babak pertama, Windu membela tim berompi. Dia berdiri di belakang Sutanto Tan dan Amadeus Suropati.
Peran dia terlihat penting. Ia menjaga pertahanan dan membantu serangan.
Sesekali dia muncul di luar kotak lawan dan melepas tendangan ke gawang.
Dia harus berjuang menghalau pergerakan Bayu Gatra, Loudry M Setiawan, dan duo Sandi dari tim tak berompi. Butuh kerja ekstra untuk mengantisipasi pergerakan pemain-pemain ini.
Pada game babak kedua, Windu ditarik tim pelatih ke tim tak berompi. Windu mendampingi Loudry dan Hendra Sandi.
Pertahanan berhasil dijaga dan ritme diatur. Ketenangan dia membuat tim stabil sepanjang babak itu.
Game layaknya laga resmi itu dilalui Windu dengan hasil positif. Pemain yang sangat mengidolakan Zinedine Zidane ini mencuri perhatian tim pelatih.
Diam-diam ternyata Windu memiliki kemampuan sebagai eksekutor tendangan bebas.
Pada satu kesempatan, dengan tenang mantan pemain Madiun Putra ini menempatkan bola di tiang jauh yang membuat kiper Yoo Jae Hoon bekerja keras.
Windu ternyata sudah memiliki kemampuan spesialisasi eksekusi tendangan bebas sedari junior. Sejak pelajar, Windu mulai melatih akurasi free kick.
"Sehabis latihan, sering coba latihan aja gimana cara tendangan bebas. Latihan sederhana saja, hanya akurasi dan teknik berdiri dari bola," kata Windu kepada Tribun Bali kemarin (Selasa (20/1/2015).
Ketenangan Windu memberikan hasil positif saat dipercaya mengambil bola mati. Walaupun belum pernah bermain di level ISL, namun ia pernah menjebol gawang tim ISL dari tendangan bebas.
Moment itu tejadi pada Piala Indonesia tahun 2009 kala ia membela Madiun Putra.
Windu sukses mengeksekusi bola mati menjadi gol ke gawang PSM Makassar. Bukan hanya sekali. Gawang PSM Makasar dibobol dua kali.
Pemain kelahiran 19 Desember 1985 ini pun menyatakan kesiapannya jika dipercaya sebagai eksekutor bola mati di kuat Bali United.
"Bila saya diturunkan dalam pertandingan dan dipercaya eksekusi bola mati, saya siap," kata Windu.
Pemain berbobot 163 kg dan tinggi 169 cm ini bertekad memberi yang terbaik bagi Bali United.
Segudang pengalaman Divisi Utama menjadi garansi Windu bagi tim Serdadu Tridatu.
"Ini musim pertama di ISL. Insya Allah saya sangat siap," katanya.
Windu merasa mendapatkan motivasi besar berada di Bali. Dukungan Semeton Dewata yang besar membuatnya sangat terkesan dan bertekad tampil all out bersama Bali United.
"Saya akan selalu berusaha mengeluarkan kemampuan terbaik jika dipercaya pelatih untuk main," ujar Windu.
Ia merasa tertantang dengan sambutan Semeton Dewata sejak skuat Serdadu Tridatu pertama kali hadir di Bali. (*)