Tragedi Angeline

Film Engeline Dianggarkan Rp 4 Miliar, Syuting Tunggu Hasil Akhir Persidangan

Penulis: Putu Candra
Editor: Ida Ayu Made Sadnyari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Produser Sonia Gandhi dan Pimpinan Produksi Panglima Indra dalam sidang Engeline dengan terdakwa Margriet Ch Megawe, Senin (11/1/2016) di Pengadilan Denpasar.

TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Rumah produksi Sonia Gandhi Cinema (SGC) memilih berhati-hati terhadap rencananya untuk mengangkat kisah tragis bocah 8 tahun Engeline ke layar lebar.

Karena tak ingin seakan dikejar tayang untuk film ini, SGC akhirnya menunggu hasil akhir dari persidangan kasus pembunuhan Engeline yang selama ini digelar di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar.

Sebelumnya, pada acara syukuran pengumuman pembuatan film yang terinspirasi kisah Engeline pekan lalu di Jakarta, SGC sempat menyebut bahwa film itu akan tayang di bioskop pada Mei 2016.

"Yang kami khawatirkan, film itu kan visual atau ada tayangan gambar. Nah, jangan sampai film kami malah menemui masalah hukum nanti karena digugat. Karena itu, kami akan syuting setelah proses persidangan selesai,” kata Panglima Indra, produser film dari SGC, saat ditemui di Pengadilan Negeri Denpasar, Bali, Senin (11/1/2016).

Kehadiran Panglima dan Sonia Gandhi (selaku pemilik SGC) di PN Denpasar kemarin adalah untuk mengikuti lanjutan sidang Engeline.

Keduanya hadir untuk melihat sendiri fakta hukum di persidangan, sehingga naskah film nanti bisa mendekati kenyataan.

“Kami juga akan melakukan riset data, terutama di Polda Bali, karena data-data kasus Engeline banyak di Polda. Sembari lakukan riset dan menunggu persidangan tuntas, kami juga akan mengurus izin ke beberapa pihak untuk pembuatan film ini, termasuk ke orangtua kandung Engeline,” jelas Panglima.

Namun, SGC menjadwalkan pada 25 Februari, syuting sudah mulai bisa dilakukan. Lokasi syuting akan full di Bali.

Seperti diketahui, dua rumah produksi seakan berlomba untuk memfilmkan kisah Engeline. Selain SGC, PT Citra Visual Sinema (CVS) juga sedang menggarap kisah Engeline ke layar lebar.

Film garapan SGC akan melibatkan para pemeran antara lain Roy Marten, Andi Soraya, Krisna Mukti dan Renza Milano. Sedangkan film PT CVS akan menampilkan artis-artis seperti Kinaryosih, Paramitha Rusady, Teuku Rifnu Wikana dan Roweina Umboh.

PT CVS kini sudah memulai syuting, dan mengaku sudah mendapatkan izin dari orangtua Engeline, terutama ibu kandungnya Hamidah.

Bahkan syuting sempat menghadirkan Hamidah di Jakarta.

PT CVS menargetkan film yang terilhami kisah Engeline itu sudah akan tayang pada April nanti.

Panglima Indra menegaskan kembali, pihaknya tak ingin buru-buru dalam mengerjakan film tentang Engeline.

Skenario film baru selesai 50 persen, karena memang masih akan dilengkapi dengan data-data terkait kasus Engeline, yang akan digali di kepolisian –khususnya Polda Bali dan Polresta Denpasar.

Namun, Sonia Gandhi Cinema sudah menyelesaikan pembuatan teaser atau klip cuplikan film yang disebut Panglima Indra menghabiskan dana Rp 500 juta.

Teaser ini nanti akan kami tujukkan ke para kuasa hukum dua terdakwa kasus Engeline, yakni Margriet dan Agus Tay. Kalau mereka tidak setuju karena ada persoalan hukum, ya kita tak akan teruskan penggarapan yang sesuai teaser itu. Kami akan tunggu sampai sidang Engeline tuntas supaya lebih ada kepastian terkait urusan hukum,” kata Panglima.

Untuk film Engeline ini, Sonia Gandhi Cinema menganggarkan biaya total sekitar Rp 4 miliar.

Panglima Indra tidak memasalahkan pihak lain (PT CVS) juga membuat film dengan dasar cerita tentang kehidupan Engeline.

 “Kan ada juga film dengan tema yang sama, dan sama-sama tayang gak masalah kok. Yang jelas, kreativitasnya tentu akan berbeda,” kata Panglima Indra.

"Kami membuat film ini tidak memihak kepada siapa pun, dan ingin menonjolkan kisah hidup Engeline saat dia diangkat oleh ibu angkatnya hingga ditemukan meninggal dan pengadilan memvonis siapa pelaku pembunuhan Engeline,” imbuh dia.(*)

Berita Terkini